STRATEGI PEMBERDAYAAN PEMUDA TIDAK SEKOLAH DALAM MENDUKUNG PROGRAM KAMPUNG KITA DI KECAMATAN JATIUWUNG

Main Article Content

Nathasya Nathasya
Petrus Rudi Kasimun

Abstract

Youth not having access to school has become a pervasive problem in education systems around the world. While dropping out of school can result in high unemployment rates, especially in Indonesia. Responding to the challenges of this issue, a new strategy is needed to achieve the goal of reducing the unemployment rate as well as the dropout rate which is closely related to being empathetic towards it. in the manufacturing industry on the basis of empathy as spatial planning that adapts to the needs of the activities within it. By using quantitative and qualitative research methods, collecting data through a survey of empathy subjects, namely youth who have dropped out of school. Then a strategy can be produced to overcome this problem by designing a training and mentoring forum that embraces fields with a high proportion of workforce needs.


Keywords:  dropout; empathy; manufacturing industry; training; unemployment


Abstrak


Pemuda yang tidak berkesempatan sekolah telah menjadi masalah yang meluas dalam sistem pendidikan di seluruh dunia. Sementara putus sekolah dapat mengakibatkan tingginya angka pengangguran, terutama di Indonesia. Menanggapi tantangan isu ini, diperlukan sebuah strategi baru dalam mencapai tujuan yaitu mengurangi angka pengangguran sekaligus angka putus sekolah yang berkaitan erat dengan bersikap empati terhadap hal tersebut.Tujuan dari perancangan penelitian strategi ini adalah untuk memberdayakan pemuda tidak sekolah untuk dapat merencanakan karir dengan memanfaatkan kebutuhan urgensitas di industri manufaktur dengan dasar empati sebagai perencanaan ruang yang menyesuaikan dengan kebutuhan aktivitas di dalamnya. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, mengumpulkan data melalui survey terhadap subjek empati yaitu pemuda putus sekolah. Maka dapat dihasilkan sebuah strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah merancang sebuah wadah pelatihan dan pendampingan yang merangkul bidang dengan kebutuhan proporsi tenaga kerja tinggi.


 

Article Details

Section
Articles

References

Badan Pusat Statistik. (2023). Retrieved May 7, 2023, from <https://www.bps.go.id/indicator/9/1217/1/proporsi-tenaga-kerja-pada-sektor-industri-manufaktur.html.

Ehn, P., & Kyng, M. (1991). Cardboard Computers: Mocking-it-up or Hands-on the Future. Design at work: Cooperative design of computer systems, 169-195.

Fitri, F., & Junaidi, J. (2016). Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi. E-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, 5(1), 26-32.

Grahn, P., & Stigsdotter, U. A. (2010). The relation between perceived sensory dimensions of urban green space and stress restoration. Landscape and Urban Planning, 94(3-4), 264-275.

Hemmatian, H., Mosavi, A., Karami, A., & Hosseini, M. H. (2021). Empathic architecture as an approach to mental health and well-being: A systematic review. Frontiers in Psychology, 12, 643130.

Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (KKPI). (2023). Retrieved May 8, 2023, from <https://proglat.kemnaker.go.id/.

Mediastika, Christina E. (2016). Understanding Empathic Architecture. Jurnal of Architecture and Urbanism, 40(1): 1.

Priyono, E., 2015, Penganggur Muda dan Solusinya, diunduh dari <https://www.kompas.com/edu/read/2021/10/01/130000771/solusi-pengangguran-muda-kemendikbud-ajak-masyarakat-ikut-ayo-kursus-?page=all.

Republik Indonesia, 1990, Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2009, pasal 1 (1) tentang Kepemudaan dari Sekretariat Kabinet Republik Indonesia Jakarta, diunduh 8 Mei 2023, < https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2009_40.pdf.