PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU TERHADAP PERKEMBANGAN KARAKTER ANAK AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD)

Main Article Content

Celine Geraldine
Fermanto Lianto

Abstract

Children with Autism Spectrum Disorder (ASD) have unique characteristics different from other children of their age. They tend to be more sensitive and easily distracted by things that can cause them to lose focus. This unusual character makes it difficult for them to be in a space or the environment in general, and it can trigger anxiety and unstable emotions. ASD children need a unique room design according to their needs and character. The existence of this phenomenon strengthens the reason for the need for the application of behavioural architecture in supporting the unique characteristics of ASD children. Appropriate space and adequate environmental conditions would make ASD children more organized, comfortable, and safe in their daily lives, increasing their development in academics and non-academics. Applying the behavioural architecture to the design for children with ASD requires a study. The research method used is the phenomenological research method, which directs researchers to feel directly and make observations and interviews on an event or experience that others own. Phenomenology is done by living with ASD children for a certain period. Through this research, data were obtained regarding the unique characteristics of ASD children along with their needs and limitations. The study's results are the application of design based on colour selection, lighting, spatial layout, spatial proportions, texture, materials, furniture, circulation, ambience, transitions, and markers.


Keywords: autism; behavioral architecture; character; phenomenology; space


Abstrak


 


Anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) memiliki karakter khusus yang berbeda dari anak-anak seusianya. Mereka cenderung lebih sensitif dan mudah terganggu oleh berbagai hal yang dapat menyebabkan kehilangan fokus. Karakter yang tidak umum ini membuat mereka kesulitan berada di ruang ataupun lingkungan pada umumnya, sehingga dapat memicu kegelisahan dan emosi yang tidak stabil. Hal inilah yang menyebabkan anak ASD membutuhkan rancangan ruang khusus sesuai dengan kebutuhan dan karakter mereka. Adanya fenomena tersebut memperkuat alasan dibutuhkannya penerapan arsitektur perilaku dalam menunjang karakter khusus anak ASD. Ruang yang sesuai serta kondisi lingkungan yang memadai akan membuat anak ASD menjadi lebih teratur, nyaman, dan aman dalam kesehariannya sehingga perkembangan mereka akan meningkat baik secara akademis maupun non akademis. Dalam menerapkan arsitektur perilaku ke dalam rancangan untuk anak ASD dibutuhkan sebuah penelitian. Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian fenomenologi dimana metode ini mengarahkan peneliti untuk merasakan secara langsung, melakukan observasi dan wawancara pada suatu kejadian atau pengalaman yang dimiliki oleh orang lain.  Fenomenologi dilakukan dengan tinggal bersama dengan anak ASD dalam jangka waktu tertentu. Melalui penellitian tersebut diperoleh data mengenai karakter khusus anak ASD beserta kebutuhan dan keterbatasan yang mereka miliki. Hasil penelitian merupakan penerapan terhadap desain berdasarkan pemilihan warna, pencahayaan, tata letak ruang, proporsi ruang, tekstur, material, furniture, sirkulasi, suasana dan transisi serta penanda.

Article Details

Section
Articles

References

Administrator. (2022, April 7). Autisme A-Z Webinar Peringatan Hari Peduli Autisme Sedunia 2022. Retrieved Mei 27, 2023, from Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat: https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/autisme-a-z-webinar-peringatan-hari-peduli-autisme-sedunia-2022

ASPECTSS. (n.d.). The Autism ASPECTSS™ Design Index. Retrieved Mei 7, 2023, from ASPECTSS* Architecture for Autism: https://www.autism.archi/aspectss

CDC. (2022, November). Autism Spectrum Disorder. Retrieved Mei 9, 2023, from Centers for Disease Control and Prevention website: https://www.cdc.gov/ncbddd/autism/hcp-dsm.html

Heimsath, C. (1977). Behavioral Architecture: Toward an Accountable Design Process. New York: McGraw-Hill. Retrieved from https://lib.ui.ac.id/detail.jsp?id=20228182

Helaluddin. (2019). Mengenal lebih Dekat dengan Pendekatan Fenomenologi: Sebuah Penelitian Kualitatif. OSFPREPRINT, 1-15. doi:10.31219/osf.io/stgfb

Marlina, H., & Ariska, D. (2019). Arsitektur Perilaku. RumÔh: Journal of Architecture, 9(18), 47-49. doi:10.37598/rumoh.v9i18.81

Maryanti, N. C. (2012). Pengaruh Terapi ABA (Applied Behavior Analysis) Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa pada Anak Autisme di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN). Retrieved from http://etheses.uin-malang.ac.id/2273/s

Pradita, V. G. (2021). Identifikasi Ragam Terapi Bermain Pada Anak Autisme: Studi Literatur. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Retrieved from http://eprints.umm.ac.id/id/eprint/76525

Purwantiasning, A. W., & Prayogi, L. (2019). Penerapan Konsep Arsitektur Perilaku pada Penataan Kawasan Zona 4 Pekojan Kota Tua Jakarta. PURWARUPA Jurnal Arsitektur, 2(2), 83-92.

Rahayu, S. M. (2015). Deteksi dan Intervensi Dini pada Anak Autis. Jurnal Pendidikan Anak, 3(1), 420-428. doi:10.21831/jpa.v3i1.2900

Rokom. (2013, April 9). Sehat Negeriku. Retrieved Juni 5, 2023, from Autisme: Mari Kenali, Mari Peduli: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20130409/397588/autisme-mari-kenali-mari-peduli/#:~:text=Autisme%20merupakan%20gangguan%20perkembangan%20yang,olah%20hidup%20dalam%20dunianya%20sendiri

Sherly, N. I. (2018). Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi Anak Berkubutuhan Khusus. Semarang: Unika Soegijapranata. Retrieved from http://repository.unika.ac.id/id/eprint/17064

Zulfa, N. E. (2016). LTP Sekolah Alam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak di Demak Tema Desain: Arsitektur Perilaku. Semarang: Unika Soegjiapranata. Retrieved from http://repository.unika.ac.id/14674/