PENERAPAN STRATEGI WAYFINDING DALAM PERANCANGAN FASILITAS TERAPI RAMAH PENDERITA ALZHEIMER

Main Article Content

Sebastian Joe
Fermanto Lianto

Abstract

Alzheimer’s is a disease that affects memory function and causes short-term memory to deteriorate. Alzheimer’s disease often affects people 60 years of age and older, and it is predicted that by 2050, that number will have doubled. There hasn’t been a precise cure for this ailment, despite the extensive research that has been done. Alzheimer’s patients typically struggle to navigate even familiar environments, making it challenging to reach their destination without getting lost or confused. This research uses phenomenological research methods and everydayness architectural design methods. The simplicity of an Alzheimer’s-friendly design can be observed in how simple it is to enter a location without becoming lost. This has to do with how well a building’s circulation works. It is envisaged that navigation may aid Alzheimer’s patients in becoming more autonomous and enabling them to reach their destination. It is envisaged that through enhancing architectural features such as spatial organization, form articulation, signs, landmarks, colours, and lighting, Alzheimer’s rehabilitation can be developed, further enhancing the welfare of Alzheimer’s patients.


keywords:  alzheimer; disorientation; everydayness; therapy; wayfinding



Abstrak


Alzheimer merupakan penyakit gangguan daya ingat yang menyebabkan adanya degradasi memori sehingga memiliki ingatan jangka pendek. Umumnya penyakit Alzheimer diderita oleh lansia berusia 60 tahun ke atas dan dalam perkiraan, pada tahun 2050 akan meningkat hingga 2 kali lipat. Namun, dibalik banyaknya penelitian yang sudah dilakukan, sampai saat ini belum ditemukan penanganan khusus untuk menyembuhkan penyakit ini. Penderita Alzheimer umumnya mengalami masalah dalam menemukan jalan untuk mencapai suatu titik, bahkan pada tempat yang familiar bagi mereka sehingga mereka sulit untuk sampai ke lokasi tujuan tanpa tersesat dan kebingungan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian fenomenologi serta metode perancangan arsitektur keseharian. Kemudahan desain pada suatu rancangan untuk Alzheimer dapat dilihat dari kemudahannya untuk mencapai ke suatu ruang tanpa menciptakan adanya kebingungan. Hal ini berkaitan dengan adanya efektivitas suatu sirkulasi pada suatu bangunan. Dengan adanya bantuan wayfinding diharapkan dapat membantu para penderita Alzheimer agar mereka dapat menjadi lebih mandiri, sehingga mereka dapat sampai ke titik tujuan mereka. Dengan meningkatkan aspek elemen arsitektur seperti spasial, artikulasi bentuk, signage, landmark, warna, dan pencahayaan diharapkan dapat menciptakan rehabilitasi Alzheimer yang semakin meningkatkan kesejahteraan penderita Alzheimer.

Article Details

Section
Articles

References

Abrams, J. B. (2010). Wayfinding in Architecture. University of South Florida. Florida: University of South Florida. Diambil kembali dari https://digitalcommons.usf.edu/etd/3541

ALZI Center, 2019, Alzheimer & Demensia, diunduh Februari 2023, Alzheimer Indonesia: https://alzi.or.id/alzheimer-demensia/

ALZI Center, 2019, Statistik Tentang Demensia, diunduh Februari 2023, Alzheimer Indonesia: https://alzi.or.id/statistik-tentang-demensia/

Budiarso, M. N., 2023, 10 Gejala Awal Demensia Alzheimer, diunduh Mei 12, 2023, Alzheimer Indonesia: https://alzi.or.id/10-gejala-awal-demensia-alzheimer/

Creswell, J. W. (1998). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five traditions. Thousand Oaks: Sage Publications, Inc. Diambil kembali dari https://eprints.uny.ac.id/2649/1/5_tradisi_kualitatif_CRESWELL.pdf

De Certeau, M. (1984). The Practice of Every Day Life. California: University of California Press. Diambil kembali dari https://monoskop.org/images/2/2a/De_Certeau_Michel_The_Practice_of_Everyday_Life.pdf

Elnimr, H. (2021). Interactive Architecture as a Therapeutic Environment for People with Alzheimer’s Disease, a Scoping Review. Form Akademisk, 14(1), 1-18. doi:10.7577/formakademisk.4143

Farr, A. C., Kleinschmidt, T., Yarlagadda, P., & Mengersen, K. (2012). Wayfinding: A Simple Concept, a Complex Process. Transport Reviews: A Transnational Transdisciplinary Journal, 32(6), 715-743. doi:10.1080/01441647.2012.712555

Gert Wingårdh, G., & Wærn, R. (2008). Crucial Words: Conditions for Contemporary Architecture. Boston: Birkhäuser Architecture.

Hantari, A. N., & Ikaputra. (2020). Wayfinding dalam Arsitektur. SINEKTIKA Jurnal Arsitektur, 17(2), 96-104. Diambil kembali dari https://journals.ums.ac.id/index.php/sinektika/article/view/11561

Hidayat, D. P., Soemardiono, B., & Setijanti, P. (2015). Alzheimer Rehabilitation Center Design using Natural Lighting Aspect in the Context of Healing Architecture. International Journal of Engineering Research and Technology (IJERT), 4(7), 796-803. doi:10.17577/IJERTV4IS070715

Hunter, S. (2010). Spatial Orientation, Environmental Perceptionand Wayfinding. New York: Center for Inclusive Design and Environmental Access.

Kleibusch, K. (2018). Wayfinding & Dementia: How Design can Improve Navigation among Older Adults in Assisted-Living Facilities. SPNHA Review, 14(1), 25-42. Diambil kembali dari https://scholarworks.gvsu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1071&context=spnhareview

O’Malley, M., Innes, A., & Wiener, J. M. (2017). Decreasing spatial disorientation in care-home settings: How psychology can guide the development of dementia friendly design guidelines. Dementia, 16(3), 315-328.

Paskalis, G. V. (2016). Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan Bangunan Rehabilitasi Alzheimer di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Atmajaya Yogyakarta.

Sutanto, A. (2020). Peta Metode Desain. Jakarta: Universitas Tarumanagara.