PENGEMBALIAN RTH PADA KAWASAN LOKAL KAMPUNG BENDUNGAN HILIR DENGAN PENDEKATAN AI DAN ARSITEKTUR

Main Article Content

Sutiana Sutiana
Agustinus Sutanto

Abstract

The current rapid technological developments have brought significant changes in the development of cities in the world. Cities are getting smarter and more advanced thanks to the rapid adoption of technology. However, the definition of a city is no longer limited to where the capitalists live. According to Amos Rapoport, cities are large, dense and permanent settlements inhabited by groups of socially diverse individuals. Thus, marginal communities or urban kampung residents have an important role in shaping the memory and identity of a city which is an integral part of the city's cultural and social landscape. However, with the transformation in the modern era, marginal communities and urban village residents are faced with new challenges. Facing a future that is always full of challenges with limited resources. This is experienced by urban villages in Bendungan Hilir, Central Jakarta, living between the progress and decline of the capital city in order to survive with other residents. But in the end they had to face eviction by the government to make room for more advanced city developments. What is the survival for the villagers after the evictions and how can they adapt to the growing advances in artificial intelligence technology? How can they utilize the existing potential to sustain their lives amidst a future full of progress? Therefore, this project aims to restore green areas but still maintain existing life by making the most out of future technology. So that residents continue to contribute through life and their environment and adapt to the progress of the city.


Keywords:  locality; future; technology


Abstrak


Perkembangan teknologi yang pesat telah membuat perubahan yang relevan dalam perkembangan kota di dunia. Kota-kota semakin cerdas dan maju berkat adopsi teknologi yang pesat. Namun, definisi kota tidak lagi terbatas pada tempat tinggal kaum kapitalis. Berdasarkan Amos Rapoport, kota merupakan pemukiman padat, besar, dan permanen yang dihuni oleh golongan perseorangan yang beragam secara sosial. Maka masyarakat marginal atau warga kampung kota memiliki peran penting dalam membentuk memori dan identitas sebuah kota yang merupakan bagian integral dari lanskaap sosial dan budaya kota. Namun dengan adanya transformasi di era modern, masyarakat marginal dan warga kampung kota dihadapkan pada tantangan baru. Menghadapi masa depan yang selalu penuh dengan tantangan dengan sumber daya yang terbatas. Hal tersebut dialami oleh kampung kota di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat dengan hidup di antara kemajuan dan kemunduran ibu kota demi bertahan hidup bersama warga lainnya. Namun pada akhirnya harus menghadapi penggusuran oleh pemerintah untuk memberikan ruang bagi perkembangan kota yang lebih maju. Bagaimana kelangsungan hidup bagi para warga kampung setelah penggusuran dan bagaimana mereka dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi artificial intelligence yang semakin berkembang? Bagaimana mereka dapat memanfaatkan potensi yang ada untuk mempertahankan kehidupan mereka di tengah masa depan yang penuh dengan kemajuan? Maka dari itu, proyek ini bertujuan untuk mengembalikan area hijau namun tetap mempertahankan kehidupan yang ada dengan memanfaatkan potensi teknologi masa depan secara maksimal. Sehingga warga tetap berkontribusi melalui kehidupan serta lingkungannya dan beradaptasi dalam kemajuan kota.

Article Details

Section
Articles

References

Exploring empathy in architecture. (n.d.).

Gallese, V., Mallgrave, H., & Robinson, S., 2015, Architecture and Empathy Language and Embodiment View project Self Recognition View project, Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/292783014

James C. Synder. (1982). Architectural Research.

Joziya. (2023). TIANG PENGHASIL LISTRIK - TIANG GETAR AJAIB. Retrieved April 3, 2023, from VORTEX BLADES. Youtube.

MAHENDRA, S. (2023). Artificial intelligence and architecture.

Struktur, T., & Skripsi, J. R. (n.d.). Analisis Getaran Pada Bantalan Rel Akibat Beban Kereta Api.