PENERAPAN KONSEP DESAIN SIMBIOSIS EMPATI-MUTUALISTIK TERHADAP HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DAN KUCING DALAM ARSITEKTUR

Main Article Content

Vanessa Raharja
Alvin Hadiwono

Abstract

The reciprocal relationship between humans and cats has been formed since the Neolithic era and reached its peak of mutualism during the reign of Ancient Egypt. Technological advancements have disrupted the long-standing relationship between humans and cats as their roles have been replaced. This has contributed to the increase in feral cats in urban areas, including Jakarta. Stray cats roaming around not only damage the environment but also face mistreatment from society. Up to now, the issue of feral cats has not been optimally addressed by the government. However, the community should also contribute to cat management with a more thoughtful response. Therefore, this research is conducted with the aim of creating an empathetic space where humans and cats can interact with each other. The design program will be interconnected and related, demonstrating how humans and cats can empathize with one another. This research will be conducted using a descriptive qualitative approach and a design concept method with a mutualistic symbiosis approach. The design will also be influenced by the culture of Ancient Egypt as a remnant of the mutualistic relationship between humans and cats. This will be realized through concrete programs that can provide visitors with new experiences in a space that optimizes the interaction between history, humans, and cats. Office workers, young adults, and families are the primary target audience for this design program.In relation to this, the design location is situated in the Mampang Prapatan District, Bangka Sub-district, which is an area of arts, culture, tourism, and office businesses.


Keywords: cat perspective; empathy; healing; mutualistic; symbiosis


Abstrak


Hubungan timbal balik antara manusia dan kucing sudah terbentuk sejak zaman neolitikum, dan berada pada puncak mutualisme pada masa pemerintahan Mesir Kuno. Kemajuan teknologi menyebabkan hubungan lama antara manusia dan kucing menjadi rusak, karena perannya yang tergantikan. Hal ini berkontribusi atas peningkatan kucing liar di wilayah perkotaan, salah satunya Jakarta. Kucing yang berkeliaran merusak lingkungan tapi juga ditindas oleh masyarakat. Sampai saat ini permasalahan mengenai kucing liar belum dapat ditangani secara optimal oleh pemerintah. Sedangkan masyarakat seharusnya turut berkontribusi dalam penanganan kucing dengan respon yang lebih bijak. Untuk itu, penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menghasilkan ruang berempati dimana manusia dan kucing dapat saling berinteraksi. Sehingga program dalam perancangan akan saling berhubungan dan terkait, menunjukkan bagaimana manusia dan kucing saling berempati satu sama lain. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif, serta metode perancangan konsep dengan pendekatan simbiosis mutualistik. Perancangan juga akan dipengaruhi dengan budaya dari Mesir Kuno sebagai bentuk peninggalan hubungan antara manusia dan kucing yang mutualistik. Hal ini diwujudkan dengan program konkrit yang dapat membuat pengunjung merasakan pengalaman baru dalam ruang yang dapat mengoptimalkan interaksi antara sejarah, manusia dan kucing. Pegawai kantor, anak muda, dan keluarga menjadi target utama dalam program perancangan ini. Terkait dengan hal ini, lokasi perancangan berada di Kecamatan Mampang Prapatan, kelurahan Bangka yang merupakan kawasan seni budaya, wisata, sekaligus area bisnis perkantoran.

Article Details

Section
Articles

References

Agustin, S. (2022). Ciri-Ciri Empati dan Manfaatnya. Retrieved April 30, 2022, from https://www.alodokter.com/memahami-arti-ciri-ciri-dan-manfaat-empati#:~:text=Empati%20adalah%20kemampuan%20untuk%20memahami,menjaga%20hubungan%20antara%20sesama%20manusia.

Ajeel, Z. N., & Hamza, A. A. (2019). Symbiotic Architecture: Symbiotic as a Strategy in the Production of Contemporary Architectural Text. International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET), 292-304.

Cats. (2018). Cats Protection. Retrieved from https://www.cats.org.uk/

Goleman, D. (1996). Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kengo, K. (2021). Five Purr-fect Points for a New Public Space. Retrieved Juni 18, 2021, from https://www.interactiongreen.com/kuma-kengo-exhibition-momat/

Kurokawa, K. (1994). The Phylosophy of Symbiosis. New York: Academy Editions.

KumparanNews. (2019). Menerka Jumlah Kucing di Jakarta hingga Tahun 2021. Retrieved January, 11, 2019, from https://kumparan.com/kumparannews/menerka-jumlah-kucing-di-jakarta-hingga-tahun-2021-1547206689104270805

Málek, J. (1993). The Cat in Ancient Egypt. British Museum Press.

Priatman, J. (2012). Konsep Desain Biophilia sebagai Dimensi Hijau pada Arsitektur. Seminar Nasional Menuju Arsitektur berEmpati, 35-45.

Rayport, Barton L. (1997). Spark Innovation Through Empathic Design.

Sutanto, A. (2020). Peta Metode Desain. Jakarta: Universitas Tarumanagara.