FASILITAS BELAJAR WIRAUSAHA DAN KERAJINAN TANGAN UNTUK MANTAN PEGAWAI GERBANG TOL

Main Article Content

Jeremy Ariandi Setyolisdianto
J.M. Joko Priyono Santoso

Abstract

Starting from the phenomenon of factors related to unemployment, the author refers to the factor of digitalization. The author observes the rapid technological developments worldwide. The impact can lead to human workers in offices being replaced by advanced technology-operated robots. The author conducted interviews and concluded that former toll gate workers actually want to start their own businesses. However, they face obstacles such as a lack of understanding about entrepreneurship and insufficient skills for the business they want to start, which ultimately leads them to choose unemployment since they cannot return to work in the toll gate subsidiary. Seeing the increasing developments in architecture, the author sees an opportunity to try entrepreneurship in the furniture craft field. Toll gate operators who didn't get the chance to work as staff in Jasa Marga could receive training to develop the business they want to start and also try creating their products in the provided workshop. Plastic waste has potential as another material for home decor or furniture due to its termite-resistant nature. Former toll gate employees can easily start a craft business using plastic waste, from its collection to the processing until it becomes a product. Considering the current trend where many cafes or hangout places use simple and modern furniture, it aligns with the current building concepts.


Keywords: architecture; emphaty; entrepreneur; jobless


Abstrak


Berangkat dari fenomena faktor yang mengacu ke pengangguran, penulis mengacu pada faktor digitalisasi. Penulis melihat sekarang ini perkembangan teknologi yang melaju sangat cepat di seluruh dunia. Dan dampaknya bisa menyebabkan tenaga manusia yang tadinya bekerja di kantoran, diganti dengan tenaga robot yang menggunakan teknologi canggih. Penulis melakukan metode wawancara dan menyimpulkan bahwa mantan pekerja gerbang tol sebenarnya ingin memulai merintis berwirausaha. Dikarenakan halangan seperti tidak paham mengenai wirausaha dan tidak ada cukup skill mereka di usaha yang akan di mulainya, maka mereka akhirnya memilih untuk menganggur. Karena tidak dapatnya kembali bekerja di anak perusahaan gerbang tol tersebut. Melihat perkembangan di pembangunan arsitektur lagi meningkat, saya melihat peluang untuk mencoba pada entreprenuer craft di bidang furniture. Dimana operator-operator gerbang tol yang tidak dapat kesempatan bekerja menjadi staf di Jasa Marga bisa mendapatkan pelatihan untuk bisa berkembang di usaha yang ingin mereka buat dan dapat juga mencoba membuat suatu produknya dalam workshop yang juga disediakan di dalamnya. Sampah plastik memiliki potensi sebagai bahan lainnya untuk home decor atau furniture. Dikarenakan bahan ini sifat anti rayap. Para mantan pegawai gerbang tol bisa memulai bisnis kerajinan berbahan sampah plastik dengan mudah. Dari mulai pengumpulan sampah plastiknya dan pengolahannya hingga jadi produknya. Dilihat trend sekarang ini banyak cafe atau tempat tempat hangout banyak menggunakan bahan perabotnya yang terlihat simpel dan modern, menyesuaikan dengan konsep bangunan sekarang ini.

Article Details

Section
Articles

References

De Botton, Alain. (2008). The Architecture of Happiness.

Golden, D. (2003). Kecerdasan emosional: Mengapa El lebih penting dari pada IQ. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum

Hurlock, E. B. (1999). Perkembangan anak.jilid 2. Alih Bahasa: Med. Meitasari Tjandrasa dan Muslichah Zakasih. Edisi keenam. Jakarta: Erlangga

Lawrence E. J, Shaw P, Baker D, Cohen Baron, & David A.S.(2004). Measuring Empathy: Reability and validity of the Empathy Quotient. Psychological Medicine, 34,911-924

Sandono Sukirno. (2006). Makro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial