REGENERASI LINGKUNGAN CINA BENTENG DI JALAN CILAME

Main Article Content

Valeria Kristi
Timmy Setiawan

Abstract

The district area of Tangerang Lama Town is a Chinese suburban area that became the root of Tangerang City. It is a historical site for the Cina Benteng culture. Tangerang Lama itself is a cultural destination but some of the area is abandoned and left degraded. The "Regeneration of Cina Benteng Neighborhood in Cilame Street" aims to regenerate the buildings and the streets in the Cilame area. Using the Urban Acupuncture Method, creating a linkage to connect the more crowded areas and the less crowded one to create a symbiosis. Supported by the "man and nature" concept, the building design aims to harmonize with nature, projecting the concept of Yin from Cina Benteng culture in hope of creating a new role of this building as a Culture Hub. Breathing a new life to the Chinese culture of Pasar Lama area and to attract communities to re-learn the Cina Benteng culture.


Keywords: Cina Benteng; culture HUB; regeneration


Abstrak


Area kawasan Kota Tangerang Lama merupakan perkampungan Tionghoa yang menjadi awal mula terbangunnya Kota Tangerang dan menjadi sejarah dari kebudayaan Cina Benteng berdiri. Area Kota Tangerang Lama ini menjadi destinasi wisata namun masi ada area kawasan wisata yang sepi dan terdegradasi. Sehingga proyek “Regenerasi Lingkungan Cina Benteng di Jalan Cilame” ini bertujuan untuk meregenerasi area bangunan dan jalanan yang terdegradasi yang berada di area Jalan Cilame. Proyek ini menggunakan metode Urban Acupuncture, metode Linkage untuk menghubungkan node area Kawasan yang ramai dan tidak ramai agar dapat saling terhubung dan metode simbiosis. Didukung dengan konsep “men and nature” dari metode simbiosis, desain bangunan diarahkan untuk berdamai dengan alam dengan menyisipkan makna yin dan yang dari kebudayaan Cina Benteng diharapkan dapat memunculkan peranan baru di tengah masyarakat sebagai bangunan dengan program Culture HUB yang bertujuan untuk menghidupkan kembali lagam tionghoa di daerah Kawasan pasar lama dan dapat mengajak masyarakat untuk mengenal kembali kebudayaan Cina Benteng.

Article Details

Section
Articles

References

Casagrande, M. (2016). From Urban Acupuncture to the Third Generation City. Biourbanism, 29−42.

Darmawan, D. dan Hetyorini. (2013). Yin Yang, Chi Dan Wu Xing Pada Arsitektur Kelenteng Studi Kasus Kelenteng Sebelum Abad 19 Di Lasem, Rembang Dan Semarang.

Halim, W. (2011). Ziarah Budaya Kota Tangerang Menuju Masyarakat Berakhlakul Karimah. Jakarta: Aura Citra.

Januastuti, V. and Artiningrum, P. (2018). Pengaruh Perubahan Fungsi Ruang Dan Bentuk Rumah-toko Terhadap Karakteristik Arsitektur Cina Di Pecinan Pasar Lama Tangerang.

Martokusumo, W. (2004). Konservasi Lingkungan Perkotaan.

Prasetyo, A. S., Fatimah, T., & Padawangi, R. (2017). Perkembangan Kota Lama Tangerang dan Potensinya Sebagai Destinasi Wisata Pusaka.

Sulistyo, B., & Anisa, M. F. (2012). Pengembangan Sejarah Dan Budaya Kawasan Cina Benteng Kota Lama, Tangerang.

Sutanto, A. (2020). Peta Metode Desain. Jakarta: Universitas Tarumanagara

Thresnawaty, E. (2015). Sejarah Sosial-Budaya Masyarakat Cina Benteng Di Kota Tangerang.

Trancik, R. (1986). Finding lost space. Theories of Urban Design. New York: Van Nostrand Reinhold Company.

Wicaksono, A. A. (2007). Ragam Desain Ruko (Rumah Toko) / Andie A. Wicaksono. Jakarta: Penebar Swadaya.