METODE CROSS-PROGRAMING SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PERANCANGAN DI SIMPUL PANGERAN JAYAKARTA DAN TIANGSENG, JAKARTA

Main Article Content

Canguandha Yudha Prasetyo
Olga Nauli Komala

Abstract

Pangeran Jayakarta is an active area for almost 24 hours. From morning to noon, this area is dominated by activities related to offices and the sale of various housing and construction needs such as the sale of iron, furniture, spare parts, and others. In the afternoon, we can find a night market at the end of Jalan Pangeran Jayakarta and Tiangseng. In addition, this area is also very strategic because it is located on the main road, close to the Mangga Dua Mall shopping center, and the train station. However, several shop houses in this area are abandoned buildings even though they are located very strategically. Misuse of green open space as a base for street carts is also a problem in itself. The purpose of this research is to explore and find appropriate design methods in improving the quality of the area, both programmatically and spatially, according to the principles of urban acupuncture. This study uses a qualitative research method, namely phenomenology by conducting a search of the literature regarding theories related to the principles of urban acupuncture and programming in architecture. Observation of a place is carried out by mapping the activities in this place, observing the crowded points and the flow of activities according to the time and also looking at the pain points around the place. This study found that the cross-programming method is the most suitable design method to be applied in this context, namely by combining Industrial and road programs. In this context, the cross-programming design method can improve spatial quality and activate programs in that place.


Keywords: cross-programing; programing; Tiangseng; the Prince of Jayakarta


Abstrak


Pangeran Jayakarta merupakan kawasan yang aktif hampir 24 jam. Pada pagi sampai siang hari, kawasan ini didominasi oleh kegiatan - kegiatan yang berhubungan dengan perkantoran dan penjualan berbagai barang kebutuhan rumah dan konstruksi seperti penjualan besi, furniture, onderdil, dan lainnya. Saat sore sampai malam hari, kita dapat menemukan pasar malam di simpul Jalan Pangeran Jayakarta dan Tiangseng. Selain itu, kawasan ini juga sangat strategis karena letaknya berada pada jalan utama, dekat dengan pusat belanja Mangga Dua Mall, dan stasiun kereta. Namun demikian, beberapa ruko di kawasan ini menjadi bangunan terbengkalai walaupun letaknya sangat strategis. Penyalahgunaan ruang terbuka hijau sebagai pangkalan gerobak kaki lima juga menjadi salah satu permasalahan tersendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelusuri dan menemukan metode perancangan yang sesuai dalam meningkatkan kualitas kawasan, baik secara program maupun spasial, sesuai dengan prinsip – prinsip akupuntur urban. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu Fenomologi dengan melakukan penelusuran terhadap kajian pustaka terkait teori yang berhubungan dengan prinsip – prinsip akupuntur urban dan pemrograman dalam arsitektur. Pengamatan terhadap kawasan dilakukan dengan memetakan kegiatan di kawasan ini, mengamati titik keramaiannya dan alur kegiatan sesuai dengan waktunya dan juga melihat titik-titik sakit di sekitar kawasan. Penelitian ini menemukan bahwa metode cross programming merupakan metode perancangan yang paling sesuai untuk diterapkan dalam konteks ini, yaitu dengan menggabungkan program Industri dan street Dalam konteks ini, metode perancangan cross – programming dapat meningkatkan kualitas spasial dan mengaktifkan program di kawasan tersebut.

Article Details

Section
Articles

References

Casagrande, M. (2015). From Urban Acupuncture to the Third Generation City. Journal of Biourbanism, 29−42.

Clark, R. H., & Pause, M. (2004). Precedents in Architecture: Analytic Diagrams, Formative Ideas, and Partis. Wiley.

Eisenman, P. (1999). Diagram Diaries. Thames & Hudson.

Garcia, M. (2010). The Diagrams of Architecture: AD Reader. Wiley.

Kastara, R. N. (2022, desember 5). kfmap. Retrieved from Regional Blogs https://kfmap.asia/blog/akupuntur-urban-dalam-mengatasi-permasalahan-di-perkotaan/2356

Kirokawa, K. (1991). Intercultural Architecture: The Philosophy of Symbiosis. American Institute of Architects Press.

Kostof, S. (1991). The City Shaped. London: A Bulfinch Press Book.

Lerner, j (2014). Urban Acupuncture. Washington: Island Press

Santika, I. P. (2010, Januari 20). Blogspot. Retrieved from Blogspot: http://arcaban.blogspot.com/2010/01/urban-acupuncture-definisi.html

Sutanto, A. (2020). Peta Metode Desain. Jakarta: Universitas Tarumanagara Press.

Wikipedia.org (20 Desember 21). Dari https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Pangeran_Jayakarta