POHON URBAN BLORA: RUANG REHAT UNTUK KOMUTER DI JALAN BLORA

Main Article Content

Juan Valentino Lumanauw
Agustinus Sutanto

Abstract

Blora Street is a road in the Menteng area, Central Jakarta. This street is famous for its shops which are lined up along Jalan Sudirman. However, due to a change in the configuration of the Jalan Blora area, the movements that occur are also changing, and this causes the area to no longer be as busy as it used to be. For this reason, an architectural approach by means of urban acupuncture is used to try to revive an area that is increasingly losing its hustle and bustle. This project is located on one of the vacant lands in the Blora street shopping strip. This project proposes the construction of a break room to meet the community's need for open space as well as a transit space for the community to take a short break from work and the commuting lifestyle they always do. This project aims to provide a space for people to "breathe" in the middle of Jakarta with a lifestyle that is driven by time. The project was designed using the third place method to consider the mobility and possibilities of the new attractor and its relation to the upcoming TOD master plan project in the area. With the results of the project being a form of solution to provide a new attractor for human movement in the area.


Keywords:  commuter; Blora street; stopover; rest


Abstrak


Jalan Blora merupakan jalan yang berada di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Jalanan ini terkenal dengan pertokoannya yang berjejer di sepanjang Jalan Sudirman. Namun karena adanya perubahan konfigurasi Kawasan Jalan Blora, maka pergerakan yang terjadi pun kian berubah, dan mengakibatkan Kawasan tersebut tidak lagi ramai layaknya waktu dahulu. Untuk itu pendekatan arsitektur dengan cara akupuntur urban digunakan untuk mencoba menghidupkan Kembali Kawasan yang semakin lama semakin hilang keramaiannya. Proyek ini berlokasi di salah satu lahan kosong yang ada di strip pertokoan jalan Blora. Proyek ini mengusulkan pembangunan ruang rehat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka serta ruang singgah bagi masyarakat untuk istirahat sejenak dari pekerjaan serta gaya hidup komuter yang selalu mereka lakukan. Proyek ini bertujuan untuk memberikan sebuah ruang bagi masyarakat untuk “bernafas” di tengah kota Jakarta dengan gaya hidup yang terpacu oleh waktu. Proyek di desain menggunakan metode tempat ketiga untuk mempertimbangkan pergerakan dan kemungkinan atraktor yang baru serta keterkaitannya dengan proyek masterplan TOD yang akan datang di daerah tersebut. Dengan hasil proyek menjadi salah satu bentuk solusi untuk memberikan atraktor baru bagi pergerakan manusia di daerah tersebut.

Article Details

Section
Articles

References

Bernie, M. (2018). Cerita Masa Jaya Pasar Blora Jakarta Pusat yang Dirobohkan Hari Ini. Diakses tanggal 10 Agustus 2022 dari https://tirto.id/cerita-masa-jaya-pasar-blora-jakarta-pusat-yang-dirobohkan-hari-ini-cDM2.

Carr, S. (1992). Public Space. Britania Raya: Cambridge University Press.

Kumparan. (2018). Eks Pasar Blora Akan Jadi Kawasan Transit Terpadu dan TOD Dukuh Atas. Diakses tanggal 10 Agustus 2022 dari https://kumparan.com/kumparanbisnis/eks-pasar-blora-akan-jadi-kawasan-transit-terpadu-dan-tod-dukuh-atas

Lerner, J. (2016). Urban Acupuncture. Washington: Island Press.

Oldenburg, R. (1989). The Great, Good Places. Amerika: Da Capo Press.

Sutanto, A. (2020). Peta Metode Desain. Jakarta: Universitas Tarumanagara.

Tambun, L. (2018). Pemprov DKI Bangun TOD Dukuh Atas di Eks Pasar Blora. Diakes tanggal 10 Agustus 2022 dari https://www.beritasatu.com/news/473709/pemprov-dki-bangun-tod-dukuh-atas-di-eks-pasar-blora

Website Xafier Hufkens. Antony Gormley. Diakses tanggal 3 Desember 2022 dari https://www.xavierhufkens.com/artists/antony-gormley

Yimeng, Z. (2015). Rethinking the Dimension in Urban Acupuncture. Barcelona: Universitat Politècnica de Catalunya.