STUDI PASAR TRADISIONAL DALAM MEMPERTAHANKAN JUMLAH PEDAGANG DAN PENGUNJUNG (OBJEK STUDI: SERDANG KEMAYORAN, JAKARTA PUSAT)

Main Article Content

Tisya Evero Lin Wu
Suryadi Santoso
Parino Rahardjo

Abstract

Serdang Market is one of the traditional markets in DKI Jakarta which is managed by PD. Jaya Market. Serdang Market used to be an instructional market that has been operating since 1976 to relocate street vendors who occupied Jalan Bendungan Jago which was  managed by PD. Jaya Market. The term of use of the Serdang Market has also expired since 2004. For more than 40 years of operation, the physical condition of this market building has continued to decline, such as waterlogged floors, inadequate lighting, clogged gutters, perforated roofs, and flooding problems, but it has never been renovated and only repairs to water, electricity and gutter installations are carried out in an uncertain period. The occupancy rate at Serdang Market is still high because there are still many visitors, so traders choose to stay, even though there are street vendors who occupy the sides of the market that offer commodities that are almost the same as the market, as well as other factors. The purpose of this study was to determine the perceptions of the actors in the market activities as well as the proposed Serdang Market concept plan to maintain the existence of the Serdang Market. Data collection in the study was carried out by conducting field surveys (observations) and interviews with the actors (managers, traders, and visitors) of Serdang Market. The results of this study are to determine the perceptions of the perpetrators of activities in the market and the proposed development plan to retain traders and visitors.


Keywords:  Traditional Market; Trader; Visitors; Manager


Abstrak


Pasar Serdang merupakan satu diantara pasar tradisional di DKI Jakarta yang dikelola oleh PD. Pasar Jaya. Pasar Serdang dulunya merupakan pasar inpres yang beroperasi sejak tahun 1976 untuk merelokasi pedagang kaki lima yang menempati Jalan Bendungan Jago yang kemudian dikelola oleh PD. Pasar Jaya. Masa hak pakai Pasar Serdang juga telah habis sejak tahun 2004. Selama lebih dari 40 tahun beroperasi kondisi fisik bangunan Pasar  Serdang terus menurun seperti lantai tergenang air, pencahayaan yang tidak memadai, selokan tersumbat, atap berlubang, dan masalah banjir,  tetapi belum pernah direnovasi dan hanya dilakukan perbaikan instalasi air, listrik dan talang air dalam jangka waktu yang tidak menentu. Tingkat hunian pada Pasar Serdang masih tinggi karena masih ramai pengunjung sehingga pedagang memilih untuk bertahan, walaupun terdapat pedagang kaki lima yang menempati sisi-sisi pasar yang menawarkan komoditi yang hampir sama dengan pasar, maupun faktor lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi para pelaku kegiatan dalam pasar serta usulan rencana konsep pengembangan Pasar Serdang untuk mempertahankan eksistensi Pasar Serdang. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan melakukan survey lapangan (observasi) dan wawancara terhadap para pelaku kegiatan (pengelola, pedagang, dan pengunjung) Pasar Serdang. Hasil penelitian ini adalah mengetahui persepsi para pelaku kegiatan dalam pasar serta usulan rencana pengembangan untuk mempertahankan pedagang dan pengunjungnya.

Article Details

Section
Articles

References

Alma, B. (2018). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Indonesia: Alffabeta.

Fuad, M. (2000). Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia.

Kementerian Dalam Negeri. (2012). Peraturan Meteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2012. Jakarta: Kementeri Dalam Negeri.

Kementerian Dalam Negeri. (2017). Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Dalam Negeri.

Serafica Gischa. (2020, 1 28). Pasar: Pengertian, Fungsi, Ciri-Ciri dan Jenisnya. Retrieved from

Kompas: https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/28/060000169/pasar-tradisional-pengertian-ciri-dan-jenisnya

Utami, S. N. (2021, 3 29). Apa itu pasar Barang Konsumsi dan Produksi? Retrieved from Kompas: http://surl.li/cysnr