FASILITAS DAUR ULANG AIR DAN SAMPAH DI MUARA BARU

Main Article Content

Vanesa Vanesa
F. Tatang H. Pangestu

Abstract

Clean water is an important factor in human life, such as for drinking, cooking and washing, but in many areas it is still difficult to get clean water. The clean water crisis does not only occur in areas far from water sources, but also in areas close to water sources such as Muara Baru. This is because existing water sources such as salty seawater and polluted water sources cannot be consumed. Water pollution is caused by many factors, most of which are human activities, such as throwing household waste into water sources without being treated first. In fact, rivers are also their source of water, and consumption of this polluted water can cause various long-term diseases in the community itself and the ecosystem. Muara Baru also has a waste problem that is not managed properly and is widespread in the environment. This project aims to identify the causes and implications of the difficulty of obtaining clean water using methods that observe actual conditions in an area and collect data to obtain solutions to problems. Problem solving is solved by using an architecture developed using the urban acupuncture method so that it can be solved thoroughly, evenly distributed and affordable by various levels of society. In addition, with the urban acupuncture method, problems can be resolved for the long term to the next generations.


Keywords:  Muara Baru Quality of Life; Waste; Water


Abstrak


Air bersih merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia, seperti untuk minum, memasak dan mencuci, namun di banyak daerah masih sulit untuk mendapatkan air bersih. Krisis air bersih tidak hanya terjadi di daerah yang jauh dari sumber air, tetapi juga di daerah yang dekat dengan sumber air seperti, Muara Baru. Hal ini dikarenakan sumber air yang ada seperti air laut yang asin dan sumber air yang tercemar tidak dapat dikonsumsi. Pencemaran air disebabkan oleh banyak faktor yang sebagian besar merupakan aktivitas manusia seperti membuang limbah rumah tangga ke sumber air tanpa diolah terlebih dahulu. Padahal, sungai juga merupakan sumber air mereka, dan konsumsi air yang tercemar ini dapat menyebabkan berbagai penyakit jangka panjang pada masyarakat itu sendiri dan ekosistem. Muara Baru juga memiliki masalah sampah yang tidak dikelola dengan baik dan tersebar luas di lingkungan. Proyek ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab dan implikasi dari sulitnya memperoleh air bersih dengan menggunakan metode yang mengobservasi keadaan sebenarnya pada suatu kawasan dan pengumpulan data untuk mendapatkan pemecahan permasalahan. Pemecahan permasalahan diselesaikan dengan arsitektur yang dikembangkan dengan metode urban acupuncture sehingga dapat terselesaikan secara menyeluruh, terdistribusi secara merata dan terjangkau berbagai lapisan masyarakat. Selain itu, dengan metode urban acupuncture, permasalahan dapat teratasi untuk jangka panjang sampai kegenerasi-generasi selanjutnya.

Article Details

Section
Articles

References

AdyWater. (2013). Cara Mendesain Teknik Penyaringan Air yang Sederhana. Diambil kembali dari AdyWater: https://www.adywater.com/2015/02/cara-mendesain-teknik-penyaringan-air.html

Agnes Fitria Widiyanto, S. Y. (2015). Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri dan Limbah Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 246-254.

Ambari, M. (2017, Maret 24). Warga Pesisir Masih Kesulitan Akses Air Bersih, Kenapa Masih Terjadi? Diambil kembali dari Mongabay: Situs Berita Lingkungan: https://www.mongabay.co.id/2017/03/24/warga-pesisir-masih-kesulitan-akses-air-bersih-kenapa-masih-terjadi/

Andre, J. (2022, Februari 2). Prediksi Tenggelamnya Jakarta dan Penurunan Muka Tanah yang Kian Parah. Diambil kembali dari kompas.com: https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/02/07292911/prediksi-tenggelamnya-jakarta-dan-penurunan-muka-tanah-yang-kian-parah?page=all

Arifin, M. (2008, April). Pengaruh Limbah Rumah Sakit Terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan.

Armando, R. (2008). Penanganan dan Pengolahan Sampah. Bogor: Penebar Swadaya.

Barry, J. (2007). Environment and Social Theory. London: Routledge.

Biswas., J. I. (2000). Water for Urban Areas: Challenges and Perspective . Tokyo: United Nations University Press.

H., C. M. (2021, September 3). Muara Baru Terancam Tenggelam 4,6 Meter di Bawah Muka Laut pada 2050. Diambil kembali dari tempo.co: https://metro.tempo.co/read/1501906/muara-baru-terancam-tenggelam-46-meter-di-bawah-muka-laut-pada-2050

Irfani, F. (2021, Juli 19). Melongok Muara Baru: Terancam Tenggelam dan Rentan di Masa Pandemi. Diambil kembali dari Project Multatuli: https://projectmultatuli.org/melongok-muara-baru-terancam-tenggelam-dan-rentan-di-masa-pandemi/

Irman, J. (2013, September 1). Penanganan Sampah. Diambil kembali dari slideshare: https://www.slideshare.net/metrosanita/pu-pengelolaan-sampah-rt-3-penanganan-sampah#:~:text=2.%20Nawasis.Com%20Penanganan%20Sampah,dan%205.%20Pemrosesan%20akhir%20sampah.

Iswara, M. A. (2021, April 19). Krisis Air Bersih Yang Kian Memburuk Saat Pandemi Menerjang. Diambil kembali dari tirto.id: https://tirto.id/krisis-air-bersih-yang-kian-memburuk-saat-pandemi-menerjang-gcmz

Kunjana, G. (2013, Maret 22). Jakarta Sudah Lama Krisis Air Bersih. Diambil kembali dari Investor.Id: https://investor.id/national/57251/jakarta-sudah-lama-krisis-air-bersih

Kurnianingtyas, A. P. (2013). Integrasi dan Pengelolaan Kebun Komunitas dalam Pembangunan Kota: Belajar dari Kebun Komunitas di Nantes, Perancis. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 368-380.

Nathania, W. (2020). Urban Akupuntur. Diambil kembali dari Pdfcoffee: https://pdfcoffee.com/urban-akupuntur-pdf-free.html

Prihatin, R. B. (2013). Problem Air Bersih di Perkotaan. Info Singkat Kesejahteraan Sosial.

Sejati, K. (2009). Pengolahan Sampah Terpadu dengan Sistem Node, Sub Point, Center Point. Yogyakarta: Kanisius.

Siregar, S. A. (2005). Instalasi pengolahan air limbah. Yogyakarta: Kanisius.

Suciastuti, T. S. (1987). Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Rineka Cipta Karya.

Sucipto, C. D. (2012). Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Jakarta: Gosyen Publishing.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tysara, L. (2021, November 10). 7 Macam-Macam Metode Penelitian Kuantitatif dan Penjelasannya. Diambil kembali dari Liputan 6: https://hot.liputan6.com/read/4706956/7-macam-macam-metode-penelitian-kuantitatif-dan-penjelasannya

Utara, B. P. (2019). Kecamatan Penjaringan dalam Angka 2019. Jakarta: BPS Kota Administrasi Jakarta Utara.

Veenhuizen, R. V. (2006). Cities farming for the Future, Urban Agriculture for Green and Productive. Philippines: RUAF Fondation.