TRAVEL HUB SUNDA KELAPA: MENGEMBALIKAN KARAKTERISTIK PELABUHAN SUNDA KELAPA

Main Article Content

Nicholas Nathanael

Abstract

Uncontrolled urbanization leads to the homogenization of the urban environment and the loss of personality from an area. The uncontrolled urbanization process makes different areas look and feel similar to the point where it is hard or even impossible to separate between one and another. One of these areas is the Sunda Kelapa harbor which once played an integral role in Jakarta as the main trading spot but is now mostly forgotten. This research is done using qualitative methods to find the characteristics of the site in order to incorporate it in the project to bring back the site’s characteristics. The design method used in this project is “redefine” to transform the site to further benefit the surrounding area while the building’s form is used to tell a narrative story about Sunda Kelapa’s character as a maritime-based area by utilizing the presence of ships and harbor. This project is located there to revitalize the area as a travel hub that can bring back the lost personality and essence from the site to maximize its hidden potential. With the strong potential to attract customers from around the area and a deep and rich history, this project can further encourage bigger change to happen around the area and kickstart the development of said area that has a potential to be transformed into a strong transit-oriented spot and bring Sunda Kelapa back to relevancy.


Keywords: Personality; Revitalization; Sunda Kelapa; Travel Hub; Urban Acupunctur


Abstrak


Urbanisasi kota yang tidak terkontrol menjadi homogen dan kepribadiannya mulai memudar. Proses urbanisasi yang tidak terkontrol membuat karakteristik kota menjadi sama, di mana antara satu kota dengan yang lain hanya terdapat sedikit, bahkan tidak ada perbedaan diantara mereka. Salah satu lokasi yang kehilangan karakteristiknya adalah Pelabuhan Sunda Kelapa yang dulunya merupakan lokasi yang menjadi pusat perdagangan dengan peran yang penting untuk kehidupan di Jakarta yang sekarang dilupakan. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif dengan mencari unsur dan karakteristik dari tapak terpilih agar dapat dikorporasikan di dalam proyek untuk menghadirkan kembali karakteristik yang hilang. Metode perancangan menggunakan proses redefining  dengan mengolah kembali tapak yang belum dimanfaatkan secara maksimal agar menjadi suatu proyek yang dapat menguntungkan daerah urban yang lebih luas dan proses pembentukan bangunan sendiri menggunakan metode narasi yang menceritakan karakteristik dari Sunda Kelapa yang berbasis maritim dengan menghadirkan elemen perkapalan dan pelabuhan.. Proyek akan mengambil tapak di lokasi tersebut dengan tujuan untuk merevitalisasi tapak menjadi suatu travel hub yang dapat menjadikan Sunda Kelapa sebagai pusat yang menghubungkan titik-titik sekitar serta mengembalikan karakteristik dan sejarah dari lokasi tersebut agar potensi tapak dapat dimanfaatkan sebagai titik transit dan ruang publik yang menghubungkan daerah yang lebih luas, membuat Sunda Kelapa menjadi relevan kembali di kehidupan sehari-hari.

Article Details

Section
Articles

References

Bugarič, B. (2018). Urban acupuncture treatment: Implementing communication tools with youth in Ljubljana suburbs. Urbani Izziv, 29(supplement), 95–108. https://doi.org/10.5379/urbani-izziv-en-2018-29-supplement-006

burohappold.com. (2017, Mei 30). Connecting people and places with Effective Transit Hub Design. Buro Happold. Diakses 11 Juli 2022, dari https://www.burohappold.com/news/connecting-people-effective-transit-hub-design/

Emillio, R. (2020). Sunda Kelapa: Mimpi Dari Masa Lalu.

Fredericks, J., Caldwell, G. A., Foth, M., & Tomitsch, M. (2018). The city as perpetual beta: Fostering systemic urban acupuncture. The Hackable City, 67–92. https://doi.org/10.1007/978-981-13-2694-3_4

Gong, M. (2018). Connecting water to architecture : encouraging the interaction between people and surroundings.

Langdon, D. (2018, October 17). Ad classics: Yokohama international passenger terminal / foreign office architects (FOA). ArchDaily. Diakses 11 Juli 2022, dari https://www.archdaily.com/554132/ad-classics-yokohama-international-passenger-terminal-foreign-office-architects-foa#:~:text=The%20triumphant%20critical%20reception%20of,emergent%20typology%20of%20transportation%20infrastructure.

Lerner, J. (2014). Instructions for performing urban acupuncture. Urban Acupuncture, 62–64. https://doi.org/10.5822/978-1-61091-584-7_18

Lerner, J. (2014, Juli 23). Urban acupuncture. Harvard Business Review. Diakses 11 Juli 2022, dari https://hbr.org/2011/04/urban-acupuncture

Lerner, J. (2016). Urban acupuncture. Island Press.

Nathania, W. (2019). Urban akupuntur. pdfcoffee.com. Diakses 13 Februari 2022, dari https://pdfcoffee.com/urban-akupuntur-pdf-free.html

Smarter Cambridge Transport. (2016, Mei 26). What is a travel hub? Smarter Cambridge Transport explains. Smarter Cambridge Transport. Diakses 11 Juli 2022, dari https://www.smartertransport.uk/travel-hubs/#:~:text=A%20%27travel%20hub%27%20refers%20to,%27Park%20%26%20Ride%27%20idea.

Thpanorama.com. (n.d.). Apa Itu Homogenisasi Budaya? / Budaya Umum. Thpanorama. Diakses 13 Februari 2022, dari https://id.thpanorama.com/articles/cultura-general/qu-es-la-homogeneizacin-cultural.html

Widyaningrum, G. L. (Ed.). (2018, Juni 22). Sejarah Pelabuhan sunda Kelapa Dan Cikal Bakal Kota Jakarta. National Geographic Indonesia. Diakses 11 Juli 2022, dari https://nationalgeographic.grid.id/read/13886122/sejarah-pelabuhan-sunda-kelapa-dan-cikal-bakal-kota-jakarta?page=all

Yang, D. (2013). Waterfronts: Spatial Composition and cultural use (thesis). ProQuest LLC, Ann Arbor.