REDESAIN PASAR CINDE PALEMBANG DENGAN PENDEKATAN URBAN ACUPUNCTURE
Main Article Content
Abstract
Cinde area is a place that is identical as a commercial area with the Cinde Market Building as a regional landmark and the city of Palembang. This market is one of the destinations for local people and tourists who sell various types of souvenirs such as food, songket, and handicrafts that can be obtained in this market. However, in 2017 this market was dismantled because this building has experienced physical degradation which can be seen from the loss of the building structure. Thus this area has lost one of its main attractors and made this area experience a decline. So there is an urgency to rebuild the market building. Therefore, the author proposes to redesign the Palembang cinde market with an open market concept that combines market and community functions. Its application can be applied to all buildings both inside and outside. This design concept can be applied with an open space method that can maximize negative spaces by turning them into public open areas. The implementation of the public open space strategy in the Cinde Market aims to give a new impression on the existing market in the city of Palembang by not destroying the function of the market.This building can meet the needs of the community and at the same time become a community forum in the city of Palembang with the hope that in the next 20 years this project can restore lost regional image.
Keywords : Attractor; Cinde Market; Landmark; Regional Image; Urgency
Abstrak
Kawasan Cinde merupakan sebuah tempat yang identik sebagai kawasan komersil dengan Bangunan Pasar Cinde sebagai Landmark kawasan dan kota Palembang. Pasar ini menjadi salah satu tujuan masyarakat lokal dan turis yang menjual berbagai jenis buah tangan seperti makanan, songket, dan kerajinan tangan dapat diperoleh di pasar ini. Namun Pada tahun 2017 pasar ini dibongkar dikarenakan bangunan ini telah mengalami degradasi fisik yang dapat terlihat dari mengeroposnya struktur bangunan. Dengan demikian kawasan ini mengalami kehilangan salah satu attractor utamanya dan membuat kawasan ini mengalami penurunan. Sehingga timbulah urgensi untuk membangun kembali bangunan pasar. Maka dari itu, penulis mengusulkan untuk meredesain kembali pasar cinde Palembang dengan konsep bangunan terbuka yang menggabungkan fungsi pasar dan berkomunitas. Penerapannya dapat diaplikasikan kedalam seluruh bangunan baik bagian dalam mauapun luar. Konsep perancangan ini dapat diterapkan dengan metode ruang terbuka yang dapat memaksimalkan ruang-ruang negatif dengan merubahnya menjadi area terbuka publik. Penerapan strategi ruang terbuka publik dalam Pasar Cinde ini bertujuan untuk memberikan kesan baru terhadap pasar yang ada di kota Palembang dengan tidak merusak fungsi berupa pasar. Bangunan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan sekaligus menjadi wadah komunitas yang ada di kota Palembang dengan harapan dalam 20 tahun kedepan proyek ini dapat mengembalikan citra kawasan yang telah hilang.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur/ STUPA Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International LicenseReferences
Adiyanto, J. (2017). #Savepasar : Upaya Penyelamatan Bangunan Cagar Budaya.
Ardani, A. (2016). Sejarah Perkembangan Pasar Cinde Palembang.
Bappeda. (1992). Pengertian Ruang Terbuka.
Hakim R, & Utomo H. (2003). Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap,Prinsip Unsur dan Aplikasi Desain. Jakarta: Bumi Aksara.
Lerner, J. (2014, february 2). Urban Acupuncture. Washington: Island Press; Illustrated edition.
Morales, D. (2004). The Strategy of Urban Acupuncture: Structure Fabric and Topography Conference,. (hal. 55-56). China: Nanjing University
West, D. (2011). 'Urban Acupuncture' touted for cash strapped cities. Better Cities & Towns.
Casagrande, M. (2012). Bio Urban Acupuncture: From Treasure Hill Of Taipei To Artena. Diambil kembali dari Biourbanism: http://www.biourbanism.org/
Cutieru, A. (2020, September 25). Urban Acupuncture: Regenerating Public Space Through Hyper-Local Interventions. Diambil kembali dari Archdaily: https://www.archdaily.com/948304/urban-acupuncture-regenerating-public-space-through-hyper-local-interventions
Sailus, M. (2022). 7 TYpes Of Urban Planning Concepts. Diambil kembali dari Clear Point Srategy: https://www.clearpointstrategy.com/types-of-urban-planning/