HUNIAN KELAS MENENGAH DENGAN FASILITAS PENJUALAN ONDERDIL MOBIL DI KARANG ANYAR

Main Article Content

Vinshen Cristian
Suwandi Supatra

Abstract

Uncontrolled population growth have become one of the major affecting factors towards the well being of society. The uncontrolled population growth is disproportionate with the wellbeing [A1] of society, especially to own a housing unit in Jakarta. This makes it so that lower class citizens have decided to settle in the slums as an alternative for housing. The slums are a part of the city that have been neglected from the overall city planning and construction with the environment conditions that have been degrading physically, socially, and economically with a growing population density and unkempt facilities. Karang Anyar have been one of the areas with a high population density in which the majority of the dwellings have been designed without considering other supporting facilities and spaces. Besides that, there have been many problems found in the surrounding area that also have an effect towards the well being of the surrounding society, one of which is the low income of the people living there where most of them work as laborers and car auto parts merchants. The absence of the needed facilities to trade have forced them to sell their products in illegal areas such as on the sidewalk. As time goes, the peddlers are eventually evicted from selling in the illegal area which causes their overall income to decrease. This leads to the growth of criminal activities and the decrease of the well being in Karang Anyar. This research is made to identify the characteristics of the slums in Kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar District, Central Jakarta and to produce a vertical housing design that is habitable for the people there to affect the area positively and providing a central auto parts dealership for the people of Karang Anyar and the wider area of Jakarta.For the method used in making observations and analysis of the area, namely by using the secondary method.


Keywords: DKI Jakarta; Eviction; Kelurahan Karang Anyar; Population Density; Vertical Housing


Abstrak


Pesatnya pertumbuhan penduduk menjadi salah satu permasalahan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat dan tidak diseimbangkan dengan kesejahteraan masyarakat terutama untuk memiliki hunian khususnya di kawasan Jakarta. Akibatnya muncul permukiman kumuh yang menjadi salah satu jalan alternatif agar masyarakat menengah kebawah memiliki hunian. Permukiman kumuh merupakan kawasan yang cenderung terabaikan yang mengalami penurunan kualitas sosial budaya, ekonomi, penurunan kualitas fisik dan sarana prasarana yang buruk. Karang Anyar menjadi salah satu daerah pemukiman padat penduduk yang mayoritas huniannya didirikan tanpa memikirkan ruang dan fasilitas penunjang bagi hunian. Selain itu banyak sekali permasalahan di kawasan Karang Anyar yang tentu saja berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar salah satunya adalah tingkat pendapatan penduduk yang rendah dimana sebagian besar penduduk bekerja sebagai buruh dan pedagang onderdil mobil. Namun tidak adanya fasilitas berdagang yang memadai memaksa mereka berjualan di area ilegal seperti di atas trotoar jalan. Seiring berjalanya waktu para pedagang kaki lima mengalami penggusuran karena berjualan di area ilegal. Akibatnya pendapatan masyarakat Karang Anyar menjadi berkurang. Akibatnya terjadi degradasi tindakan kriminal dan berkurangnya tingkat kesejahteraan di kawasan Karang Anyar. Tujuan dari adanya penulisan [A1] ini adalah mengidentifikasi karakteristik permukiman kumuh Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat kemudian menghasilkan rancangan hunian vertikal yang layak bagi masyarakat serta rancangan area niaga pusat onderdil mobil demi memberikan dampak kesejahteraan yang baik terhadap masyarakat dan membantu menggerakan perekonomian masyarakat Karang Anyar. Untuk metode yang digunakan dalam melakukan pengamatan yaitu dengan menggunakan metode sekunder dalam melakukan pengamatan dan analisis kawasan.

Article Details

Section
Articles

References

Bps, 2022. Berapa Kepadatan Penduduk DKI Jakarta Saat Ini? Unit Pengelola Statistik. dari: https://statistik.jakarta.go.id/berapa-kepadatan-penduduk-dki-jakarta-saat-ini

Bugaric, B. (2018). Urban acupuncture treatment: Implementing communication tools with youth in Ljubljana suburbs. Urbani Izziv, 29 (supplement), 105–108. dari: https://doi.org/10.5379/urbani-izziv-en-2018-29-supplement-006

Faulkner, R. (2022). 10 best soundproofing materials for walls. dari: https://soundproofguru.com/best-soundproofing-materials-for-walls/

Fredericks, J., Caldwell, G. A., Foth, M., & Tomitsch, M. (2018). The city as perpetual beta: Fostering systemic urban acupuncture. The Hackable City, 92. dari: https://doi.org/10.1007/978-981-13-2694-3_4

Hidayah, S. N. (2019). Geliat, Prospek, Dan Tantangan Industri otomotif Indonesia. GAIKINDO. dari: https://www.gaikindo.or.id/geliat-prospek-dan-tantangan-industri-otomotif-indonesia/.

Lerner, J. (2014). Instructions for performing urban acupuncture. Urban Acupuncture, 66. dari: https://doi.org/10.5822/978-1-61091-584-7_18

Lerner, J. (2014). Urban acupuncture. Brazil: Island Press.

Rahman, M. (2020). Mengenal Arsitektur high tech Dan Penerapannya Pada Bangunan. Singapore Property and Real Estate for Sale & for Rent.https://www.99.co/id/panduan/arsitektur-high-tech

Tschumi, B. (1994). Architecture and Disjunction. Massachusetts: The MIT Press

Widyanita - Tim Publikasi Katadata, W. (2016, Agustus 16). Potret, Tantangan Dan peluang Industri otomotif Indonesia. Infografik Katadata.co.id. Diakses: 11 Juli, 2022 dari: https://katadata.co.id/timredaksikatadata/infografik/5e9a56c8550d9/potret-tantangan-dan-peluang-industri-otomotif-indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1985 Tentang Rumah Susun.