RUANG REKREASI, WISATA DAN EDUKASI BARU SEBAGAI EKSTENSI MUSEUM MEMORIAL EX-CAMP VIETNAM PULAU GALANG BATAM

Main Article Content

Mellinia Vannesa
Rudy Surya

Abstract

Tourism is one of the country's foreign exchange source sectors that helps increase economic growth. In addition to increasing economic growth, the existence of a tourist attractions provide employment that gives positive impact on its community. The rapid development of new areas in the city of Batam, joined with technological advances and ever-changing habits of human activity, is an aspect that affects the decreased number of visitors in a tourist area, including the historical tourist area of Camp Vietnam. With its historical value and diversity of potential possessed by this cultural heritage site, Camp Vietnam is considered not to have received maximum preservation management. Through Urban Acupuncture method and Heritage Future strategy in analyzing the potential, shortcomings, and characteristics of Camp Vietnam. The planning of the educational, tourism and recreation space as an extension of space for Camp Vietnam museum is a form of intervention that aims to revive activities in the area. Revitalization of buildings along with reprogramming methods were carried out on developing the existing potentials in bridging edutainment activities with the fast developing modern era. Through small-scale interventions, edutainment programs in recreational facilities was created so the community could have positive interactions. The designed project is expected to be a landmark for the area and a catalyst in terms of physique, historical value and distinctive characteristics contained in the area and the city.


Keywords: Cultural Heritage; Edutainment; Memorial Museum Extension; Urban Acupuncture


Abstrak


Pariwisata merupakan sektor sumber devisa negara yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi, keberadaan suatu objek wisata dapat menyerap tenaga kerja sehingga memberikan dampak positif kepada masyarakatnya. Pesatnya pembangunan baru di kawasan kota Batam, ditambah dengan kemajuan teknologi dan kebiasaan aktivitas manusia yang selalu berubah, menjadi aspek-aspek yang mempengaruhi penurunan angka pengunjung di suatu kawasan wisata, tidak terkecuali pada kawasan wisata sejarah Camp Vietnam. Dengan nilai historis dan keberagaman potensi yang dimiliki situs cagar budaya ini, kawasan wisata sejarah Camp Vietnam dinilai belum mendapatkan pengelolaan yang maksimal. Melalui metode Urban Acupuncture dan strategi Heritage Future untuk menganalisis potensi, kekurangan, dan ciri khas dari kawasan Camp Vietnam. Perencanaan ekstensi bangunan yang baru berupa ruang rekreasi, wisata dan edukasi pada eksisting museum memorial Camp Vietnam sebagai satu bentuk intervensi bertujuan untuk menghidupkan kembali aktivitas di kawasan Camp Vietnam. Tindakan revitalisasi terhadap bangunan eksisting beserta pemograman ulang yang dilakukan terhadap potensi kawasan juga dilakukan dalam menjembatani aktivitas eduwisata sejarah dengan perkembangan zaman yang semakin moderen ini. Melalui Intervensi- intervensi berskala kecil, program eduwisata pada ruang rekreasi ini diciptakan agar dapat menjadi wadah interaksi dan sosialisasi masyarakat yang bermanfaat. Proyek yang dirancang diharapkan dapat mempresentasikan wajah kawasan dan menjadi katalis baik dari segi fisik, nilai historis dan ciri khas yang terkandung didalam kawasan maupun tatanan kota.

Article Details

Section
Articles

References

Anggiawan, P. L. (Penyunt.). (2020, September 29). Sejarah Camp Vietnam di Pulau Galang, Tercatat Sebagai Wisata Religi Kota Batam. Dipetik Febuari 2022, dari Tribunbatam.id: https://batam.tribunnews.com/2020/09/29/sejarah-camp-vietnam-di-pulau-galang-tercatat-sebagai-wisata-religi-kota-batam

Antariksa. (2008, Agustus 1). Sejarah dan Konservasi Perkotaan sebagai Dasar Perancangan Kota. Dipetik Juli 4, 2022, dari antariskaarticle: antariksarticle.blogspot.com

Budaya, U.-U. R. (2010). Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Dipetik Juli 3, 2022

Danisworo, M. (2000). Revitalisasi Kawasan Kota Sebuah Catatan dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kota. Urban and Regional Development Institute.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. (2021). Kondisi Degradasi Yang Terjadi Pada Benda Cagar Budaya. Jakarta. Dipetik Febuari 2022, dari Arkeolog Indonesia: https://www.arkeologiindonesia.com/2021/06/kondisi-degradasi-yang-terjadi-pada.html

Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY. (2019, 11 11). Kawasan Perkotaan. Dipetik Juli 5, 2022, dari Sistem Informasi Komunikasi Penataan Ruang: http://www.sipr.jogjaprov.go.id/sikoper/tarupedia/detail/kawasan-perkotaan

Hamruni. (2009). Edutainment dalam Pendidikan Islam dan Teori-teori Pembelajaran Quantum. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. Dipetik Juli 5, 2022

KBBI. (t.thn.). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dipetik Juli 5, 2022, dari KBBI: https://kbbi.web.id/rekreasi

Khoiri, A. M. (2019, November 15). Mengenal Kampung Vietnam, Destinasi Sejarah Tersohor dari Batam. Dipetik 2022, dari detikTravel: https://travel.detik.com/domestic-destination/d-4786595/mengenal-kampung-vietnam-destinasi-sejarah-tersohor-dari-batam

Komarudin. (1999). Pembangunan Perkotaan Berwawasan Lingkungan. (Komarudin , W. Alfisa , & E. Setyaningrum, Penyunt.) Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum. Dipetik Febuari 2022, dari https://simantu.pu.go.id/personal/img-post/superman/post/20181129101319__F__KMS_BOOK_20180723025129.pdf

Lerner, J. (2003). Urban Acupuncture celebrating pinpricks of change that enrich city lifes washinton. Dipetik Juli 5, 2022, dari islandpress.org/books/urbanacupuncture: http;//islandpress.org/books/urbanacupuncture

Lerner, J. (2014). Urban Acupunture. Washington DC: London Island Press.

Rodger. (1998). Leisure,Learning and Travel. Journal of Physical Education. Dipetik Juli 4, 2022

Rohananda, K. (2015). Penentuan Deliniasi Kawasan Cagar Budaya di Kabupaten Ngawi. Surabaya: Institute Teknologi Sepuluh Nopember. Dipetik Juli 3, 2022

Shirvani, H. (1985). The Urban Design Process. New York: Van Nostrand Reinhold Company.

Surya. (2009, Maret 27). Wisata Sejarah Cagar Budaya. Dipetik Febuari 2022, dari surabaya.tribunnews.com: https://surabaya.tribunnews.com/2009/03/27/wisata-sejarah-cagar-budaya

Sutanto, A. (2020). Peta Metode Desain. Jakarta: Universitas Tarumanagara. Dipetik Juli 5, 2022

Suwantoro. (1997). Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Suwardi. (2022, 1 15). Wawancara Pak Suwardi. (M. Vannesa, Pewawancara)

UNESCO. (2003). Convention For The Safeguarding Of The Intangible Cultural Heritage. Dipetik Febuari 2022, dari https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/formulir-warisan-budaya-tak-benda/

Wikipedia. (2017). Pengungsian Rakyat Vietnam di Indonesia. Dipetik Febuari 2022, dari Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Pengungsian_Rakyat_Vietnam_di_Indonesia

Wikipedia. (2021). Akupuntur. Dipetik Juli 1, 2022, dari Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Akupunktur