PENGOLAHAN KAYU & BESI BEKAS SEBAGAI WADAH MENGURAI MANGGARAI DALAM PENYELESAIAN WAJAH KAWASAN MELALUI URBAN AKUPUNKTUR
Main Article Content
Abstract
Every district continues to move forward in response to the increasingly diverse community activities in the city’s rapid development. Manggarai is one of the old and complex districts in South Jakarta that holds various historical values and problems. Growing up with its initial face as a commercial area, the development has shifted Manggarai into a transit-oriented area as its new face. Local people complain that movement is limited to arterial roads causing some areas to stagnate and degrade due to the lack of attractors. Therefore, this project seeks to regenerate community expectations regarding the realization of potential and memory through urban acupuncture methods. With this idea, “unraveling spot” is built by dissecting the urban context using the image of the city theory, which describes various issues and potentials that can be raised as targets in answering the value of urban acupuncture itself. The analysis will lead to the design of the used goods business in the wood and iron sector that is still existing and is in demand by the public which later will have programs such as gallery, hangout space, cultural stage, market, and culinary area, as well as green open space. In conclusion, this project aims to strengthen community interaction and participation, which will lead to an even distribution of movement, the emergence of community, equality, and recreational nodes network.
Keywords: Community Empowerment; Image of the City; Recreation; Scrap Wooden Metal; Urban Acupuncture
Abstrak
Berbagai kawasan terus bergerak maju guna merespon semakin beragamnya aktivitas masyarakat dalam pesatnya perkembangan kota. Manggarai menjadi salah satu kawasan tua dan kompleks di Jakarta Selatan yang menyimpan beragam nilai historis dan persoalan. Tumbuh dengan wajah awalnya sebagai kawasan perniagaan namun perkembangan membawanya beralih menjadi kawasan berorientasi transit sebagai wajah barunya. Masyarakat setempat mengeluhkan pergerakan yang sebatas pada jalan-jalan arteri menyebabkan beberapa area stagnan dan berdegradasi karena kurangnya atraktor pada kawasan. Oleh karena itu, proyek ini berusaha menumbuhkan kembali harapan masyarakat mengenai pengangkatan kembali potensi dan memori kawasan melalui metode akupunktur perkotaan. Dengan gagasan ini, “wadah mengurai” dibangun dengan membedah konteks perkotaan menggunakan teori citra kota yang menjabarkan berbagai isu dan potensi yang diangkat sebagai sasaran dalam penerapan akupunktur perkotaan itu sendiri. Analisis tersebut akan berujung pada perancangan bisnis barang bekas di sektor kayu dan besi yang masih memiliki eksistensi dan diminati masyarakat dimana nantinya program seperti galeri, tempat nongkrong, panggung budaya, wadah jual beli, dan area kuliner, serta ruang terbuka hijau. Kesimpulannya, proyek ini bertujuan untuk mempererat interaksi dan partisipasi masyarakat yang akan membawa penyebaran perpindahan yang merata, timbulnya komunitas, kesetaraan, dan jaringan simpul rekreasi yang utuh.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur/ STUPA Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International LicenseReferences
Ahmadi, T. A. (2019). Evauasi Layanan Transportasi Publik Kereta Rel Listrik Commuter Line di Jabodetabek. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Retrieved from http://lib.unnes.ac.id/35848/1/7111415053_Optimized.pdf
Arief, A. (2022, Juni 9). Alasan Stasiun Manggarai Jadi Stasiun Sentral Pertama di Indonesia. Retrieved from katadata.co.id: https://katadata.co.id/yuliawati/berita/62a176cac567e/alasan-stasiun-manggarai-jadi-stasiun-sentral-pertama-di-indonesia
Ariestadi, D., Sudikno, A., Wulandari, L., & Surjono, S. (1977). Identification of communal space in historical multi-ethnic city of Gresik. AIP Conference Proceedings. AIP Conference Proceedings.
Asumsi.co (Director). (2019). Distrik: Mengurai Manggarai [Motion Picture]. Retrieved from https://www.youtube.com/watch?v=Wt9LstR3RJQ
Calthorpe, P. (1993). The Next American Metropolis. New York: Princeton Architectural Press.
Carr, S., Stone, A., Francis, M., & Rivlin, L. (1992). Public Space. Cambridge: Cambridge Uniersity Press.
Ching, F. D. (2009). Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.
CNN Indonesia. (2021, Oktober 01). Manggarai, dari Pasar Budak, Revolusi, Hingga Modernisasi. Retrieved from https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211001103009-20-701928/manggarai-dari-pasar-budak-revolusi-hingga-modernisasi: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211001103009-20-701928/manggarai-dari-pasar-budak-revolusi-hingga-modernisasi
Edigani, B. (2015, Februari 26). Universitas Pembangunan Jaya. Retrieved from UPJ: https://upj.ac.id/news/83/kuliah-umum-arsitektur-akupunktur-intervensi-urban
Frampton, K., Morales, M. D., & Geuze, A. (2008). Manuel de Sola-Morales: A Matter of Things. Rotterdam: NAi Publishers.
Himmah, S. R., & Sa’adah, L. (2021). Perkembangan kemitraan Pelaku Usaha. Jombang: LPPM Universitas KH. A.Wahab Hasbullah.
Jakarta Smart City. (2017, Januari 1). Manggarai, Jakarta Selatan. Retrieved from JSC: http://jakgo-dev.smartcity.jakarta.go.id/artikel/konten/2281/manggarai
Kamaluddin, A. (2017). Administrasi Bisnis. Makassar: CV Sah Media.
Lerner, J. (2015). Urban Acupuncture. Washington DC: Island Press. Retrieved from https://islandpress.org/books/urban-acupuncture
Lynch, K. (1960). The Image of The City. Cambridge: The MIT Press.
Media Indonesia. (2017, Agustus 07). Menjadi Manusia Pinggiran di Menteng Buurt. Retrieved from Media Indonesia: https://mediaindonesia.com/megapolitan/116413/menjadi-manusia-pinggiran-di-menteng-buurt
Miess, P. V. (1988). Order and Disorder. Ekistics, 55(333), 295-299. Retrieved from http://www.jstor.org/stable/43620648
Moughtin, C., Cuesta, R., Sarris, C., & Signoretta, P. (1999). Urban Design: Method and Techniques. Oxford: Architectural Press.
MRT Jakarta. (2020, November 15). Kawasan Berorientasi Transit (TOD). Retrieved from MRT Jakarta: https://jakartamrt.co.id/id/kawasan-berorientasi-transit-tod
Perumahan & Kawasan Pemukiman. (2021, Februari 24). Penerapan Konsep Transit Oriented Development (TOD) pada Penataan Kota. Retrieved from perkim.id: https://perkim.id/transportasi/penerapan-konsep-transit-oriented-development-tod-pada-penataan-kota/
Qaddumi, D., & Singler, S. (2018). Order; Disorder. Scroope: Cambridge Architecture Journal, 3-7.
Rubinowicz, P. (2000). Chaos and Geometric Order in Architecture. Journal for Geometry and Graphics, 4(2), 197-207. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/240759315_Chaos_and_Geometric_Order_in_Architecture_and_Design
Salim, A. (1993). Manajemen Transportasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Shangyi, Z., & Shaobo, Z. (2015). Contextualism and Sustainability: A Community Renewal in Old City of Beijing. Sustainability, 7, 747-766. doi:10.3390/su7010747
Sutanto, A. (2020). Peta Metode Desain. Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia.
Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung: Penerbit ITB.
Velarosdela, R. N. (2021, Maret 08). Asal-usul Manggarai, Pusat Perbudakan Perempuan di Batavia. Retrieved from KOMPAS: https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/08/13093121/asal-usul-manggarai-pusat-perbudakan-perempuan-di-batavia?page=all
White, E. T. (1973). Ordering Systems: An Introduction to Architectural Design. Tucson: Architectural Media.
Wijayanti, S. (2020). Pola Seting Ruang Komunal Interaksi Sosial Manusia. Semarang: Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP.