SAMPAH DALAM INDUSTRI BANGUNAN ARSITEKTUR SEBAGAI WUJUD REVITALISASI DI KAMPUNG BENGEK JAKARTA

Isi Artikel Utama

Etnan Audrian
Rudy Surya

Abstrak

The growth of an area does not always have a good impact on all areas in the region. One example is the Muara Baru industrial area, where this growing area has several problem spots that have not been resolved and are left unattended. Kampung Bengek is one of the villages in the Muara Baru area where this village seems to live among garbage and is isolated from the surrounding environment. This study is a follow-up to modify and rearrange these settlements in order to improve the quality of life of the community and solve the problem of existing waste accumulation. With program and daily methods as the initial design method for village recovery, it needs to be supported by an adequate program, namely an industrial plastic waste processing center that can produce a new material from processed plastic waste. In the future, the processed plastic waste can be the main material for a new residential module in Kampung Bengek. It is hoped that the existence of a waste processing center and revitalization in Kampung Bengek can be a solution to clean up the Kampung Bengek area and provide a new, more appropriate space for residents who previously lived among piles of garbage. With this project, it can provide a separate identity for Bengek Village which previously did not have an identity and make the village which was previously a slum playground into a new place to grow.


Keywords: Industry; Residential; Revitalization; Waste


Abstrak


Pertumbuhan sebuah kawasan tidak selalu berdampak baik bagi seluruh area di kawasan tersebut. Salah satu contohnya adalah kawasan industri Muara Baru, dimana kawasan yang terus bertumbuh ini memiliki beberapa titik masalah yang tidak juga diselesaikan dan dibiarkan begitu saja. Kampung Bengek merupakan salah satu perkampungan yang berada di kawasan Muara Baru dimana kampung ini seperti hidup di antara sampah dan terisolasi dari lingkungan disekitarnya. Studi ini merupakan tindak lanjut untuk memodifikasi serta penataan kembali terhadap permukiman ini agar dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menyelesaikan masalah penumpukan sampah yang ada. Dengan metode metode program dan keseharian sebagai metode awal perancangan untuk pemulihan kampung perlu didukung dengan program yang memadai yaitu sebuah industri pusat pengolahan sampah plastik yang dapat menghasilkan sebuah material baru dari hasil olahan sampah plastik. Kedepannya sampah plastik yang telah diolah tersebut dapat menjadi bahan utama modul hunian baru di Kampung Bengek. Diharapkan dengan adanya pusat pengolahan sampah dan dilakukannya revitalisasi di Kampung Bengek ini dapat  menjadi solusi membersihkan wilayah Kampung Bengek dan menyediakan sebuah ruang baru yang lebih layak untuk warga yang sebelumnya tinggal di antara tumpukan sampah. Dengan adanya proyek ini dapat memberikan identitas tersendiri bagi Kampung Bengek yang sebelumnya tidak memiliki identitas dan menjadikan kampung yang sebelumnya  merupakan tempat bermain yang kumuh menjadi tempat baru untuk bertumbuh.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Artiningsih, N. A. (2008). Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (Studi kasus di Sampangan dan Jomblang, Kota Semarang). Semarang: Universitas Diponegoro.

Chandra, B. (2006). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Buku Kedokteran.

Danisworo, M. (2002). Revitalisasi Kawasan Kota : Sebuah Catatan Dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kota. Jakarta: Info Urban and Regional Development Institute.

Indonesia. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran RI Nomor 69. Sekretariat Negara. Jakarta.

Kartikawan, Y. (2007). Pengelolaan Persampahan. Yogyakarta: Jurnal Lingkungan Hidup Yogyakarta.

Laretna, A. (2002). Revitalisasi Bukan Sekedar “Beautification”. Jakarta: Info Urban and Regional Development Institute.

Lerner, J. (2003). Urban Acupuncture Celebrating Pinpricks of Change That Enrich City Lifes. Washington: Island Press.

Nathania, W. (2018, Februari). Urban Akupuntur. Retrieved from https://www.scribd.com/document/371213316/Urban-Akupuntur

Sejati, K. (2009). Pengolahan Sampah Terpadu. Yogyakarta: Kanisius

Sucipto, C. D. (2012). Teknologi Daur Ulang Sampah. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Susanto, A. (2020). Peta Metode Desain. Jakarta: Universitas Tarumanagara.

Zubair, A., H. (2012). Studi Potensi Daur Ulang Sampah di TPA Tamangapa Kota Makassar. Makassar: Prosiding Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.