KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SINDANG, KOJA SEBAGAI WADAH RUANG PUBLIK BAGI MASYARAKAT SEKITARNYA

Main Article Content

Alvin Tandy Harison
Stephanus Huwae
J.M. Joko Priyono Santoso

Abstract

which plays an important role as a facility for Koja District. However, the condition continues to experience degradation, causing a decrease in public interest in visiting. The location of Sindang Market which is close to flats and dense settlements as well as the existence of an environmental road on the side of Sindang Market creates a slum and closed impression which becomes a problem but can be a potential to develop Sindang Market. The locality approach is carried out with the aim of being able to consider the condition of the community and the surrounding environment as well as its influence on the re-design process of Sindang Market. The application of the concept of Javanese traditional buildings into a design concept in order to maintain the values ​​of the surrounding community and the application of connectivity between spaces. The collection of primary data and secondary data in the form of physical and non-physical data with qualitative methods. Sindang Market is expected to become a comfortable public space container and can maximize its function as a market and public space so that it can become an economic center and also become a center for the activities of the surrounding community with the aim of being able to revive Sindang Market. The re-design process with a locality approach is carried out so that Sindang Market can become an appropriate market for the surrounding community to support urban and surrounding space activities.


Keywords: Degradation; Sindang Market; Public Space


Abstrak


Pasar Sindang merupakan salah satu pasar tradisional di Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Indonesia, yang memegang peran penting sebagai fasilitas bagi Kecamatan Koja. Namun kondisinya yang terus mengalami degradasi, menyebabkan menurunnya minat masyarakat berkunjung. Letak Pasar Sindang yang dekat dengan rusunawa dan pemukiman padat serta keberadaan jalan lingkungan pada sisi Pasar Sindang menciptakan kesan kumuh dan tertutup menjadi suatu permasalahan namun dapat menjadi potensi untuk mengembangkan Pasar Sindang. Pendekatan lokalitas dilakukan bertujuan untuk dapat mempertimbangkan kondisi masyarakat dan lingkungan sekitarnya serta pengaruhnya terhadap proses re-desain Pasar Sindang. Penerapan konsep bangunan adat Jawa menjadi konsep desain agar mempertahankan nilai – nilai masyarakat sekitar serta penerapan keterhubungan antar ruang. Pengumpulan data primer dan data sekunder berupa data fisik dan nonfisik dengan metode kualitatif. Pasar Sindang diharapkan dapat menjadi sebuah wadah ruang publik yang nyaman serta dapat memaksimalkan fungsinya sebagai pasar dan ruang publik sehingga dapat menjadi suatu pusat perekonomian dan juga menjadi pusat terjadinya aktivitas masyarakat sekitar dengan tujuan untuk dapat menghidupkan kembali Pasar Sindang. Proses re-desain dengan pendekatan lokalitas dilakukan agar Pasar Sindang dapat menjadi pasar yang tepat guna bagi masyarakat sekitar sehingga dapat menjadi mendukung aktivitas ruang kota dan sekitarnya.

Article Details

Section
Articles

References

Abdel Hadi, Aleya. (2012). Culture, Quality Of Life, Globalization and Beyond. Procedia Social and Behavior Sciences, 11-19.

Aliyah, I. (2017). Pemahaman Konseptual Pasar Tradisional di Tengah Perkotaan. Universitas Sebelas Maret, 1-16.

Antaranews. (2015). Mengapa Pasar Tradisional Masih Relevan. 14 Mei 2015. Diakses pada tanggal 19 September 2021 dari : https://www.antaranews.com/

Belshaw, C.S. (2009). Tukar Menukar di Pasar Tradisional dan Modern. Jakarta : PT. Gramedia

Heri, A. (2011). Menahan Serbuan Pasar Modern : Strategi Perlindungan Pengembangan Pasar Tradisional. Yogyakarta : Lembaga Ombudsman Swasta DIY

Kompas. (2018). Melindungi Pasar Tradisional di Tengah Gempuran Perdagangan Bebas. 13 Juni 2018. Diakses pada tanggal 19 September 2021 dari : https://regional.kompas.com/read/

Kompas. (2019). Problematika Rendahnya Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional. 3 November 2019. Diakses pada tanggal 27 September 2021 dari : https://www.kompasiana.com/

Kompas. (2021). Pasar Tradisional sebagai Jantung Perekonomian Lower Class. 17 Januari 2021. Diakses pada tanggal 27 September 2021 dari : https://www.kompas.tv/article

Laurens dan J. Marcella. (2004). Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta : Grasindo

Lerner, J. (2003). Urban Acupuncture Celebrating Pinkprick Of Change That Enrich City Lifes.

Malano, H. (2011). Selamatkan Pasar Tradisional. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Nugroho, A. (2021). 6 Perbedaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern. Desember 2019. Diakses pada tanggal 5 September 2021 dari : https://qwords.com/blog/

Pangarsa, G. W. (2006). Merah Putih Arsitektur Nusantara. Yogyakarta.

Wijaya, D. (2017). Pengertian Pasar Tradisional.