GALERI GASTRONOMI INDONESIA SEBAGAI STRATEGI PENGAKTIFAN KEMBALI KAWASAN JALAN JAKSA

Isi Artikel Utama

Patricia Patricia
Irene Syona Darmady

Abstrak

Kampung Jaksa is a secondary block area in the city center which used to be tourism, especially on Jaksa Street which was a legendary street due to backpacker tourism. However, nowdays, it has experienced a degradation of identity as tourism which is quite critical, causing this area to be deserted. The lack of success of temporary interventions prompted new, more permanent strategies in the form of architecture. This architectural strategy is in the form of urban acupuncture, where small interventions can have a big transformative impact on public spaces. Based on the analysis, this potential in the field of culinary tourism encourages the creation of a gastronomic program so that it can explain cuisine, especially Indonesian cuisine with techniques that can be interacted and learned by visitors. The result of this design is a gallery building that focuses on circulation and the stages of sensory experience that visitors will get. This result also adds supporting programs in the form of vertical urban farming and building orientation respond to the site so as to provide public space for the surrounding area.


Keywords: gastronomy; Jaksa; tourism; urban acupuncture; vertical urban farming


Abstrak


Kampung Jaksa merupakan kawasan secondary block di pusat kota yang merupakan pariwisata yang dulunya, terutama pada Jalan Jaksa merupakan salah satu jalan yang sempat melegenda dikarenakan adanya pariwisata backpacker Namun seiring dengan perkembangan zaman, wilayah ini mengalami degradasi identitas sebagai pariwisata sehingga menyebabkan area ini menjadi sepi. Kurang berhasilnya intervensi dari pemerintah mendorong strategi baru yang lebih permanen dalam bentuk arsitektur. Strategi arsitektur ini berupa akupunktur perkotaan, yaitu dengan intervensi kecil dapat memberi dampak transformatif yang besar bagi ruang publik. Berdasarkan analisis, potensi di bidang wisata kuliner ini mendorong terciptanya program gastronomi sehingga program ini dapat memaparkan kuliner, terutama kuliner Indonesia dengan teknik yang dapat diinteraksikan dan dipelajari oleh pengunjung. Hasil dari perancangan ini merupakan bangunan galeri yang berfokus pada sirkulasi dan tahapan pengalaman sensorik yang akan didapatkan pengunjung. Hasil ini juga menambahkan program penunjang berupa pertanian vertikal perkotaan dan orientasi bangunan menyesuaikan tapak sehingga memberi ruang publik bagi kawasan sekitar.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Agustina, S. (2018, Februari 18). Dulunya Ramai turis asing, Jalan Jaksa di Jakarta Pusat Kini Sepi Pengunjung. Retrieved Maret 22 2022, from Tribun Travel: https://travel.tribunnews.com/2018/02/08/dulunya-ramai-turis-asing-jalan-jaksa-di-jakarta-pusat-kini-sepi-pengunjung

Asdhiana, I. M. (2013, August 25). Uniknya festival jalan Jaksa Halaman all. Retrieved February 20, 2022, from Travel Kompas: https://travel.kompas.com/read/2013/08/25/1438528/Uniknya.Festival.Jalan.Jaksa?page=all

Boyne, S., Hall, D., & Williams, F. (2003). Policy, support and promotion for food-related tourism initiatives. Journal of Travel Tourism Marketing, 131-154.

Çalışkan, O. (2013). Destinasyon Rekabetçiliği ve Seyahat Motivasyonu Bakımından Gastronomik Kimlik. Journal of Tourism and Gastronomy Studies 1, 39-51.

Giles, J., & Middleton, T. (2010). Studying culture: A practical introduction. Oxford: Blackwell Publishers.

Gillespie, C., & Cousins, J. (2015). European gastronomy into the 21st Century. London: Routledge.

Haristianti, V., & Pratiwi, W. D. (2020). Transformasi spasial Hunian Pada Eks-backpacker enclaves Studi Kasus: Jalan Jaksa, Jakarta pusat. Review of Urbanism and Architectural Studies, 52-63.

Hillier, B., Penn, A., Hanson, J., Grajewski, T., & Xu, J. (1993). Natural movement: Or, configuration and attraction in urban pedestrian movement. Environment and Planning B: Planning and Design , 29-66.

Lerner, J. (2014). Urban Acupuncture. Island Press.

Megawaty. (2015). Fenomena Backpacker Tourism di Kawasan Jalan Jaksa Jakarta. In J. Santoso, & M. Irawati, Pengembangan Urban Metropolitan Jakarta: Transformasi Dan Adaptasi (pp. 193-204). Jakarta: Pusat Studi Metropolitan bekerjasama dengan Urban Lab-Urban Laboratory, Universitas Tarumanagara.

Soeroso. (2014). Foodscape, Cultural Landscape and Archaeology. An Effort to Preserve Indonesian Cultural Heritage and Economic Development.

Syahrial, R. (2022, May 24). Jalan Jaksa, Dulu Primadona Turis Mancanegara, Kini Sepi Merana. Retrieved from Okezone Nasional: https://nasional.okezone.com/read/2022/05/24/337/2599705/jalan-jaksa-dulu-primadona-turis-mancanegara-kini-sepi-merana