MENGHIDUPKAN KEMBALI KAWASAN MARINA CITY BATAM YANG TELAH MATI AKIBAT ADANYA REGULASI PERJUDIAN
Main Article Content
Abstract
Batam City is a city located in the Riau Islands Province, Over time Batam City grew and developed rapidly where this development was due to the casino at Marina City Batam at that time. However, in 2006 the 6th president of the Republic of Indonesia at that time issued a law whereby gambling was not allowed in Indonesia. This regulation causes various kinds of damage to the area, starting from the local economy caused by a drastic reduction in tourists, to the image of the area caused by various people who make this area a place for illegal gambling and prostitution. In collecting data this research is supported by various methods ranging from literature studies such as regional history, case studies related to research, where researchers can analyze the area with various aspects and regional arrangements ranging from the climate of the area to the potential that exists in the area so that by providing Various kinds of program injections in this area can be a new hope for the region. By using these various methods, Senimba Bay Shore is expected to become a new attraction and new tourist destination in the Marina City Waterfront area that can generate and improve the image of the Marina City area as a place or tourist destination by providing recreational areas, tourist attractions and shopping areas with the aim of supporting the project. as well as support existing programs.
Keywords: Degradation; Marina City; Tourist Attraction; Urban Acupuncture
Abstrak
Kota Batam merupakan sebuah kota yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau, Seiring berjalannya waktu Kota Batam tumbuh dan berkembang dengan pesat dimana perkembangan ini disebabkan adanya kasino di Marina City Batam pada saat itu. Namun pada tahun 2006 presiden RI ke-6 saat itu mengeluarkan Undang-Undang dimana perjudian tidak diperbolehkan di Indonesia. Regulasi ini menyebabkan berbagai macam kerusakan pada kawasan tersebut mulai dari perekonomian warga yang disebabkan karena berkurangnya wisatawan yang sangat drastis, hingga citra kawasan yang diakibatkan berbagai macam oknum yang membuat kawasan ini sebagai tempat perjudian illegal dan tempat prostitusi. Dalam pengambilan data penelitian ini didukung dengan berbagai macam metode mulai studi literatur seperti sejarah kawasan, studi kasus yang berkaitan dengan penelitian, dimana peneliti dapat menganalisa kawasan dengan berbagai macam aspek dan tatanan kawasan mulai dari iklim bentuk kawasan hingga potensi yang ada pada kawasan sehingga dengan memberikan berbagai macam suntikan program pada kawasan ini dapat menjadi harapan baru bagi kawasan. Dengan menggunakan berbagai macam metode ini Senimba Bay Shore diharapkan menjadi atraktor baru dan destinasi wisata baru dikawasan Marina City Waterfront yang dapat membangkitkan dan memperbaiki citra kawasan Marina City sebagai tempat atau destinasi wisata dengan menyediakan tempat rekreasi, tempat wisata dan tempat perbelanjaan dengan tujuan untuk mendukung proyek maupun mendukung program existing.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur/ STUPA Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International LicenseReferences
Andyono, Y. (2009). Jakarta Furnishing Guide Panduan Belanja Interior di Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Bogdan, & Taylor. (1975). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya.
Chan, I. (2019, November 9). youtube.com/watch?v=HHlNygS5Ih4&t=3s&ab_channel=irwanchan. Retrieved from youtube.com: https://www.youtube.com/watch?v=HHlNygS5Ih4&t=3s&ab_channel=irwanchan
Cohen. (1972). The Relationship between Types of Tourist and Destination Authenticity. Typology of Tourist, 2.
Cousin, Foskett,, & Gillespie. (2002). Food and Beverage Managemen Second Edition.
Explore, M. (2021, July 25). youtube.com/watch?v=WeURCRBhbRQ&t=121s&ab_channel=MustaffaExplore. Retrieved from youtube.com: https://www.youtube.com/watch?v=WeURCRBhbRQ&t=121s&ab_channel=MustaffaExplore
FunWorld, A. (2021, June 2). youtube.com/watch?v=LiFFwocwfpQ&t=370s&ab_channel=ARFunWorld. Retrieved from youtube.com: https://www.youtube.com/watch?v=LiFFwocwfpQ&t=370s&ab_channel=ARFunWorld
I Putu Hendra Santika, S. M. (2010, January 28). Architecture and Urban Design. Retrieved from https://arcaban.blogspot.com/2010/01/urban-acupuncture-definisi.html
Lerner, J. (2014). Urban Acupuncture. Island Press.
Marsum, A. (2005). Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta.
Nugroho, G. (2005). Republik Tanpa Ruang Publik. IRE Pess, 9.
Nurdin, A. (2018, June 23). liputan6.com/regional/read/2538606/kawasan-judi-marina-city-batam-seperti-kota-mati. Retrieved from liputan6: https://www.liputan6.com/regional/read/2538606/kawasan-judi-marina-city-batam-seperti-kota-mati
Ridwan, M. (2012). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Medan: Sofmedia.
Riskesdas. (2010). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Litbangkes Depkes RI.
Soekadijo, R. (1996). Anatomi Pariwisata, memahami Pariwisata Sebagai Sistem Linkage . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Spillane. (2003). Pengertian Pejalanan Pariwisata.
Sutanto, A. (2020). Peta Motode Desain. Jakarta: Universitas Tarumanagara.
Tjiptono, F. (2014). Pemasaran Jasa dan Fasilitas. Yogyakarta: Andi.
Yoeti, D. H. (2007). Industri Pariwisata dan Peluang Kesempatan Kerja. Jakarta Selatan: PT. Perco.
Zaini, H. A. (2021, Juni 9). https://batam.terkini.id/2021/06/09/sejarah-asal-usul-nama-kota-batam-dan-hubungan-dengan-kerajaan-inggris/#! Retrieved from https://batam.terkini.id/: https://batam.terkini.id/2021/06/09/sejarah-asal-usul-nama-kota-batam-dan-hubungan-dengan-kerajaan-inggris/#!