SINGGAH BLORA: MENGHIDUPKAN KEMBALI PASAR BLORA MENJADI TEMPAT KETIGA MILENIAL DENGAN STRATEGI AKUPUNKTUR PERKOTAAN

Main Article Content

Veronica Catalina
Martin Halim

Abstract

Menteng, Blora Market, which was previously a main market for fulfill daily needs in the Menteng area has experienced memory and physical degradation. The memory degradation of the Blora Market began with the development of the business area around the Menteng area and the Dukuh Atas area which became the TOD area, making people who used to be mostly settlers become millennial commuters. With these changes, the abandoned Blora Market and its buildings were also demolished, causing physical degradation. The physical degradation of Blora Market has an impact along Jalan Blora where there are 5-7 buildings around Blora Market that are stalled and dead. The Blora market requires a new design with new innovations that capable to support the fulfillment that needs for surrounding society who are adapting to current era. Therefore, the main objective and purpose of this final project is to revive Blora Market into a market that has a benefit as a place for community interaction and can be a driver of progress in the surrounding area in terms of trade, especially culinary. Besides being a new stopover or third place for local settlers and millennial generation commuters. The result of the design is a market building that applies the third space method based on the urban acupuncture strategy by adding new programs and adjusting the market space  for the characteristics of millennial generation commuters.


Keywords: Interaction; Market; Third Place; Urban Acupuncture; Virtual Office


Abstrak


Dengan adanya perkembangan di Kawasan Dukuh Atas yang sebelumnya merupakan salah satu perkampungan menjadi pemukiman elite di Menteng, membuat Pasar Blora yang sebelumnya merupakan pasar andalan pemenuhan kebutuhan sehari – hari di Kawasan Menteng mengalami degradasi memori serta fisik. Degradasi memori Pasar Blora ini diawali dengan berkembangnya area bisnis di sekitar Kawasan Menteng serta Kawasan Dukuh Atas yang menjadi Kawasan TOD menjadikan masyarakat yang tadinya sebagian besar adalah pemukim menjadi komuter generasi milenial. Dengan adanya perubahan tersebut, Pasar Blora yang mulai ditinggalkan dan bangunannya juga dirubuhkan, sehingga menyebabkan degradasi fisik. Degradasi fisik Pasar Blora berdampak pada sepanjang Jalan Blora dimana terdapat 5-7 bangunan disekitar Pasar Blora yang mangkrak dan mati. Pasar Blora membutuhkan perancangan dengan inovasi yang baru untuk dapat menjadi pendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar yang beradaptasi dengan kondisi sekarang. Maka dari itu tujuan dan manfaat dari tugas akhir ini adalah membangkitkan kembali Pasar Blora menjadi pasar yang memiliki fungsi sebagai tempat interaksi masyarakat dan dapat menjadi pendorong kemajuan di area sekitarnya  dari segi bidang perdagangan terutama kuliner. Selain juga menjadi tempat singgah baru atau tempat ketiga bagi pemukim sekitar maupun komuter bergenerasi milenial. Hasil dari perancangan merupakan bangunan pasar yang menerapkan metode ruang ketiga yang didasari strategi akupunktur perkotaan dengan menambahkan program baru dan menyesuaikan program ruang pasar dengan karakteristik komuter bergenerasi milenial.

Article Details

Section
Articles

References

Al - Hinkawi, W. S., & Al-Saadi, S. M. (2020). Urban Acupuncture, a Strategy for Development: Case Study of Al-Rusafa, Baghdad. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering.

Alnoza, M. (2020, September). Perkembangan Pemukiman Menteng Jakarta pada Masa Kolonial (1910 - 1942): Sebuah Analisis Jangkauan WIlayah. Istoria: Jurnal Pendidikan dan Sejarah, 16.

Baskoro, R. (2017, Oktober 12). Wartakotalive.com. Dipetik Februari 11, 2022, dari https://wartakota.tribunnews.com/2017/10/12/eks-pasar-blora-jadi-tempat-parkir-atasi-kesemerawutan-di-dekat-stasiun-sudirman

Bernie, M. (2018, Januari 25). tirto.id. Dipetik Februari 10, 2022, dari https://tirto.id/cerita-masa-jaya-pasar-blora-jakarta-pusat-yang-dirobohkan-hari-ini-cDM2

Dananjaya, A. (2009). Identifikasi Fasad Arsitektur Tropis pada Gedung - Gedung Minimalis Perkantoran Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Direktorat Departemen Pekerjaan Umum. (2008). Laporan Akhir: Wajah Penataan Ruang Kawasan Metropolitan.

ITDP. (2017). TOD Standard.

Kaban, J. S. (2016 , Janurari 18). beritajakarta. Dipetik Februari 10, 2022, dari https://m.beritajakarta.id/read/23986/pd-pasar-jaya-pagari-pasar-blora

Muzakkiy, A. R. (2016). Arahan Peningkatan Penerapan Konsep Transit Oriented Development (TOD) Pada Kawasan Dukuh Atas, Jakarta.

Nassar, U. A. (2021). Urban Acupuncture in Large Cities: Filtering Framework to Select Sensitive Urban Spots in Riyadh for Effective Urban Renewal. Journal of Contemporary Urban Affairs, 5, 1-18.

Oldenburg, R. (1999). The Great Good Place. Cambridge: Da Capo Press.

Rahmi, D. (2017, Juni 6). infiniti.id. Dipetik Februari 10, 2022, dari https://infiniti.id/blog/office/kenapa-virtual-office

Sudarso, A. L. (2016). Landasan Program Perencanaan dan Peracangan Arsitektur Dukuh Atas Interchange Station.