PERANCANGAN KULINER DAN COLIVING DI JALAN JAKSA SEBAGAI UPAYA MENGADAPTASI KESEJAMANAN

Main Article Content

Sofie Andriani Saputri
Himaladin Himaladin

Abstract

Jaksa Street is a place that was once famous for tourists, especially backpackers. Once known for its cheap lodging and friendly atmosphere, now Jaksa Street has changed a lot as time pass by of time and technological developments. Jaksa Street began to experience changes in terms of social, environmental, physical, and decreased quality of life. In the past, there were still lots of car parks on the roadside, buildings located directly near the road, a friendly atmosphere, now many abandoned buildings, negative space, there are also old buildings and new buildings that have been pushed back far from the road. Seeing this, there is a need for 'healing' on the sick part with an Urban Acupuncture approach using everydayness methods and adaptive spatial design. From there, the co-living, culinary and Coworking space programs were obtained. Co-living is a community-based residence and coworking space is a place where people can work flexibly independently. Programs can be generators in this area. The programs are the result from observing the change that happened. Adjustments were also made in the design of the building that took advantage of the intimacy of the road, the design of the podium building which was made open so that people from outside could feel the atmosphere inside the building, and vice versa. This can be the seed for the return of Jaksa Street who lives in a community, and of course can have a positive impact on social life, as well as the quality of life on Jaksa Street.


Keywords:  Co-living; Culinary; Design Adaptation; Jaksa Street Intimacy


Abstrak


Jalan Jaksa merupakan tempat yang dulunya terkenal bagi para turis terutama backpacker. Sempat dikenal dengan tempat penginapan murah dan suasana warga yang ramah, kini Jalan Jaksa telah banyak berubah seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi. Jalan Jaksa mulai mengalami perubahan dari segi sosial, lingkungan, fisik, dan menurunnya kualitas hidup. Ketika dulu di bahu jalan masih banyak parkir mobil, bangunan yang terletak langsung di dekat jalan, suasana yang akrab, sekarang banyak bangunan terbengkalai, ada juga yang termakan usia dan bangunan baru yang dimundurkan jauh dari jalan. Melihat hal ini, perlu adanya ‘penyembuhan’ pada bagian yang sakit dengan pendekatan Urban Acupuncture menggunakan metode keseharian dan spasial adaptif design. Dari situ kemudian didapatlah program co-living, kuliner dan coworking space. Co-living merupakan hunian berbasis komunitas dan coworking space merupakan tempat orang dapat bekerja dengan fleksibel secara mandiri. Program dapat menjadi generator pada daerah ini. Program muncul dengan melihat dari perubahan yang ada. Penyesuaian juga dilakukan dalam desain bangunan yang memanfaatkan keintiman jalan, bangunan podium desain yang dibuat terbuka sehingga orang dari luar dapat merasakan suasana di dalam bangunan, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut bisa menjadi cara mengembalikan Jalan Jaksa yang hidup berkomunitas, dan juga tentunya dapat memberi dampak positif bagi kehidupan sosial, maupun kualitas hidup di Jalan Jaksa.

Article Details

Section
Articles

References

Cahyo Priambodo, O. P. (2020, Januari). Konsep co-living pada desain hunian vertikal dan community mall. Senthong, 3 No. 1, 345-356.

Farida, N .M. (2014). Metode penelitian kualitatif dalam penelitian pendidikan bahasa. Surakarta. Retrieved from http://lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/Buku.pd

Lerner, J. (2014). Urban acupuncture. Washington DC: Island Press.

Nassar, U. A. (2021). Urban acupuncture in large cities: Filtering framework to select sensitive urban spots in riyadh for effective urban renewal. Journal of Contemporary Urban Affairs (JCUA), 1-18

Ratnaningtyas, S. (2022). Sekolah tinggi oseanografi dengan konsep resilient architecture di Semarang (Masters Thesis). Retrieved from

http://repository.unika.ac.id/28456/6/17.A1.0193-SEKARSARI%20RATNANINGTYAS-BAB%20V.pdf

Sutanto, A. (2020). Peta metode desain. Jakarta: Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Universitas Tarumanagara.

Wulan, S., Dewi & Rahmatulloh, A. (2020). Pembangunan sistem informasi manajemen co-living berbasis web di PT. Synapsis Sinergi Digital (studi kasus: Safira Halim homestay).