SENEN SHOPPERTAINTMENT: PENGEMBALIAN IDENTITAS DAN POPULARITAS SENEN SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN JAKARTA

Main Article Content

Christabelle Graciella Irene
Tony Winata

Abstract

Senen has been degraded as a trading center, where Senen in the 80s was a trading center in Jakarta which was very developed, crowded, famous, and a destination for many people to shop for because of the completeness and diversity of its merchandise now decreased in popularity, became a slum area and lost its identity. Seeing these issues, the desain project aims to restore the identity and popularity of Senen as a trading center in Jakarta by using urban acupuncture and datascape, where the desain is planned through scientific data and research related to Senen, and current trends/phenomena by creating Senen Shoppertaintment, which is a combination of entertainment and shopping based on the current trade trend, namely live shopping, where digitally Senen, shops, and products can be marketed and sold, which is useful for attracting visitors to come to Senen with something new and interesting and liven back Senen as Jakarta's trading center.


Keywords:  Senen; Shoppertaintment; Trading Center;  Urban Acupuncture


Abstrak


Kawasan Senen mengalami degradasi sebagai pusat perdagangan, dimana Senen pada tahun 80-an pernah menjadi pusat perdagangan di Jakarta yang sangat maju, ramai, terkenal dan dituju banyak orang untuk berbelanja karena kelengkapan dan keberagaman barang dagangannya. Namun demikian, saat ini kawasan Pasar Senen mengalami penurunan popularitas dan menjadi kawasan yang kumuh serta kehilangan identitasnya. Melihat isu tersebut, proyek perancangan bertujuan untuk mengembalikan identitas dan popularitas Senen sebagai pusat perdagangan Jakarta dengan menggunakan urban acupuncture dan datascape, dimana perancangan direncanakan melalui data dan penelitian ilmiah terkait kawasan Senen, dan tren/ fenomena saat ini dengan membuat sebuah proyek Senen Shoppertaintment yang merupakan gabungan antara hiburan dan shopping ditinjau dari tren dagang saat ini yaitu live shopping, dimana secara digital Senen, toko, dan produk bisa dipasarkan dan dijual, yang berguna untuk menarik pengunjung untuk datang ke Senen dengan sesuatu yang baru dan menarik serta menghidupkan kawasan Senen sebagai pusat perdagangan Jakarta kembali.

Article Details

Section
Articles

References

Diaz, R. (2017, November 6). Medellin’s Comuna 13 Shows Why All Great Public Spaces Should Be Kid-FriendlyUrban Acupuncture: Regenerating Public Space Through Hyper-Local Interventions. Retrieved from Archdaily: https://www.archdaily.com/882554/medellins-comuna-13-shows-why-all-great-public-spaces-should-be-kid-friendly

Haryanti, R., & alexander, H. (2018, Desember 19). TOD Pasar Senen dan Peluang Mengembalikan Kejayaan. Retrieved from Kompas.com: https://properti.kompas.com/read/2018/12/19/231020821/tod-pasar-senen-dan-peluang-mengembalikan-kejayaan?page=all

Jones, K., & Simmons, J. (1993). Location, Location, Location - Analyzing the Retail Environtment. Methuen.

Katadata Insight Center. (2022, Juni 2). Proporsi Jumlah Transaksi E-Commerce* menurut Kategori Produk (2021). Retrieved from Databoks: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/06/03/ini-produk-yang-paling-banyak-dibeli-di-e-commerce

Lerner, J. (2014). Urban Acupuncture celebrating pinpricks of change that enrich city life. Washington: Island Press.

Lilyanti, L. (2020, November 10). Simpang Senen Sekarang Kekinian. Retrieved from Marketing.co.id: https://www.marketing.co.id/foto-simpang-senen-sekarang-kekinian/

Mayasari, I. (2013). Pengaruh Keberadaan Mall World Trade Center (WTC) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi Msyarakat di Kota Jambi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Retrieved from http://repository.upi.edu

Pemerintah Daerah Kota Tanjungbalai. (2008). Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 09. Tanjungbalai: Pemerintah Daerah Kota Tanjungbalai.

Purwanto, E. (2008). Social Capital in Urban Space-Learning from Malioboro Jogjakarta. Proceding International Symposium "Architecture, Development And Urbanization" Towards Sustainable Cities In Nusantara, 561-578.

Radjawali, I. (2004). Pemahaman Terhadap Pola Aktifitas Ekonomi Untuk Mengidentifikasi dan Melakukan Manajemen Konflik pada Ruang Terbuka Publik. Proseding Makalah Simposium Nasional “Managing Conflicts in Public Spaces Through Urban Design, 83-91.

Rahman, F., & Purwanto, B. (2015). Sejarah Sosial Kawasan Senen, 1950an - 1970an. Yogyakarta: ETD Repository UGM.

Rizaty, M. (2021, November 25). Transaksi E-Commerce Indonesia Diproyeksikan Capai Rp 403 Triliun pada 2021. Retrieved from Databoks: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/25/transaksi-e-commerce-indonesia-diproyeksikan-capai-rp-403-triliun-pada-2021

Robertson, S. (2021, Juli 23). The Globe and Mail. Retrieved from Mall makeover: Retailers confront long-term challenges as pandemic restrictions are lifted: https://www.theglobeandmail.com/business/article-retail-mall-industry-2021-covid19-pandemic-restrictions/

Sutanto, A. (2020). Peta Metode Desain. Jakarta: Universitas Tarumanagara.

Syoufa, A., & Hapsari, H. (2014). Pengaruh Pola Sirkulasi Pusat Perbelanjaan Mal Terhadap Pola Penyebaran Pengunjung Studi Kasus: Margocity, Depok. Jurnal Desain Konstruksi, Volume 13 No. 2, 46-56.

We are Social. (2021, April 21). 10 Negara dengan Persentase Penggunaan E-Commerce Tertinggi di Dunia (April 2021). Retrieved from Databoks : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/06/04/penggunaan-e-commerce-indonesia-tertinggi-di-dunia

Wirachmi, A. (2022, Februari 6). Asal Usul Pasar Senen, Dulunya Bernama Vincke Passer dan Buka Hanya Hari Senin. Retrieved from Sindonews.com: https://metro.sindonews.com/read/677921/173/asal-usul-pasar-senen-dulunya-bernama-vincke-passer-dan-buka-hanya-hari-senin-1644102148

Wylie, M. (2018, Maret 28). What shoppers want from malls. Retrieved from Bizwomen the Business Journals: https://www.bizjournals.com/bizwomen/news/latest-news/2018/03/what-shoppers-want-from-malls.html?page=all