MENGHIDUPKAN KEMBALI KAWASAN STASIUN KAMPUNG BANDAN, JAKARTA UTARA DENGAN KONSEP KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT

Isi Artikel Utama

Clara Aurellia Djaja
Rudy Trisno

Abstrak

The loss of image, existence, and mobility of Kampung Bandan Station, which has existed since the Dutch era, occurs due to the following: the difficulty of access to achievement; the surrounding environment being surrounded by slums caused by large-scale urbanization, in which these slums are also the cause of disasters such as floods and fires; the condition of the area that is not visible from the road and highways; as well as the vulnerability of criminal cases that can occur due to narrow, quiet, and dark areas. The purpose of this study is to revive the image, existence, and mobility of the Kampung Bandan Station area which was previously degraded to become alive again and have a positive effect on the surrounding environment. This research using the Urban Acupuncture and Deconstruction methods which obtained several research indicators; 1) Everydayness of the area around Kampung Bandan Station; 2) Implementation of Transit Oriented Development (TOD); 3) Building with Deconstruction method; 4) Application of the concept of sustainable design. The results of this project are presented as design indicators by developing a location that can improve the quality of life of the neighborhood while restoring the image, existence, and mobility of the Kampung Bandan Station area.


Keywords:  Jakarta; Kampung Bandan Station; Poverty; Slums


Abstrak


Hilangnya citra, eksistensi, dan mobilitas Stasiun Kampung Bandan yang telah ada sejak zaman Belanda, dikarenakan sulitnya akses pencapaian; lingkungan sekitarnya yang dikelilingi oleh pemukiman kumuh yang disebabkan karena urbanisasi secara besar – besaran yang mana pemukiman kumuh ini juga menjadi penyebab terjadinya bencana seperti banjir dan kebakaran; kondisi kawasan yang tidak terlihat dari jalan raya; serta rawannya kasus kriminalitas yang dapat terjadi akibat area sempit, sepi, dan gelap. Tujuan dari penelitian ini adalah menghidupkan kembali citra, eksistensi, serta mobilitas kawasan Stasiun Kampung Bandan yang sebelumnya mengalami degradasi menjadi hidup kembali dan memberikan efek positif terhadap lingkungan di sekitarnya. Penelitian ini metode perancangan yang digunakan adalah deconstruction dengan beberapa aspek yaitu; 1) Everydayness kawasan sekitar Stasiun Kampung Bandan; 2) Penerapan Transit Oriented Development (TOD); 3) Bangunan dengan metode Deconstruction; 4) Penerapan konsep desain sustainability. Temuan dari proyek ini berupa indikator perancangan dengan diciptakannya sebuah tempat yang dapat mengembalikan citra, eksistensi, dan mobilitas di kawasan Stasiun Kampung Bandan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

(t.thn.). Diambil kembali dari heritage.kai.id: https://heritage.kai.id/page/Stasiun%20Kampung%20Bandan

(t.thn.). E-Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 21-49.

(2019, April 30). Diambil kembali dari Tribatanews.kepri.polri.go.id: https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2019/04/30/faktor-faktor-penyebab-terjadinya-kriminalitas-melalui-internal-dan-eksternal/

Asyah, A. N. (2019, 09 10). Diambil kembali dari handalselaras.com: https://www.handalselaras.com/transit-oriented-development-tantangan-perkotaan/

Ayyubi, R., Wijaya, I. N., & Purnamasari, W. D. (2017). LIVABILITY PERMUKIMAN KAMPUNG KOTA KELURAHAN TULUSREJO,. Jurnal Tata Kota dan Daerah, 77-84.

CPTD. (2022, January 3). Diambil kembali dari https://www.cpted.net/Primer-in-CPTED

Dafrina, A. (2015). Arsitektur Dekonstruksi sebagai Karakteristik Desain pada Bangunan Modern. Jurnal Arsitekno , 11-21.

Damayanti, M., & Latifah. (2015). STRATEGI KOTA PEKALONGAN DALAM PENGEMBANGAN WISATA KREATIF BERBASIS INDUSTRI BATIK. Jurnal Pengembangan Kota.

Fitri, D. A., & Dra. Sulistinah, M. (t.thn.). FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA PERMUKIMAN KUMUH DAERAH PERKOTAAN DI INDONESIA (SEBUAH STUDI LITERATUR).

Hoogduyn, R. (2014). Urban Acupuncture Revitalizing urban areas by small scale interventions.

Institute for Transportation and Development Policy. (2017). TOD Standard. ITDP.

Kartono, D. K. (2009). Patologi Sosial 1. RajaGrafindo Persada.

Karyono, T. H. (2009). PEMANASAN BUMI SEBAGAI KONSEKUENSI PEMBANGUNAN MODERN YANG TIDAK TERKONTROL. Jurnal Ilmiah Teknologi Energi, 15-30.

Marzi, M., & Ancona, N. (2004). Urban acupuncture, a proposal for the renewal of Milan's urban ring road, Milan, Italy. 40th ISoCaRP Congress 2004.

MAULIDYANTO, A. T. (2014). Mengembalikan Fungsi RTH Taman Lawang, Menteng, Jakarta Pusat dengan Urban Acupuncture.

Nasional, B. S. (2004). SNI 03-1733-2004, Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan.

Nassar, D. U. (2021). Urban Acupuncture in Large Cities: Filtering Framework to Select Sensitive Urban Spots in Riyadh for Effective Urban Renewal. Journal of Contemporary Urban Affairs, 1-18.

perkim.id. (2020, September 14). Diambil kembali dari perkim: https://perkim.id/rp2kpkp/indikator-permukiman-kumuh/

Prodjo, W. A. (2021, 09 28). Kompas. Diambil kembali dari megapolitan.kompas.com: https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/28/17345031/wajah-baru-kawasan-stasiun-tebet-dulu-kumuh-sekarang-lebih-nyaman?page=all

Putra, A. D., Martha, G. S., Fikram, M., & Yuhan, R. J. (2020). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Kriminalitas di Indonesia Tahun 2018. Indonesian Journal of Applied Statistics, 123-131.

R., M. A., & Weishaguna. (2021). Kajian Livable Street pada Jalur Pedestrian di Kawasan Pecinaan Lama Kota Bandung. Journal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota, 30-37.

Universitas PGRI Yogyakarta. (2018, 06 06). Diambil kembali dari https://pgsd.upy.ac.id/index.php/2-uncategorised/12-pendidikan

Valenta, E. (2019, Januari 16). Diambil kembali dari beritagar: https://beritagar.id/artikel/berita/kemiskinan-menurun-tapi-rentan-kembali-meningkat

Yuwono, M. W. (2018). Arsitektur Dekonstruktif Menurut Jacques Derrida.