PENERAPAN METODE LANDSCAPE URBANISM DALAM PERANCANGAN AGRO EDU-WISATA DI CENGKARENG

Main Article Content

Rivaldo Clemens
Sidhi Wiguna Teh

Abstract

The history of the Cengkareng area, which has the image of a plantation area and green space, should be a comfortable, productive, healthy and sustainable area that is experiencing degradation. The plantations and green spaces in this area have changed their function into dense and unhealthy industrial buildings. Therefore, the Cengkareng area currently has a high stress level problem due to the absence of tourist attractions and green spaces. In this case, new attractors are needed in this area, which can revive the image of healthy and comfortable plantation areas and green spaces and provide lessons on how to cultivate a plant. By using the urban acupuncture method in finding problem points that must be healed in the Cengkareng area to restore the image of the area. The design of Agro Edu-Tourism Cengkareng is proposed to be an acupoint to restore the image of the area with agro-tourism and reduce stress levels so as to create a healthier area. With the existence of Agro Edu-Wisata with the application of the landscape urbanism method that emphasizes performance rather than pure aesthetics, it is hoped that it will have a major impact on the Cengkareng community.


Keywords:  Attractor; Farming; Agrotourism


Abstrak


Sejarah Kawasan Cengkareng yang mempunyai citra kawasan perkebunan dan ruang hijau seharusnya kawasannya nyaman, produktif, sehat dan berkelanjutan ini mengalami degradasi. Perkebunan dan ruang hijau pada kawasan ini mengalami perubahan fungsi menjadi bangunan-bangunan industrial yang padat dan kurang sehat. Oleh karena itu, kawasan Cengkareng saat ini mempunyai masalah tingkat stress yang tinggi karena tidak adanya tempat wisata dan ruang hijau. Dalam hal ini membutuhkan adanya attractor baru pada Kawasan ini, dimana dapat menghidupkan kembali citra Kawasan perkebunan dan ruang hijau yang sehat dan nyaman serta memberikan pelajaran cara membudidayakan suatu tanaman. Dengan menggunakan metode urban akupuntur dalam menemukan titik-titik masalah yang harus disembuhkan pada Kawasan Cengkareng untuk mengembalikan citra Kawasan. Perancangan Agro Edu-Wisata Cengkareng diusulkan menjadi titik akupuntur untuk mengembalikan citra kawasan dengan agrowisata dan mengurangi tingkat stress sehingga menciptakan Kawasan yang lebih sehat. Dengan adanya Agro Edu-Wisata dengan penerapan metode landscape urbanism yang menekankan kinerja dari pada estetika murni, diharapkan dapat berdampak besar bagi masyarakat Cengkareng.

Article Details

Section
Articles

References

Andini, R., & Utomo, C. (2014). Analisa Pengaruh Penerapan Konsep Green Building terhadap Keputusan Investasi pada National Hospital Surabaya. Jurnal Teknik Pomits.

Bareja, B. (2010). Intensify Urban Farming, Retrieved from Grow Crops in the City.

Dwijendra, N. (2009). Tokoh Arsitek Dunia dan Karyanya. Bali: Udayana University Press.

Herwibowo, & Budiana, N. (2014). Hidroponik Sayuran untuk Hobi dan Bisnis. Penebar Swadaya.

Indonesia. (2010, Januari 28). Peraturan Pemerintah PP No. 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. Jakarta.

Istiqomah. (2006). Menanam Hidroponik. Jakarta: Azka Press.

Mumin, R. (2020). Kajian Arsitektur Berkelanjutan pada Bangunan Pusat Perbelanjaan : Mall Cilandak Town Square. Zonasi, 142-151.

Pitts, A. (2004). Planning and design strategies for sustainability and profit. UK: Architectural Press.

Raule, R., Rieneke, S., & Tilaar, S. (2020). Partisipasi Masyarakat da;am Pengembangan Agrowisata Salak di Pulau Tagulandang kabupatan Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Jurnal Spasial.

Risma, W. (2006). Identifikasi Potensi Lanskap Agrowisata Di Kawasan Pantai Bugel Kabupaten Kulon Progo. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.

Shieh, L. (2006). Urban Acupuncture as a strategy for Sao Paulo. Cambridge: Institut Teknologi Massachusetts.

Sola-Morales, M. (2008). In A Matter of Things. Rotterdam: NAi Publishers.

Susila, A. (2013). Sistem Hidroponik. Bogor: IPB.

Susilawati, Y. (2018). Evaluasi Kebutuhan dan Penggunaan Ruang Terbuka Hijau Taman di Kelurahan Cengkareng Timur. Jurnal Planesa Volume 9, 1-9.

Sutanto, A. (2020). Peta Metode Desain. Jakarta: Universitas Tarumanegara.

Widati, T. (2014). Rumah Usonian Sebagai Penerapan Arsitektur Organik Frank Lloyd Wright. Jurnal Perspektif Arsitektur 9.

Widyawati, N. (2013). Urban farming: gaya bertani spesifik kota. Yogyakarta: Lily.

Wijaya, K. (2020). Pemanfaatan Urban Farming melalui konsep Eco-Village di kampung paralon Bojongsoang kabupaten Bandung. Jurnal Universitas kebangsaan.