REVITALISASI KAMPUNG NELAYAN CILINCING

Main Article Content

Nicholas Aries
Rudy Surya

Abstract

The issue of decreasing living quality happens in most coastal villages in Indonesia. One of them is Cilincing fishermen's village located in North Jakarta. Cilincing fishermen's village is a village that grows organically without any proper planning. This condition helps worsen the issue of living quality caused by humans and nature. The low living quality at Cilincing fishermen's village showed it is an unhabitable territory, especially in long-term conditions. It is also a form of displaying how people with low income live their life. The idea of relocating will be a new challenge to be done so that to be able to get around the new development needs to be done. The new development is a method to achieve revitalization without relocating the inhabitants henceforth, able to preserve to locality aspect of the environment.  The main idea of the revitalization program that uses a new development method is to provide a habitable living facility, especially for the native inhabitants of Cilincing fishermen's village, followed by a secondary program of facilities and infrastructure that function to help the activities of the inhabitants. The output of the revitalization program is vertical housing with adaptive characteristics without getting rid of the local aspects. In hopes of increasing the living quality of Cilincing fishermen's village inhabitants. As well as providing infrastructure and facilities which can increase the fishermen's village economic condition.

 

Keywords: Cilincing; fishermen’s village; living quality; new development

 

Abtrak

Adanya fenomena penurunan kualitas berhuni yang terjadi di mayoritas kampung nelayan di Indonesia salah satunya merupakan Kampung Nelayan Cilincing yang terletak di Jakarta utara. Kampung Nelayan Cilincing merupakan kawasan desa pesisir yang terbentuk secara organik dan bertumbuh dengan pesat tanpa adanya proses perencanaan, hal ini menimbulkan berbagai macam masalah yang memengaruhi kualitas berhuni masyarakat di kawasan tersebut baik yang disebabkan oleh manusia maupun alam. Rendahnya kualitas berhuni menunjukkan ketidaklayakan kawasan untuk dihuni dalam jangka waktu yang panjang serta memberikan gambaran kehidupan mayoritas masyarakat dengan penghasilan rendah. Untuk itu dengan dilakukannya relokasi akan menjadi sebuah tantangan tersendiri, agar mampu menyiasati hal tersebut akan dilakukannya sebuah pengembangan baru atau new development. Pengembangan baru merupakan metode untuk melakukan revitalisasi di kawasan kampung nelayan Cilincing tanpa melakukan relokasi penduduk untuk menjaga aspek lokalitas kawasan tersebut. Dengan Ide program utama revitalisasi kawasan adalah menghadirkan fasilitas hunian yang layak huni bagi warga lokal kampung nelayan, didukung oleh program sarana dan prasarana kebutuhan aktivitas warga kampung nelayan Cilincing. Dengan program menyediakan sebuah fasilitas hunian vertikal dengan sifat adapatif tanpa menghilangkan aspek lokalitas yang sudah ada diharapkan dapat meningkatkan kondisi kualitas berhuni masyarakat kampung nelayan. Usulan berupa dukungan prasarana maupun sarana kegiatan yang juga dapat menaikkan kondisi ekonomi di kampung nelayan.

Article Details

Section
Articles

References

Anjai, Warih, Lukiyana, Harini, (2018) PEMBENTUKAN KOPERASI NELAYAN KELURAHAN KALIBARU KECAMATAN CILINCING JAKARTA UTARA [e-journal], 3(3), 160-165

Berner, E. (2007). Helping a Large Number of People Become a Little Less Poor: Mumbai: The Logic of Survival Entrepreneurs.

Ching, F.D.K, (2008), Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Eds. ke-3. Jakarta: Erlangga.

Dwisusanto, Y. Basuki, Levina. (2017) THE CONFIGURATION OF MASS LAY-OUT AND EXTERNAL SPACE EXPLOITATION OF FISHING VILLAGES STUDY OBJECTS: THE FISHING VILLAGES OF CILINCING AND MARUNDA IN NORTH JAKARTA [e-journal], Jurnal RISA, 1(1), 17-36.

Fachrudin, Hilma Tamiami, Ramdani, Fadila (2019), Penataan Kampung Nelayan Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi Di Kelurahan Bagan Deli Kota Medan [e-journal], Jurnal Arsitektur, 3(2), 148-152

Heryanti, (2011), KAMPUNG KOTA SEBAGAI BAGIAN DARI PERMUKIMAN KOTA STUDI KASUS: TIPOLOGI PERMUKIMAN RW 01 RT 02 KELURAHAN LIMBA B DAN RW 04 RT 04 KEL.BIAWU KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO [e-journal], Jurnal Inovasi, 8(3), 1-13

Ikhwanuddin (2005). Menggali pemikiran Posmodernisme dalam Arsitektur (pp. 29- 80) Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kementerian PUPR. (2015). “Sekilas Informasi KOTAKU Kota Tanpa Kumuh.” In Kotaku Kota Tanpa Kumuh.

Kurokawa, K. (1994) Intercultural Architecture: The Philosophy of Symbiosis, France: Electa Moniteur

Larasita, I. D., Rahardjo, P., Deliyanto, B., (2020) PENATAAN KAMPUNG NELAYAN KAMAL MUARA SEBAGAI KAMPUNG WISATA (OBJEK STUDI: KAMPUNG NELAYAN, KELURAHAN KAMAL MUARA, JAKARTA UTARA) [e-journal], 2(2), 2545-2559

Lutfiana D., Suryawati C., Fatmasari E. Y., (2016), GAMBARAN SEKTOR INFORMAL NELAYAN KELURAHAN CILINCING JAKARTA UTARA SEBAGAI CALON PESERTA BPJS KESEHATAN [e- journal], JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 4(1), 34-43

Muhammad Aldi R. H., Laretna Trisnandari A., Ikaputra, (2019) KARAKTERISTIK DAN POLA KAMPUNG NELAYAN (Characteristics and The Pattern of Fishermen's Village), Tesa Arsitektur, 17(2), 115-126

Nasiruddin Ra’id, Mappajaya Andy, (2012), Penerapan Konsep Arsitektur Simbiosis dalam Perancangan Sentra Otomotif Surabaya [e-journal], Jurnal Teknik POMITS, 1(1), 1-4

Pratiwi, D. R., ADAPTASI PENATAAN RUANG TERHADAP RISIKO KENAIKAN MUKA AIR LAUT (SEALEVEL RISE) DI JAKARTA UTARA [e-journal], Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 22(2), 129-144

Sayoso, Ign. Dono, (2004) DESAIN INTERIOR PADA KEBUTUHAN SOSIAL DAN MATERIAL EKOLOGIS, 2(2), 166-180

Sonya D., Nany Yuliastuti, (2012) POTENSI KAMPUNG NELAYAN SEBAGAI MODAL PERMUKIMAN KEBERLANJUTAN DI TAMBAKLOROK, KELURAHAN TANJUNG MAS [e-journal], Jurnal Teknik PWK, 1(1), 11-19

Sidhi P., Antonius Lanang Tegar W. P., David Jeffry Nasir. (2018). Studi model rancangan hunian vertikal berdasarkan bentuk interaksi warga di bantaran sungai Winogo Yogyakarta [e- journal], 149-160

Septanti D., Pangestu Ghea Ossiana, (2017) Desain Kampung Nelayan dengan Pendekatan Perilaku [e-journal], Jurnal Sains dan Seni Pomits, 6(2), 287-290

Sutanto, A. (2021) Berpikir Ulang Tentang Tipologi. Jakarta: Universitas Tarumanagara

Sujinah, Dian Prasetyawati, Dedy W., Indah K. (2020). Gambaran Kampung Nelayan Kenjeran Surabaya [e-journal], Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 58-63

Tri Sutomi, C., Yuono, D. (2020) PENGHADIRAN BALAI DAN REKREASI KAMPUNG NELAYAN CILINCING SEBAGAI TEMPAT KETIGA ATAS SOLUSI MASALAH SOSIAL [e-journal], Jurnal STUPA, 2(2), 1691-1704

Trisno, R. Henry Yonanda, (2019) KAMPUNG NELAYAN BERKELANJUTAN DI KAMAL MUARA [e-journal], Jurnal STUPA, 1(2), 1009-1024

Vidler, A. (1998) The Third Typology [Electronic version]. New York: Princeton Architectural Press.