FASILITAS PERTUNJUKAN SENI TARI SEBLANG DAN RUMAH SINGGAH DI DESA OLEHSARI

Main Article Content

Jehezkiel Aprilio Alietsar
Rudy Surya

Abstract

A thought of saving the nation's traditional culture that began to fade, sink, and even disappear through the media of architecture can save the nation's culture and traditions, especially the dance culture, one of which is the famous Seblang Dance in Indonesia. The project location is in Olehsari Village, Glagah, Krajan Hamlet, Bysari, Kec. Banyuwangi, Banyuwangi Regency, East Java 68432 Therefore, in making the project, it follows the rules with the typology formed from the village so that it can maintain its original culture. with several application of concepts such as smart village which is the main target of the village government of Olehsari Village, while also applying several methods in the design with the Hybrid, Phenomenon, and Parasite methods. The purpose of this final project focuses on how to solve problems against the attacks or attacks of globalization in saving traditional dances. The ritual of the Seblang dance is one of the author's thoughts to become an object of research with architectural aspects through the application of architectural Rethinking Typology to performing arts facilities and also providing accommodation facilities by providing shelter facilities. In the application of the concept of form produced by several architectural methods that refer to vernacular architecture which adapts from the culture of the Osing tribe which dominates in the Banyuwangi area which is indeed the chosen site. So it is hoped that in the end this building can meet the needs of each user and can support the vision and mission of the Banyuwangi district in advancing the tourism sector based on 3 important things in tourism, namely: Attraction, accessibility, amenities. It is also hoped that it will contribute to a tangible manifestation of the global goal, namely The Sustainable Development Goals (SDGs).

 

Keywords: homestay; performing arts room; seblang dance; typology; traditional

 

Abstrak

Proyek merupakan sebuah pemikiran penyelamatan budaya tradisi bangsa yang mulai redup, tenggelam, dan bahkan hilang dengan melalu media arsitektur; dapat menyelamatkan budaya dan tradisi bangsa khususnya budaya menari salah satunya Tari Seblang yang terkenal di Indonesia. Letak proyek terdapat di Desa Olehsari, Glagah, Dusun Krajan, Olehsari, Kec. Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dengan demikian, pada pembuatan proyek mengikuti kaidah kaidah-dengan tipologi yang terbentuk dari desa tersebut sehingga dapat mempertahankan budaya asli yang dimiliki. dengan beberapa penerapan konsep seperti smart kampung yang menjadi target utama dari Pemdes Desa Olehsari. Selain itu juga menerapkan beberapa metode dalam rancangan dengan metode hybrid, phenomenon, dan parasite. Tujuan dari tugas akhir ini menitik beratkan pada bagaimana pemecahan masalah terhadap serangan atau gempuran globalisasi dalam meyelamatkan tari tarian tradisional. Ritual Tari Seblang menjadi salah satu pemikiran penulis untuk dapat menjadi objek penelitian dengan aspek-aspek secara arsitektural lewat penerapan rethinking typology arsitektur terhadap fasilitas pertunjukan seni dan juga menyediakan fasilitas akomodasi dengan memeberikan fasilitas rumah singgah. Dalam penerapan konsep bentuk yang dihasilkan dengan beberapa metode arsitektural yang mengacu pada arsitektural vernakular yang mengadaptasi dari budaya suku osing yang sangat mendominasi di daerah Banyuwangi yang memang merupakan tapak yang dipilih. Sehingga diharapkan pada akhirnya bangunan ini dapat memenuhi kebutuhan dari setiap penggunanya serta dapat mendukung visi misi dari Kabupaten Banyuwangi dalam memajukan sektor pariwisata berdasarkan dengan 3 hal penting dalam wisata yaitu: attraction, accesibility, amenities. Yang juga di harapkan dapat memberikan kontribusi terhadap wujud nyata dalam tujuan global yaitu The Sustainable Development Goals (SDGs).

Article Details

Section
Articles

References

Afidati Nabilah, G. (2018). Perancangan Homestay Di Desa Wisata Ngilinggo Dengan Pendekatan Arsitektur Tropis Dan Penerapan Dan Penerapan Konsep Edukatif dan Rekreatif. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta

Agraini, D. (2016). Perkembangan Seni Tari: Pendidikan Dan Masyarakat. Universitas Bengkulu. Aidil Akbar, Mohd. Aldy, Pedia. Dharma, Mira. (2019). Fasilitas Pelatihan Seni Pertunjukan Di Tepi Sungai Siak Pekanbaru Dengan Pendekatan Arsitektur Waterfront. Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Riau.

Ardiwijaya, R. (2018). Buku Arkeowisata :Mengembangkan Daya Tarik Pelestarian Warisan Budaya. Yogyakarta: Deepublish Publisher.

Ashadi. (2020).Teori Arsitektur Zaman Modern. Arsitektur UMJ Press. Jakarta, Indonesia. Azwar,Anas. (2012). Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012-2032. Banyuwangi.

Christopher C. M. Lee, The Fourth Typology: Dominant Type and the Idea of the City Norberg-Schulz, Christian (1980), Genius Loci; Towards a Phenomenology in Architecture, Rizzoli, New York.

Elfira Dewi, S. (2019). Galeri Budaya Jawa Di Surakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular. Universitas Negeri Semarang

Erwandi, T. (2020). Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka Banyuwangi Regency In Figures. Banyuwangi

Prasetya,E. (2019). Sistem Struktur Rumah Adat Tradisional Suku Osing. Jakarta

Prihastutia, Dinar, Laturrakhmi Fitrahyati, Yun. (2018) Sebuah Studi Tentang Komunikasi Ritual Dalam Tarian Seblang Banyuwangi. Universitas Brawijaya. Malang

Purnamasari,N. (2013). Pengaruh Kebutuhan Dan Globalisasi Terhadap Minat Remaja Pada Kesenian Tradisional Di Desa Patoman Kabupaten Pringsewu. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Bandar Lampung

Putri Pratiwi, R. (2009). Graha Seni Dan Budaya Di Surakarta Sebagai Pengembangan Kompleks Taman Budaya SurakartaDengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular. Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Renata A., Ammy A. (2016). Proses Ritual Seblang Olehsari. Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Bantul, Yogyakarta

Rossi, A. (1991). Architecture of the City. M.I.T Press: Massachusetts

Santri, T. (2013). Dusun Ngluwuk Desa Wisata Batik Gedhog di Tuban. Artikel IPLBI.

Semiawan, C.R. (2010), “Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya”.

Jakarta:Grasindo.

Septiana Puspita Sari, Ika, dkk. (2019). Analisis Dampak City Branding Terhadap Kunjungan Wisatawan Ke Kabupaten Banyuwangi. Univ?rsitas Brawijaya. Malang

Sulistiawati, Ni Luh. (2011). Kontribusi Seni Tari Nusantara Dalam Membangun Pendidikan Multikultural. Fakultas Seni Pertunjukan . Institut Seni Denpasar. Bali

Suprijanto, I. (2002), “Rumah Tradisional Osing : Konsep dan Bentuk”. Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 30, No.1. Universitas Kristen Petra Surabaya

Suryamin. (2012). "Analisis Statistik Sosial Bonus Demografi dan Pertumbuhan Sosial", Banyuwangi, Jawa Timur: Badan Pusat Statistik.

Teresa. (2016), Catatan Kuliah: Tipologi Arsitektur/ https://flanel4world.wordpress.com/2016/09/19/catatan-kuliah-tipologi-arsitektur/

Tjahjono, G. (2002). Metode Perancangan Suatu Pengantar untuk Arsitek dan Perancang. Depok: Universitas Indonesia.

Wahyuningtyas, E. (2001). Ambang Batas Dan Konsepsi Model Kampung Wisatawan Di Sosrowijayan Wetan Kota Yogyakarta. Universitas Diponegoro. Semarang

Yohanis, S. (2020). Dampak Globalisasi Budaya Terhadap Seni Tari Hegong Masyarakat SIKKA. Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero

Yolanda, P. (2017). D164 - Studi Rumah Adat Suku Osing Banyuwangi Jawa Timur. Surabaya Yuliatik, Ella. (2015). Suku Osing. Program Studi Televisi Dan Film 2013 Jurusan Seni Media Rekam. Institut Seni Indonesia (ISI). Surakarta.