STUDI POLA PERGERAKAN PENUMPANG DI TITIK TRANSIT (STUDI KASUS : STASIUN MRT BLOK M DAN TERMINAL BUS BLOK M, KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN)

Main Article Content

Felicia Sugita
Suryono Herlambang
Parino Rahardjo

Abstract

Blok M is the commercial centre area of Kebayoran Baru District, which has accessibility and a strategic position to the city of Jakarta. It also an area that is crossed by variety of public transportation and it not only serves residents at the sub-district level, but also residents of Jakarta. The existence of Terminal Bus Blok M and now there is MRT Station, it makes Blok M an intermodal transit area and also a destination for office, entertainment, and shopping. However, Transit Oriented Development area that should be able to connect between transportation modes, it has not been fully implemented well in Blok M. This study is conducted to determine about pedestrian mobility, pedestrian way conditions, and supporting activities in Blok M. The study is conducted using quantitative and qualitative analysis methods. A qualitative analysis to look at the profile of the pedestrian at the transit area, mobility of pedestrian, pedestrian way conditions, and supporting activities at the transit area. The quantitative analysis used to view the simulation of the estimated number of passengers based on the RDTR 2030 and PRK 2020. Based on studies conducted, the mobility in Blok M area is not maximized, only 30% of passengers change transportation modes. There are several criteria that have not been met for the condition of the pedestrian way in the Blok M, especially related to the conflict that occurs between pedestrians and private vehicle users. The supporting activity in this area are dominated by shopping centres and shops.

 

Keywords:  Blok M; Mobility; MRT Station; Pedestrian; Terminal Bus

Abstrak

Kawasan Blok M merupakan kawasan pusat komersial Kecamatan Kebayoran Baru yang memiliki aksesibilitas dan kedudukan yang cukup strategis terhadap kota Jakarta dan menjadi salah satu kawasan yang dilintasi berbagai moda angkutan umum yang tidak hanya melayani penduduk tingkat kecamatan, tetapi juga melayani penduduk kota Jakarta. Keberadaan Terminal Bus Blok M, Transjakarta, kemudian sekarang ditambah dengan adanya jaringan Jakarta Mass Rapid Transit (MRT) membuat Blok M menjadi kawasan transit intermoda dan menjadikan Blok M sebagai tujuan perkantoran, wisata hiburan dan wisata belanja. Namun pada kenyataannya kawasan TOD yang direncanakan seharusnya dapat menghubungkan antarmoda transportasi belum sepenuhnya terlaksana dengan baik di Kawasan Blok M. Studi ini dilakukan untuk mengetahui mobilitas penumpang, kondisi jalur pejalan kaki, dan aktivitas pendukung yang ada di kawasan Blok M. Kemudian studi dilakukan dengan metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif untuk melihat profil dari penumpang di titik transit, mobilitas penumpang, kondisi jalur pejalan kaki, dan aktivitas pendukung di titik transit. Kemudian, pendekatan kuantitatif digunakan untuk melihat simulasi dari proyeksi jumlah penumpang berdasarkan RDTR 2030 dan PRK 2020. Berdasarkan studi yang telah dilakukan, bahwa mobilitas yang ada di kawasan Blok M dapat dikatakan belum maksimal, hanya 30% penumpang yang melakukan perpindahan moda transportasi. Beberapa kriteria yang belum terpenuhi untuk kondisi jalur pejalan kaki yang ada di kawasan Blok M, terutama terkait masih adanya konflik yang terjadi antara pejalan kaki dengan pengguna kendaraan pribadi. Dan aktivitas pendukung yang paling mendominasi kawasan Blok M adalah pusat perbelanjaan dan pertokoan.

 

Article Details

Section
Articles

References

Aono, S. (2019). Identifying Best Practices for Mobility Hubs. Vancouver: UBC Sustainability Scholar.

Kaliongga, F. G., Kumurur, V. A., & Sembel, A. (2014). Kajian Aspek Kenyamanan Jalur Pedestrian. Manado: SABUA.

Leather, J., Fabian, H., Gota, S., & Meija, A. (2011). Walkability and Pedestrian Facilities in Asian Cities State and Issues. Metro Manila: Asian Development Bank.

Metrolinx. (2008, December 7). Backgrounder: Mobility Hubs. Diambil kembali dari Metrolinx: http://www.metrolinx.com/en/

New Jersey Department of Transportation. (2016). Pedestrian Compatible Planning and Design Guidelines. New Jersey: New Jersey Department of Transportation.

OECD. (2002). Guidelines towards Environmentally Sustainable Transport; Organization for Economic Co-operation and Development. Paris: OECD Publication Services.

Suryani, L. (2006). Pola Pergerakan Pejalan Kaki di Pusat Kota Medan. Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU).

Tanan, N., Wibowo, S. S., & Tinumbia, N. (2017). Pengukuran Walkability Index Pada Ruas Jalan di Kawasan Perkotaan. Jalan - Jembatan.

Voorhees, A. M. (2019). TNJ Guidebook for Transit Hub Planning. New Jersey: US Department of Transportation.