RUANG AJAR BALANG: FASILITAS EDUKASI PEMANFAATAN DAN PENGOLAHAN ECENG GONDOK DI SUNGAI SIAK

Main Article Content

Vellisa Chou
Djidjin Wipranata

Abstract

According to data from the Data and Information Center of the Ministry of Agriculture (Kementan 2019), Riau Province is the largest palm oil producer in Indonesia with an area of 2,430.51 ha and an average production of 8,605.65 thousand tons annually. However, the high activity of the palm oil industry causes damage to the ecosystem around the river due to waste disposal which causes high metal contentin the water and siltation in the Siak River. Therefore, it is necessary to carry out handling in the form of wastewater treatment with natural biofiltration, one of which is water hyacinth. In addition to being economical, this aquatic plant has the potential to grow quickly. Balang-balang Learning Area is an educational center for water hyacinth as a heavy metal purification in the Siak River, Riau. In this project, utilize the potential of water hyacinth as a natural biofiltration that can purify heavy metals in the water content of the Siak River until 99.70% (Rosida, 2018). The growth of water hyacinth has become a potential for handicraft businesses and space installations. Therefore, the growth of water hyacinth can be controlled so that it does not interfere with wastewater treatment activities. In designing this project using a combination of locality and contextual design methods, it is hoped that the project can have elements of harmony and balance with localities in Siak Regency. The presence of the Balang-balang Learning Area is expected to be a facility that can educate the public on the potential of water hyacinth as a heavy metal purifier and its economic benefits.

 

Keywords: education; purification; water hyacinth.

 

Abstrak

Berdasarkan data yang dilansir dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian (Kementan 2019), Provinsi Riau merupakan penghasil  kelapa sawit terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 2.430,51 ha dan produksi mencapai rata-rata 8.605,65 ribu ton setiap tahunnya. Namun, tingginya aktivitas industri sawit menyebabkan rusaknya ekosistem yang berada di sekitar sungai akibat pembuangan limbah yang menyebabkan tingginya kandungan logam pada air dan pendangkalan di Sungai Siak. Maka dari itu perlu dilakukan penanggangan berupa pengolahan air limbah dengan biofiltasi alami, salah satunya adalah dengan eceng gondok. Selain ekonomis, tumbuhan air ini memiliki potensi perkembangan yang sangat cepat. Ruang Ajar Balang-balang merupakan pusat edukasi eceng gondok sebagai purifikasi logam berat di Sungai Siak, Riau. Proyek ini, memanfaatkan potensi eceng gondok sebagai biofiltrasi alami yang dapat mempurifikasi logam berat pada kandungan air di Sungai Siak sebesar 99,70% (Rosida, 2018). Perkembangan eceng gondok yang pesat menjadi potensi bagi usaha kerajinan tangan dan instalasi ruang. Dengan demikian perkembangan eceng gondok dapat dikendalikan sehingga tidak mengganggu aktivitas pengolahan air limbah. Pada perancangan proyek ini menggunakan penggabungan metode perancangan lokalitas dan kontekstual diharapkan proyek dapat memiliki unsur serasi dan seimbang terhadap lokalitas di Kabupaten Siak. Hadirnya Ruang Ajar Balang-balang diharapkan menjadi fasilitas yang dapat mengedukasi masyarakat terhadap potensi eceng gondok sebagai purifikasi logam berat dan manfaat ekonomi yang dimilikinya.

Article Details

Section
Articles

References

Ariful, T. (2017, Mei 09). Kedalaman Sungai Siak Semakin Dangkal. Retrieved from Riauone,com: https://riauone.com

Frick, H. (2007). Dasar-dasar Arsitektur Ekologi. Yogyakarta.

Mahdi, S. (2019, Oktober 29). Mengenal Lebih Dekat Enceng Gondok yang Multi Fungsi. Retrieved from Kompasiana Beyond Blogging: https://www.kompasiana.com/yeddi/5db84a9e097f367d9146b942/mengenal-lebih-dekat-enceng-gondok-yang-multi-fungsi?page=all

Peraturan Daerah Kota Pekanbaru. (2010). Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 1 Tahun 2010 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Walikota Pekanbaru. Pekanbaru, Riau, Indonesia.

Rosida, I. I. (2018). Kandungan Logam Berat Pb pada Air, Sedimen dan Daging Ikan Juaro (Pangasius polyuranodon Blkr) di Perairan Sungai Siak Desa Teluk Mesjid Kecamatn Sungai Apit. 1-7.

Susanto, A. (2020). Research by Desain. Jakarta.

Susilowati, A. (2012). Peranan Pendapatan Industri Kerajinan Eceng Gondok Terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga Pengrajin di Desa Depok.

Sutanto, A. (2020). In Peta Metode Desain. Jakarta.

Titisari, E. Y. (2012). Konsep Ekologis pada Arsitektur. Jurnal RUAS, Volume 10 N0 2, Desember 2012, ISSN 1693-3702, 10, 20-31.

Wardiah, I. (2019). Pemanfaatan Eceng Gondok untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Desa Jelapati Kabupaten Barito Kuala. 152-160.