TEKNOLOGI PERTANIAN BERBASIS EKOLOGI
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Pemanasan Global menjadi salah satu penyebab kerusakan ekologi. Pemanasan Global disebabkan oleh aktivitas manusia yang berjalan dengan intensitas tinggi tanpa mempertimbangkan dampak dari aktivitas tersebut. Freight Transport atau yang lebih dikenal sebagai kegiatan logistik merupakan salah satu jenis aktivitas transportasi yang memperburuk keadaan ekologi akibat karbon dioksida dan eksploitasi sumber daya alam. Aktivitas Freight Transport ini sendiri terjadi karena tidak mampunya suatu daerah memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga membutuhkan pasokan dari daerah lain. Bangunan dengan Teknologi Pertanian Berbasis Ekologi merupakan solusi dari permasalahan yang ada melalui penyediaan ruang pertanian baru yang memfasilitasi aktivitas pertanian yang sebelumnya tidak dapat dilakukan pada suatu area baik karena ketersediaan lahan maupun kualitas lahan yang tidak memenuhi kriteria ruang pertanian. Bangunan Pertanian ini berlokasi di Desa Pulokerto Kecamatan Gandus Kota Palembang dimana desa ini merupakan area agropolitan yang terancam oleh perkembangan kota dan kerusakan sumber daya tanah. Bangunan ini memiliki program yaitu Pertanian Organik dan Edukasi. Program-program ini difasilitasi oleh sub-program pengolahan limbah dan pengolahan energi secara mandiri melalui Hydroenergy Plant. Sub-program ini bertujuan agar aktivitas pertanian yang ada tidak mengeksploitasi sumber daya tidak terbarukan dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Bangunan Pertanian Berbasis Ekologi ini bertujuan memperbaiki dan mengurangi kerusakan ekologi serta menjadi wadah pertanian baru dimana pertanian merupakan salah satu sektor penting untuk kelangsungan kehidupan pada suatu kota.
Article Details
References
Abdulrahman.(2017) Ini Peran Industri Logistik Terhadap Kualitas Udara. Diunduh pada 18 Febuari 2021 Dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20171203/98/714783/ini-peran-industri-logistik-terhadap-kualitas-udara
Edward T.Hall (1966) Proxemic Theory. Dalam https://laofutze.wordpress.com/ Diunduh pada 04 Maret 2021 Dari https://laofutze.wordpress.com/2014/01/03/e-t-hall-proxemics-understanding-personal-space/
Effendi, Harja (2021).Ekologi & Hewan. Diunduh pada 18 Febuari 2021 Dari https://slideplayer.info/slide/18049458/
Haeckel, Ernst (1834-1914) Prinsip-Prinsip Ekologi dalam Arsitektur. Diunduh pada 18 Febuari 2021 dari Mahardika.Wordpress.com
Neufert, E. Data Arsitek Edisi 33 jilid 1 & 2, Erlangga, Jakarta
Oddum, Eugene P. 1983. Basic Ecology. Philadelphia ; New york : Holt-Saunders International Editions. Terjemahan Gadjah Mada University Press, 1993
Otto Soemarwoto. (1997). Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan
Rachman Sutanto. (2002). Inventarisasi Teknologi Alternatif Dalam Mendukung Pertanian Berkelanjutan. Buku B. Yogyakarta : Fakultas Pertanian UGM
Resosudarmo, R.S.; K. Kartawinata; A. Soegiarto. (1992). Pengantar ekologi. Penerbit Remaja Rosdakarya. Bandung.
Ritchie Hanna. 2020. Cars, planes, trains: where do CO2 emissions from transport come from?. https://ourworldindata.org/co2-emissions-from-transport
Reijntjes, Coen, at. al. (1992). Farming for The Future, An Introduction to Low-External – Input andSustainble Agriculture. (Eleske Van de Fliert dan Bernadus Hidayat. Terjemahan). London dan Basingstoke : The Macmillan Press Ltd.
Sukawi, Sukawi (2008) EKOLOGI ARSITEKTUR MENUJU PERANCANGAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI DAN BERKELANJUTAN. In: Simposium RAPI VII, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
Veeresh, G. K., et al.. (1996). Organic Farming and Suistainble Agriculture. Banglore: Association For Promotion of Organic Farming
Wikipedia. (2021). Pertanian Hidroponik. Diunduh pada 23 Febuari 2021 Dari https://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik