RING OF LIFE : SEBUAH STRATEGI PENYELAMATAN TERUMBU KARANG

Main Article Content

Fransisca Angeline Joham
Denny Husin

Abstract

Samalona Island in Makassar is one of the famous tourist destinations and is home to its residents, most of whom work as fishermen. Samalona Island experienced an abrasion phenomenon which causes its shape and area to change from year to year so that the island is rumored to be sinking. The cause of abrasion on Samalona Island is the damage to the coral cover around the island which is a natural wave barrier. Damage to coral reefs is caused by irresponsible human activities, such as fishing using bombs and dangerous chemicals, reclamation that causes sea water to be polluted, and earth's temperature rise. Therefore, it is necessary to build a coral reef research and restoration center on Samalona Island. Ring of Life aims to improve the quality of coral cover to good status, identify sources of water pollution, attract tourists to be more concerned with the condition of coral reefs, and prevent the sinking of Samalona Island. This project uses a hybrid symbiosis method that brings together two different elements, namely humans and the sea, evolutionary engineering restoration, and water research. This project consists of research, restoration, tourism, management, and service programs that are outlined in a futuristic building style.

 

Keywords:  architecture; coral reefs; research; restoration; ring of life; sea.

 

Abstrak

Pulau Samalona  di Makassar merupakan salah satu destinasi wisata yang terkenal dan merupakan rumah bagi penghuninya yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Pulau Samalona mengalami fenomena abrasi yang menyebabkan bentuk dan luasaannya berubah-ubah dari tahun ke tahun sehingga pulau ini diisukan akan tenggelam. Penyebab terjadinya abrasi pada Pulau Samalona adalah masalah rusaknya tutupan karang di sekitar pulau yang  merupakan penahan ombak alami. Rusaknya terumbu karang disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti menangkap ikan menggunakan bom dan bahan kimia berbahaya, reklamasi yang menyebabkan air laut tercemar,dan meningkatnya suhu bumi. Oleh sebab itu, perlu dibangun pusat penelitian dan restorasi terumbu karang di Pulau Samalona. Ring of Life bertujuan untuk untuk meningkatkan kualitas tutupan karang menjadi status baik, mengidentifikasi sumber pencemaran air, menarik minat wisatawan untuk lebih peduli dengan kondisi terumbu karang, dan mencegah tenggelamnya Pulau Samalona. Proyek ini menggunakan metode simbiosis hibrid yang menyatukan dua elemen berbeda yaitu manusia dan laut, restorasi rekayasa evolusi, dan penelitian air. Proyek ini terdiri dari program penelitian, restorasi, wisata, pengelola, dan servis yang dituangkan dalam gaya bangunan futuristik.

Article Details

Section
Articles

References

Anantara. (2019, November 14). Sulawesi Bisnis. Diambil kembali dari Bisnis.com: https://sulawesi.bisnis.com/read/20191114/539/1170602/kerusakan-terumbu-karang-spermonde-mendesak-diatasi

Chandra, W. (2016, Januari 15). Diambil kembali dari Mongabay.com: https://www.mongabay.co.id/2016/01/15/terumbu-karang-pesisir-makassar-rusak-parah-dampak-reklamasi/

Collins. (t.thn.). Diambil kembali dari https://www.collinsdictionary.com/dictionary/english/research-centre

Edwards, A. J., & Gomez, E. D. (2007). Konsep & Panduan Restorasi Terumbu : Membuat pilihan bijak di antara ketidakpastian. Jakarta: Yayasan Terumbu Karang Indonesia.

Hadi, T. A., Bayu, G., Prayudha, B., Hafizt, M., Budiyanto, A., & Suharsono. (2018). Status Terumbu Karang Indonesia 2018. Jakarta: Pusat Penelitigan Oseanografi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Kumparan. (2019, December 1). Kumparan Travel. Diambil kembali dari Kumparan : https://kumparan.com/kumparantravel/greenpeace-kondisi-terumbu-karang-di-kepulauan-spermonde-memburuk-1sMPpcc2S8P/full

Lubis, S. B., Suraji, Mudatstir, Miastro, Y., Puspitasari, R., Monintja, M., . . . Sitorus, E. N. (2016). Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Karang. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut.

Rudi. (2019, October 4). Diambil kembali dari Native Indonesia: https://www.nativeindonesia.com/pulau-samalona/

Sutanto, A. (2020). Dalam Peta Metode Desain (hal. 227). Jakarta.

Sutanto, A. (2021). Dromos Oikos Notes on The FIfth Ecology [Presentasi Power Point]. Jakarta.

Supardi, W., & Nugroho, P. A. (2020). Bioakumulasi Timbal (Pb) Pada Makroalga Padina australis Hauck. Bioma, 7.

Wikantari, R., Ishak, R. A., Imriyanti, & Radja, A. M. (2020). MODEL TATA RUANG DAN BANGUNAN TANGGAP BENCANA. unhas, 8.

Zurba, N. (2019). Pengenalan Terumbu Karang Sebagai Pondasi Utama Laut Kita. Lhokseumawe: Unimal Press.

(2017). Diambil kembali dari Rancupid Travel: http://rancupidtravel.com/tours/explore-pulau-samalona-makassar-3d2n/

(2020, January 15). Diambil kembali dari Arsy Tours: https://www.arsytours.com/pulau-samalona-destinasi-bahari-yang-wajib-disambangi-di-makassar/

(2020). Diambil kembali dari Indonesia Kaya: https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/menikmati-eksotisnya-pulau-samalona-di-bumi-makassar