HUNIAN SOSIAL DENGAN PENDEKATAN GREEN ARCHITECTURE

Main Article Content

Naganda Putra Margamu
Suryono Herlambang

Abstract

House is a place to live for the residents should feel comfortable and live ini decent place. The lack of green open space in Jakarta causes pollution to increase. The city of jakarta should use green open spaces fot its citizens to better, including the lower class community where they need these facillities so that their lives become more decent in terms of social and health aspects. Therefore, this project is carried out to make the public aware of the importance of green open space in Jakarta and to make a suitable place for the lower class community. This project offers a social housing progam and green open space for residents and the surrounding community. By using stack design methods to make, the building, site, and surroundings connected. This project also implements a green building system where there is a lack of green space in jakara. In this design, the method applies rainwater haversting, food production, and greenery on each floor. In the residents section, there are markets, stalls, selling ornamental plants, water, and foodcourt for thr residents work and facilities for the surrounding community such as jogging tracks, playgorund, parks, and else. So that nature, residents, society will keep each other healthy.

Keywords:  Social Housing; Open Green Spaces; Green Building

Abstrak

Rumah menjadi tempat untuk tinggal bagi para penghuni. Dimana penghuni harus merasakan tempat yang nyaman dan layak. Kurangnya ruang terbuka hijau di Jakarta menyebabkan polusi semakin meningkat. Kota Jakarta seharusnya menggunakan ruang terbuka hijau bagi warganya untuk menjadi lebih baik, tak terkecuali masyarakat kalangan bawah dimana mereka membutuhkan fasilitas fasilitas tersebut agar kehidupan mereka menjadi lebih layak dalam aspek sosial maupun kesehatan. Oleh karena itu proyek ini dilakukan untuk menyadarkan masyarakat pentingnya ruang terbuka hijau di jakarta serta membuat tempat yang layak bagi masyarakat kalangan bawah. Pada proyek ini menawarkan progam social housing dan juga ruang terbuka hijau bagi para penghuni maupun masyarakat sekitar. Dengan menggunakan metode perancangan stack yang bertujuan  agar bangunan, tapak dan sekitarnya saling terhubung satu sama lain. Proyek ini juga menerapkan sistem green building yang dimana minimnya ruang hijau di jakarta. Pada metode perancangan ini menerapkan raiwater haversting, food production, dan penghijauan di setiap lantainya. Pada bagian penghuni terdapat pasar, warung, menjual tanaman hias, warteg dan foodcourt untuk pekerjaan para penghuni serta fasilitas fasilitas pada masyarakat sekitar seperti jogging track, taman bermain, taman dan sebagainya. Sehingga alam, penghuni, masyarakat tetap saling menyehatkan.

 

Article Details

Section
Articles

References

-7013, SNI. (2004). Tata Cara Perencanaan Fasilitas Lingkungan Rumah Susun Sederhana.

Frick, H. (2007). Dasar-dasar Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius.

Indeks Potensi Kerawanan Sosial Provinsi DKI Jakarta. (2019). Retrieved from Statistik jakarta: http://statistik.jakarta.go.id/media/2020/01/IPKS-2019-30122019.pdf

Lia Andriana, A. M. (2017). Relevansi Aspek Kemiskinan dan Fisik Lingkungan Kumuh Pada Penentuan Lokasi Penerima Progam KOTAKU. Pengembangan Kota, 139.

Soemarwoto, O. (1989). Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.

Sudarwani, M. M. (2012). Penerapan Green Architecture dan Green Building Sebagai Upaya Pencapaian Sustainable Architecture.

Sukawi, S. (2008). EKOLOGI ARSITEKTUR MENUJU PERANCANGAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI DAN BERKELANJUTAN.

Sutanto, A. (2021). Dromos Oikos: Notes On The Fifth Ecology.

Syahadat, R. M. (2017). Ruang Terbuka Hijau dan Permasalahan Kesehatan Perkotaan Studi Kasus di Provinsi DKI Jakarta. Arsitktur Lansekap, 188.