KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGI PADA RUMAH PEMASYARAKATAN BERBASIS KOMUNITAS DAN PENGEMBANGAN DIRI

Main Article Content

Octavianus Bryan
Maria Veronica Gandha

Abstract

The crime rate which continues to increase from year to year in various regions in Indonesia indicates one of them is that the prison system has not been effective, especially in reducing cases of recidivism. The formation of social stigma and negative views from the community towards the status of prisoners also has a big role so that former assisted residents are not always treated properly in the community, especially in economic and social life. The design concept in this project aims to create a Penitentiary that supports the complete integration of inmates into the community, which is expected to be a solution in the process to overcome the overcapacity in most of the correctional institutions in Indonesia. This project focuses on innovations for correctional institutions in general in Indonesia, while taking into account the standards and regulations stipulated in law. The design method is implemented with an ecological approach and the concept of nature and flexibility in the community. The interactions that exist in the community are aimed at rehabilitating the assisted members, both personally and socially. This project produces an ecological design that is free with community spaces that can be used to establish interactions within the ecology itself, both between the assisted residents and the assisted residents, with the general public, as well as with the natural environment and all its supporting elements. The concept of flexibility that is highlighted in this project, remains in a corridor that is guarded through the close supervision of officers through technology that supports remote surveillance of prisoners.

Keywords: Assisted People; Community; Ecology; Penitentiary

 

Abstrak

Tingkat kriminalitas yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di berbagai wilayah di Indonesia mengindikasikan salah satunya bahwa sistem pemasyarakatan belum berjalan efektif terutama dalam mengurangi kasus residivisme. Pembentukan stigma sosial dan pandangan negatif dari masyarakat terhadap status narapidana juga mempunyai peran yang besar sehingga mantan warga binaan tidak selalu diperlakukan sebagaimana mestinya dalam lingkungan masyarakat, terutama dalam kehidupan ekonomi dan sosial. Konsep desain dalam proyek ini bertujuan menciptakan Lembaga Pemasyarakatan yang mendukung integrasi warga binaan secara utuh ke dalam masyarakat, yang diharapkan dalam prosesnya dapat menjadi solusi untuk mengatasi kelebihan kapasitas pada sebagian besar Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia. Proyek ini fokus menciptakan inovasi untuk Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia, dengan tetap memperhatikan standar dan peraturan yang ditentukan dalam Undang-Undang. Metode perancangan diimplementasikan dengan pendekatan ekologi serta konsep alam dan fleksibilitas dalam komunitas. Interaksi yang terjalin dalam komunitas itu yang bertujuan untuk merehabilitasi para warga binaan baik secara personal maupun sosial. Proyek ini menghasilkan desain ekologi yang bersifat bebas dengan ruang-ruang komunitas yang bisa dimanfaatkan untuk menjalin interaksi dalam ekologi itu sendiri, baik antara warga binaan dengan warga binaan, dengan masyarakat  umum, maupun dengan lingkungan alam dan segala elemen pendukungnya. Konsep fleksibilitas yang ditonjolkan pada proyek ini, tetap dalam koridor yang dijaga melalui pengawasan ketat dari para petugas melalui teknologi yang mendukung pengawasan jarak jauh bagi narapidana.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Maria Veronica Gandha

Program Studi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara

References

Akhyar, Z., Harpani, M., dan Najibuddin, M. (2014). Persepsi Masyarakat terhadap Mantan Narapidana di Desa Benua Jingah Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 4(7), 545-547.

Allen, D. And Abadi, M. (2020). At prisons in Finland, inmates are learning AI and taking online tech courses as a bridge to life on the outside.

Casole, S. (1996). Bidang Pelayanan Kepenjaraan. Departemen Kehakiman.

Hairi, P. J. (2018). Konsep dan Pembaruan Residivisme dalam Hukum Pidana di Indonesia. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 199-216.

Howison et al. (1990). Psychology in Prisons. London: Routledge

Sutanto, A. (2020). Peta Metode Desain. Jakarta: Universitas Tarumanagara.

Turner, J. (2016). The Prison Boundary : Between Society and Carceral Space. Leicester: Palgrave Macmillan.