PENERAPAN BIOFILIK ARSITEKTUR DAN GEOMETRI FRAKTAL PADA DESAIN FASILITAS KONSERVASI PEMBUDIDAYAAN TERUMBU KARANG DI LABUAN BAJO

Main Article Content

Nadya Amelia
Priscilla Epifania Ariaji

Abstract

The Coral Reef Cultivation Conservation Facility is a project located in the Red Beach area, Labuan Bajo, East Nusa Tenggara. Architectural Biophilic Methods and Fractal Geometry are design methods used as references in this building. The principles and patterns used provide experiences and perspectives to improve coral reef cultivation and maintain the survival of coral reefs based on learning and aquaculture recreation. The principles of Nature In Space, Natural Analogoues and Natural Of The Space are applied in the project which is indicated by the existence of floating building forms, adjacent to natural habitats in the sea and building functions that prioritize coral reef ecosystems. The application of Fractal Geometry can be seen from the application of building facades that are inspired by the form of mass transformation in layers following the layers of coral reefs and coral reef pattern structures and environmentally friendly building technology and systems. The overall project design creates an element of ecological maintenance for marine ecosystems by taking into account the survival of coral reefs.

 

Keywords: biophilic architectural; conservation facility; fractal geometry; marine ecosystem

Abstrak

Fasilitas Konservasi Pembudidayaan Terumbu Karang adalah bangunan yang berada di wilayah Pantai Merah, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Metode Biofilik Arsitektur dan Geometri Fraktal adalah metode desain yang digunakan sebagai acuan dalam bangunan ini. Prinsip-prinsip dan pattern yang digunakan memberikan pengalaman dan pandangan untuk meningkatkan pembudidayaan terumbu karang serta menjaga keberlangsung hidup terumbu karang berbasis rekreasi pembelajaran dan budidaya. Prinsip Nature In Space, Natural Analogoues dan Natural Of The Space diterapkan dalam bangunan yang ditunjukkan dengan adanya bentuk bangunan floating, berdekatan dengan habitat alam di laut dan fungsi bangunan yang mengutamakan ekosistem terumbu karang. Penerapan Geometri Fraktal dapat dilihat dengan adanya penerapan fasad bangunan yang terinspirasi dari bentuk transformasi massa berlapis lapis mengikuti lapisan terumbu karang dan struktur pattern terumbu karang dan teknologi serta sistem bangunan yang ramah lingkungan. Keseluruhan desain bangunan menciptakan unsur pemeliharaan ekologi terhadap ekosistem laut dengan  memperhatikan keberlangsungan hidup terumbu karang.


Article Details

Section
Articles

References

Ambari, M. (2019). MONGABAY Website diakses dari https://www.mongabay.co.id/2019/04/12/seperti-apa-ancaman-kerusakan-ekosistem-laut-besar-di-indonesia/

Authority, K. N. (2017). Rencana Pengelolaan 25 Tahun Taman Nasional Komodo . Taman Nasional Komodo: Direktorat Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam. Indonesia.

CASA. (2019). casaindonesia.com. Diakses dari https://www.casaindonesia.com/article/read/7/2019/1124/Apa-itu-Desain- Biophilic-dan-Bagaimana-Penerapannya

Effendi, E. (2019). eckoeffendi.wordpress. Diakses dari https://eckoeffendi.wordpress.com/2009/08/01/terumbu-karang/

Hutagalung, J. (2019). Jefrihutagalung's blog diakses dari https://jefrihutagalung.wordpress.com/2009/07/06/terumbu-karang/

Johansen Mandey, J. W. (2016). Penerapan Fraktal Pada Desain Arsitektur Apartemen.

LIPI. (2018). CoreMap Terumbu Karang Indonesia. Indonesia: COREMAP.

Rahayu Effendi, H. S. (2018). Pemahaman Tentang Lingkungan Berkelanjutan.

RESTU, I. W. (2016). Ekosistem Terumbu Karang dan Statusnya.

Sutanto, A. (2021). 'Dromos Oikos' Notes On The Fifth Ecology. DKI Jakarta, Jakarta.

WSJ. (2017). 10 Country Have Most Plastic in The Ocean. United States.