PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGAN PADA FASILITAS KONSERVASI AIR DI BALIGE, DANAU TOBA

Main Article Content

Anri Samuel Pulungan

Abstract

Environmental problems have now become a serious problem in the Indonesian environment. The survival of the natural environment is currently starting to be damaged and very threatened due to natural changes, including natural factors or human factors themselves. For example, water pollution due to fish farming activities with floating net cages, such as the material used, the rest of the fish feed and fish waste that continues to accumulate in the waters. Most of these problems do not have a solution to overcome them. This causes ongoing damage to nature and the environment and threatens this earth. So it is important to increase public awareness in protecting and preserving the environment, especially in the fields of architecture and the environment. The application of environmentally friendly architectural principles in this building project is intended to protect and conserve natural and surrounding resources, save energy use, use environmentally friendly materials, minimize environmental damage, create relationships with ecosystems that are harmonious and friendly to nature and produce various innovations and design concepts. energy efficient architecture. This architectural project combines the concept of water conservation facilities and floating buildings on Lake Toba as a means of education, education and entertainment, as well as creating a forum for the community to do business, work and get to know the ecosystem that is there, accommodate it, build better public awareness and foster a sense of care. high regard for protecting nature and the surrounding environment

 

Keywords: environmental damage; environmentally friendly principles; fish farming with floating net cages; floating buildings; water conservation facilities; water pollution.

 

Abstrak 

Permasalahan lingkungan hidup saat ini sudah menjadi masalah yang serius di lingkungan Indonesia. Kelangsungan hidup lingkungan alam saat ini mulai banyak yang rusak dan sangat terancam akibat dari perubahan alam, termasuk faktor alam atau faktor dari manusianya itu sendiri. Contohnya seperti pencemaran air akibat aktivitas budidaya ikan dengan keramba jaring apung, seperti material yang digunakan, sisa sisa pakan ikan dan kotoran ikan tersebut yang terus menumpuk pada bagian perairan. Kebanyakan dari permasalahan ini belum memiliki solusi dalam mengatasinya. Sehingga menyebabkan kerusakan alam dan lingkungan yang terus berlanjut dan mengancam bumi ini. Jadi penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, terlebih di bidang arsitektur dan lingkungan. Penerapan prinsip arsitektur ramah lingkungan pada proyek bangunan ini dimaksudkan untuk melindungi dan melestarikan sumber daya alam dan sekitarnya, menghemat penggunaan energi, penggunaan material ramah lingkungan, meminimalisir kerusakan lingkungan, menciptakan hubungan dengan ekosistem yang selaras dan ramah terhadap alam dan menghasilkan berbagai inovasi dan konsep perancangan arsitektur yang hemat energi. Proyek  arsitektur ini  menggabungkan konsep fasilitas konservasi air dan  bangunan terapung diatas Danau Toba sebagai sarana edukasi , pendidikan dan hiburan, serta terciptanya wadah bagi masyarakat untuk berusaha, bekerja dan  mengenal ekosistem yang terdapat disana, mewadahinya, membangun kesadaran masyarakat yang lebih baik dan menumbuhkan rasa kepedulian yang tinggi terhadap menjaga alam dan lingkungan sekitarnya. 

Article Details

Section
Articles

References

Aquatec International (2017), Sarana kelautan, perikanan, dan parawisata karya anak bangsa, diakses pada 25 Juni 2021, <https://aquatec.co.id/produk-kami/.

Berge, B. (2009). The Ecology of Building Materials (second edition), London: Architectural Press.

Frick, H. dan Suskiyatno, FX. B. (2007). Dasar-dasar Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius & Bandung: ITB.

Hartami, P. (2008) Analisis Wilayah Perairan Teluk Pelabuhan Ratu Untuk Kawasan Budidaya Perikanan Sistem Keramba Jaring Apung. Institut Pertanian Bogor (IPB).

Kadir, A. (2010). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar

Menteri Kelautan dan Perikanan. 2012. Kepelabuhan Perikanan. Jakarta : Menteri Kelautan dan Perikanan.

Putra, B. E. (2020), B-foam Floating Structures, diakses pada 25 Juni 2021, <http://www.b-foam.com/floating/.

Satwikasari, F,. L. H. (2018). Enchancing Thermal Environtmen Quality With Voids and As a Passive Design Strategy Towards Sustainable and Healty Living. Purwarupa.

Siagian, Indira Shita. (2005). Bahan Bangunan yang Ramah Lingkungan (Salah Satu Aspek Penting Dalam Konsep Sustainable Development). Universitas Sumatera Utara.

Sutopo, A., Fitriana, D., dan Rahmi, A. (2014). Indicator for Sustainable Development Goals. New York: SDSN.