PENDEKATAN DESAIN BERBASIS POLA PERILAKU DAN PANOPTIK PADA RUMAH INTERAKTIF ANAK JALANAN DAN HEWAN TERLANTAR DI CIRACAS

Main Article Content

Ruby Sutanto
Priscilla Epifania Ariaji

Abstract

The problem of street children and abandoned animals in urban areas is still something that gets less attention. The design of this interactive house aims to accommodate and provide a more decent and secure living space as well as the intervention of the government and the community in it. This of course requires a special approach in its design and planning. Each resident has a different character and also a different ecosystem. It is necessary to observe the behavior patterns of building occupants to find out the space requirements that are in accordance with the behavior of the users and can apply them appropriately. Then the panoptic approach to the shape of the mass pattern of the building which aims to facilitate the process of monitoring the occupants and architecture plays a role in the process of monitoring the occupants of the building. The different behavior patterns of each occupant of course require different applications in each space design on it, especially as a mass dwelling which is the new ecosystem in the future. Therefore, this behavioral and panoptic pattern approach is applied to buildings to consider the design aspects needed and can be applied appropriately and in accordance with the building's occupants who have different ecosystems and living spaces.

 

Keywords: abandoned animals; behaviour; interactive house; panoptic; street children

 

Abstrak

Permasalahan tentang anak-anak jalanan dan hewan terlantar di perkotaan masih menjadi suatu hal yang kurang mendapatkan perhatian. Perancangan rumah interaktif ini bertujuan untuk menampung dan memberikan ruang hidup yang lebih layak dan terjamin serta adanya campur tangan pemerintah dan masyarakat di dalamnya. Hal ini tentu saja membutuhkan pendekatan khusus dalam perancangan dan perencanaannya. Masing-masing penghuni memiliki karakter yang berbeda dan juga ekosistem yang berbeda. Perlu adanya pengamatan pola perilaku dari penghuni bangunan untuk mengetahui kebutuhan ruang yang sesuai dengan perilaku penggunanya serta dapat mengaplikasikannya dengan tepat. Lalu pendekatan panoptik terhadap bentuk pola massa bangunan yang bertujuan untuk memudahkan dalam proses pengawasan terhadap penghuni dan arsitektur ikut berperan dalam proses pengawasan terhadap penghuni bangunan. Pola perilaku setiap penghuni yang berbeda tentu saja membutuhkan pengaplikasian yang berbeda di setiap perancangan ruang di dalamnya, terlebih lagi sebagai hunian massal yang merupakan ekosistem barunya kelak. Oleh sebab itu, pendekatan pola perilaku dan panoptik ini diterapkan pada bangunan untuk mempertimbangkan aspek-aspek desain yang dibutuhkan dan dapat diterapkan dengan tepat serta sesuai dengan penghuni bangunan itu sendiri yang memiliki  ekosistem dan ruang hidup yang berbeda.

Article Details

Section
Articles

References

Astriaxanti, D. (2016). Upaya Penanggulangan Masalah Kesejahteraan Anak Jalanan si Yayasan Setara. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Baron, R. (1977). Human Aggression. New York: Plenum Press.

Barton, R. (1966). The patient’s personal territory. Psikologi Arsitektur,284.

Bentham, J. (1791). Panopticon Or the Inspection House, Volume 2. London, Inggris.

Bratton, B. (2015). The Stack on Software and Sovereignty. London,

Inggris.

Eldija, F. (2016). Panoptic Architecture. Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Faucault, M. (1790). Discipline and Punish. New York: Vintage Books, A Division Of Random House.

Fujimori, T. (2010). The Architectures of Atelier Bow-Bow: Behaviorology. New York : Rizzoli.

Indriyati, S.A. (2020). Panduan Perencanaan dan Perancangan Hunian Panti Asuhan Anak. Fakultas Teknik: Universitas Persada Indonesia.

Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2011). Standar Nasional Pengasuhan untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak. Jakarta.

Lefebvre, H. (1974). The Production of Space. Editions Anthropos. Paris.

Susanto, A. (2020). Peta Metode Desain. Jakarta.