RUANG TUMBUH UNTUK PENYU DAN TERUMBU KARANG DENGAN METODE KAMUFLASE

Main Article Content

Bernadette Adelia Oktaviani
Franky Liauw

Abstract

Indonesia as an archipelago country is influenced and influences the sea. The condition of the sea in Indonesia greatly affects the marine ecosystem, both in flora and fauna. Sea turtles and coral reefs are representatives of flora and fauna that are affected by the marine ecosystem. Most type of sea turtles can be found in Indonesia and Indonesia is located in the coral triangle so there is high coral reef diversification. However, this condition is often being neglected by the tourists and fishermen. This project is a conservation facility to increase the growth of sea turtles and coral reefs and complemented by tourism activities as an effort to increase visitors and awareness of the importance of sea turtles and coral reefs for marine ecosystems. This project is located in Kelapa Dua Island, Thousand Islands, North Jakarta. In this project the design method applied is camouflage, this method is chosen to increase comfortability for the sea turtles during their nesting process in the coastal area. From this method, there are several important points such as nature, vegetation, vision, shape, and color. Its application based on this method can be seen through the natural materials that are used in this building so it blends with the surrounding environment, vegetation to increase the potential for turtles to lay eggs and camouflaging the building, and curved shapes to mimic turtles. Therefore, it can increase the love and human consciousness of nature.

 

Keywords:  camouflage; coral reef; marine ecosystem; sea turtle


Abstrak

Indonesia sebagai negara kepulauan sangat dipengaruhi dan mempengaruhi perairan di sekitarnya. Kondisi perairan di Indonesia sangat mempengaruhi ekosistem laut baik flora maupun fauna. Penyu dan terumbu karang merupakan perwakilan dari flora dan fauna yang terdampak dari kondisi ekosistem laut. Sebagian besar jenis penyu terdapat di Indonesia dan Indonesia berada di segitiga terumbu karang sehingga terdapat diversifikasi terumbu karang yang tinggi. Namun, kondisi ini seringkali tidak disadari baik oleh masyarakat, wisatawan, maupun nelayan. Ruang Tumbuh untuk Penyu dan Terumbu Karang merupakan fasilitas konservasi untuk menambah ruang tumbuh bagi penyu dan terumbu karang dan dilengkapi dengan kegiatan pariwisata sebagai usaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengunjung akan pentingnya penyu dan terumbu karang bagi ekosistem laut. Proyek ini berlokasi di Pulau Kelapa dua, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Dalam proyek ini, metode desain yang diterapkan adalah metode desain kamuflase untuk meningkatkan kenyamanan penyu dalam melakukan proses bertelur di area pantai. Dari metode ini terdapat beberapa poin penting yaitu alam, vegetasi, penglihatan, bentuk, dan warna. Penerapannya berdasarkan metode tersebut dapat dilihat melalui material yang alami sehingga menyatu dengan alam sekitar, vegetasi untuk meningkatkan potensi penyu bertelur dan mengkamuflase, serta bentuk melengkung untuk meniru penyu. Dengan begitu, dapat meningkatkan rasa cinta dan kesadaran manusia akan alam.


Article Details

Section
Articles

References

Adnyana, I. B. W., dan Hitipeuw, C. (2009). Panduan Melakukan Pemantauan Populasi Penyu di Pantai Peneluran di Indonesia. Jakarta: WWF-Indonesia.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Seribu. (2018). Kabupaten Kepulauan Seribu Dalam Angka 2016. Pulau Pramuka Kepulauan Seribu: BPS Kabupaten Kepulauan Seribu.

Barlian, E. dan Umar, I. (2007). Ekologi Manusia. Yogyakarta: Deepublish.

Dewi, A. T. K., dan Yuniartik, M. (2019). Potensi Pantai Cemara, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur Sebagai Kawasan Ekowisata. Journal of Fisheries and Marine Research Vol. 3.

Habibie, Muhammad N., dan Nuraini, T., A. (2014). Karakteristik Dan Tren Perubahan Suhu Permukaan Laut Di Indonesia Periode 1982-2009. Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, 15(1), 37–49.

Hadi, Tri A., Abrar, M ., Giyanto, Prayudha, B., Johan, O., Budiyanto, A., Dzumalek, A. R., Alifatri, L. O., Sulha, S., dan Suharso. (2020). The Status Of Indonesian Coral Reefs 2019. Jakarta: Research Center for Oceanography.

Hoegh-Guldberg, O. (2015). Reviving the Ocean Economy: the case for action - 2015. Geneva: WWF International.

Humke, M. (2011). Tourism and Conservation - Sustainable Models And Strategies. Amerika: USAID.

Kemendikbud. (2021, Agustus 7). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Diakses melalui KBBI: https://kbbi.web.id/kamuflase.

Kemendikbud. (2021, Agustus 7). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Diakses melalui KBBI: https://kbbi.web.id/ruang.

Kemendikbud. (2021, Agustus 7). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Diakses melalui KBBI: https://kbbi.web.id/tumbuh.

Langunan, F., Boneka, F. B., dan Wagey, B. T.. (2017). Aspek Lingkungan Lokasi Bertelur Penyu di Pantai Taturian, Batumbalango Talaud. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 2.

Mohamed, R. H. (2014). The Challenge of Camouflage in Architecture as Means of Efficiency. Paper presented at The 10th International Conference on Civil and Architecture Engineering, Civil and Arch Branch, Egypt.

Moein, S. B., dan Musick, J. A. (2002). Sensory Biology of Sea Turtles. The Biology of Sea Turtles Vol. 2. Diakses melalui Research Gate : https://www.researchgate.net/publication/264839963_Sensory_Biology_of_Sea_Turtles.

Mukharomah, Ervina. (2021). Konsep Dasar Ekologi Tumbuhan. Palembang: Bening Media Publishing.

Palenteng, Willy. (2017). Preferensi Wisatawan Dki Jakarta Di Kawasan Kepulauan Seribu Jakarta. Proyek Akhir. Sekolah Tinggi Pariwisata. Bandung.

Ridhwan, M. J. (2017). Penyu dan Usaha Pelestariannya. Jurnal Serambi Saintia Vol. 5(1).

Roemantryo, Nastiti, A. S., dan Wiadnyana, N. N. (2012). Struktur dan Komposisi Vegetasi Sekitar Sarang Penyu Hijau (Chelonia mydas Linnaeus) Pantai Pangumbahan, Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Berita Biologi 11 (3).

Salim, Dafiuddin. (2012). Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang Akibat Pemutihan (Bleaching) Dan Rusak. Jurnal Kelautan Vol. 5 No. 2.

Sosilowati, Handayani, A., Wahyudi, A. R., Massudi, W., Febrianto, S., dan Suhendri, N. A. (2017). Sinkronisasi Program Dan Pembiayaan Pembangunan. Jakarta: Pusat Pemrograman dan Evaluasi Infrastruktur PUPR.

Sutanto, A. (2020). Peta Metode Desain.

Tomasick, T., Mah, A. J., Nontji, A., dan Moosa, M. K. (1997). The Ecology of The Indonesia Seas Part II. Singapore: Periplus Edition.

Yudhantoko, M., Handoyo, G., dan Zainuri, M. (2016). Karakteristik dan Peramalan Pasang Surut Pulau Kelapa Dua, Kabupaten Kepulauan Seribu. Jurnal Oseanografi Vol. 5 No. 3. Diakses melalui: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/15359/14851