HUNIAN-KERJA INTERAKTIF UNTUK PARA START-UP DI LATUMETEN

Main Article Content

Chryssie Annica
Doddy Yuono

Abstract

Humans from the time they were created until now have undergone various kinds of adaptations and evolutions, and in carrying out this process humans are always moving. Humans have always been moving from time to time, moving from one point to another to achieve a change in their life. However, in carrying out their movements, humans must stop for some moment to evaluate and actualize themselves. This process can be referred to the dwelling process. To fulfill their needs, humans need to do some work as their job, work has become an important thing in the dwelling process. Humans with all their movements will always be innovating to create their own shelter to get their home that is both physically and psychologically comfortable. Human life, which has now become easier by technology, has unconsciously changed the way they perceive their home. The concept of One-Stop Living is offered by developers to reduce their movements for going out of their home. One-Stop Living is a residential concept wherein an area various facilities can accommodate its residents. Nowadays many jobs are no longer need a specific place to do their works, also many young entrepreneurs start to running start-up businesses. Therefore, there is a need for innovations to containing the works.

 

Keywords:  Dwelling, One Stop Living, Start-Up

 

Abstrak

Manusia sejak pertama kali diciptakan hingga saat ini telah mengalami berbagai macam adaptasi serta evolusi dan dalam melakukan proses tersebut manusia selalu melakukan pergerakan. Manusia sejak dahulu terus bergerak dari waktu ke waktu, berpindah pindah dari satu titik ke titik lainnya untuk mencapai suatu perubahan dalam hidupnya. Namun dalam melakukan pergerakannya manusia harus berhenti sejenak untuk melakukan evaluasi dan aktualisasi. Proses perhentian ini dapat disebut sebagai proses berhuni atau dwelling. Dalam memenuhi kebutuhannya manusia butuh bekerja, sehingga bekerja telah menjadi unsur penting dalam ber-dwelling. Manusia dengan segala pergerakannya akan selalu berinovasi dalam menciptakan tempat perhentian sejenaknya yaitu huniannya untuk mencapai suatu kenyamanan baik dalam segi fisik maupun psikologis. Kehidupan manusia yang kini telah dipermudah oleh teknologi tersebut tanpa sadar mengubah cara pandangnya terhadap hunian mereka. Konsep One Stop Living pun hadir ditawarkan oleh pengembang – pengembang dalam usahanya mempermudah pola pergerakan manusia tersebut. One Stop Living merupakan suatu konsep hunian dimana di dalam suatu kawasan terdapat berbagai fasilitas yang mampu mengakomodir penghuninya. Pada masa sekarang banyak bermunculan pekerjaan – pekerjaan yang sudah tidak membutuhkan ruang – ruang khusus untuk bekerja, banyak pula entrepreneur muda yang menjalani bisnis start-up. Oleh sebab itu, perlu adanya inovasi baru dalam mewadahi pekerjaan – pekerjaan tersebut.

Article Details

Section
Articles

References

Adenan, A. B. (2015). Penerapan Adaptive Building Skin pada Bangunan SOHO di Jakarta. Undergraduate Thesis, 2015-2-01232-AR

Adiwijaya, S. (2020). Tiga Tantangan Utama Start-Up Indonesia. Tagar ID. Diakses 14 Januari 2021, dari : https://www.tagar.id/tiga-tantangan-utama-startup-indonesia/

Agus, Y. P. (2010). Pusat Kegiatan Warga di Kota Yogyakarta. Undergraduate Thesis, TA12574

Hamonangan, F. (2014). Co-Housing di Kota Semarang. Undergraduate Thesis, L2B009104

Harjoko, T. Y. (2019). Dwelling and Settling (Bertinggal dan Bermukim). UI Arch. Diakses 10 Januari 2021, dari : https://uiarch.net/blog/bertinggal-dan-bermukim-sebuah-perenungan-eksistensial-arsitektur/

Heidegger, M. (1996). Being and Time, trans. by Joan Stambaugh. Albany: State University of New York Press.

Huda, M. (2020). Waktu dan Manusa. LSF Discourse. Diakses 30 Desember 2020, dari : https://lsfdiscourse.org/waktu-dan-manusia/

ID Cloud Host (2020). Mengenal Apa Itu Startup, Pengertian dan Perkembangan Bisnis Startup di Indonesia. Diakses 3 Januari 2021, dari : https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-startup-pengertian-dan-perkembangan-bisnis-startup-di-indonesia/

Imelda Akmal Architecture. (2013, Mei). Seri Rumah Ide – SOHO Small Office Home Office. PT Gramedia Pustaka Utama, 15, 32-33.

Maynard, N. F. (2012). Inspiring live/work spaces. Architect Magazine. Diakses 6 Agustus 2020, dari : https://www.architectmagazine.com/practice/inspiring-live-work-spaces_o

McCamant, K dan Charles Durrett. (2011). Creating Co-Housing : Building Sustainable Communities. Canada : New Society Publishers.

Muther, R. H. A. (2020). Manusia Sebagai Dasein Menurut Martin Heidegger. LSF Discourse. Diakses 30 Desember 2020, dari : https://lsfdiscourse.org/manusia-sebagai-dasein-menurut-martin-heidegger/

Pandelaki, E. (2003). Co-housing Sebagai Sebuah Kebudayaan Masyarakat Kota. Jurnal Ilmiah Perancangan Kota Dan Permukiman, Vol.2, No.3.

Project for Public Spaces (2007). “What Is Placemaking?” Project for Public Spaces. PPS. Diakses 7 Agustus 2020, dari : https://www.pps.org/article/what-is-placemaking.

Ranti, R. B. (2019). Apa itu Desain Biophilic dan Bagaimana Penerapannya?. CASA Indonesia. Diakses 13 Agustus 2020, dari : https://www.casaindonesia.com/article/read/7/2019/1124/Apa-itu-Desain-Biophilic-dan-Bagaimana-Penerapannya

Sargisson, L. (2010). Co-Housing : a Utopian Property Alternative?. PSA Journal.

Zahnd, M. (1999). Perancangan Kota Secara Terpadu. Yogyakarta : Kanisius.