KAJIAN MANFAAT GERBONG KHUSUS WANITA DI KRL COMMUTER LINE JABODTABEK

Main Article Content

Jonathan Saliman
Leksmono Suryo Putranto

Abstract

Trains are one of the modes of public transportation that are widely used by the public. Travel by train has many advantages. To answer the needs of its users, PT Kereta Api Indonesia (KAI) develop Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line which is a commuter railway service that is operated by PT KAI. Since 1 October 2012, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Commuter Jabodetabek (Greater Jakarta) launched a special train carriage of women. The existence of this special train cariage is intended for women who use public transport to avoid criminal acts, sexual harassment etc. However, after the operation of women-only carriages in KRL complaints from female passengers using the carriage facilities reappeared. This article aims to analyze existing conditions and infrastructure of KRL Commuter Line with one sample T Test and analyze the efforts that can be done to improve the quality of women mobility using KRL with the Analytical Hierarchy Process. In general, except for train capacity, the resepondents were satisfied. For women mobility quality improvement using KRL, most of the respondents suggest additional train frequency.

 

ABSTRAK

Kereta api adalah salah satu moda transportasi publik yang banyak digunakan oleh masyarakat. Perjalanan menggunakan kereta api memiliki banyak keuntungan. Untuk menjawab kebutuhan para pengguna nya PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengembangkan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line yang merupakan layanan kereta rel listrik komuter yang pengoperasiannya dilakukan oleh PT Kereta Commuter Indonesia. Sejak 1 Oktober 2012, PT KAI (Persero) Commuter Jabodetabek meluncurkan kereta khusus wanita. Keberadaan gerbong khusus wanita ini pada dasarnya dimaksudkan agar wanita yang menggunakan angkutan umum terhindar dari tindakan kriminal, pelecehan seksual dll. Namun setelah beroperasinya gerbong khusus wanita pada KRL, muncul kembali keluhan dari para penumpang wanita yang menggunakan fasilitas gerbong tersebut. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting sarana dan prasarana KRL Commuter Line dengan metode one sample T Test dan menganalisis upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fasilitas gerbong khusus wanita dengan metode Analytical Hierarchy Process. Secara umum, kecuali terkait kapasitas kereta, responden merasa telah puas dengan layanan KRL. Untuk peningkatan kualitas mobilitas wanita yang menggunakan KRL, sebagian besar responden menyarankan penambahan frekuensi kedatangan kereta.

Article Details

Section
Articles

References

A. Ilyas, "Proxemics Dalam Ruang Publik Perkotaan: Studi Mode Choice Pada Masyarakat Penglaju Jabodetabek," Indonesian Journal of Sociology and Education Policy 2 (1), pp. 48 - 69, 2018.

E. T. Hall, The Hidden Dimension., New York: Anchor Books, 1966.

J. Babinard, J. Hine, S. Ellis and S. Ishihara, Mainstreaming gender in road transport: operational guidance for World Bank staff (English). Transport paper series; no. TP-28. Washington, DC: World Bank., 2010.

Masri, H. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Jasa Transportasi Kereta Api (Studi Kasus Pada PT Kereta Api Indonesia Daop IV Semarang). Semarang: Universitas Diponegoro, 2002

U. Husein, Metodologi Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003.

W. Ispurwanto and V. W. Pricillia, "Analisis Kepuasan Penumpang Gerbong Kereta Api Khusus Wanita Menggunakan Model Servqual," Bina Nusantara University, Jakarta, 2011.