EVALUASI STRUKTUR GEDUNG DUAL SYSTEM DENGAN DINDING GESER BERSAYAP C MENGGUNAKAN PUSHOVER ANALYSIS

Main Article Content

Albert Albert
Daniel Christianto
Hadi Pranata

Abstract

ABSTRACT

Although elastic analysis gives a good indication of the elastic capacity and behavior of a building, but the elastic method can’t predict when the first yield will occur, and the failure mechanism and account for redistribution of member forces when the plastic hinges progressively formed. The use of inelastic procedure for evaluation is an attempt made by engineer in the past days to better understand how the structure will behave when subjected to strong earthquake, assuming the elastic capacity of the structure will be exceeded. In this research the pushover analysis was done using the modelling criteria of FEMA 356. The modeling of C-flanged shear was done using line element with the equivalent strength and stiffness properties. Target displacement was calculated using the displacement coefficient method of FEMA 356. Based on the analysis the triangular load pattern resulted in larger target displacement than the uniform load. But the uniform load pattern gives larger seismic response than the triangular load pattern. The uniform load pattern resulted in Life Safety performance level, while the triangular load pattern resulted in Immediate Occupancy, based on the two load patterns used the structure resulted in Life Safety performance level.

ABSTRAK

Walaupun analisis elastik memberikan indikasi yang baik mengenai kapasitas dan perilaku elastik dari suatu gedung, tetapi metode elastik tidak dapat memperkirakan kapan pelelehan pertama terjadi, serta mekanisme kegagalan apa yang mungkin terjadi pada bangunan tersebut, dan memperkirakan redistribusi dari gaya- gaya dalam ketika pembentukan sendi plastis secara progresif terjadi. Fungsi dari analisis inelastik, sebagai prosedur untuk mengevaluasi bangunan, yang merupakan usaha dari insinyur-insinyur terdahulu memahami bagaimana struktur akan berperilaku apabila dikenai gempa kuat, dimana diasumsikan bahwa kapasitas elastik gedung telah terlampaui. Dalam penelitian ini dilakukan pushover analysis menggunakan kriteria pemodelan berdasarkan FEMA 356. Pemodelan dari dinding geser bersayap C dilakukan menggunakan line element dengan kekuatan dan kekakuan yang ekivalen. Target perpindahan dianalisis menggunakan metode coefficient of displacement dari FEMA 356. Berdasarkan analisis yang dilakukan didapat bahwa pembebanan segitiga lebih besar dibandingkan pembebanan merata. Namun, respons seismik yang didapat akibat beban merata, lebih besar dibandingkan beban segitiga. Pembebanan merata menghasilkan tingkatan kinerja Life Safety, sedangkan pembebanan segitiga menghasilkan tingkatan kinerja Immadiate Occupancy, berdasarkan kedua pembebanan tersebut didapat kinerja dari struktur tersebut adalah Life Safety.

Article Details

Section
Articles

References

ATC-40. Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings. California: Apllied Technology Council, 1996.

Badan Standardisasi Nasional. Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI 1727:2013). Jakarta: BSN, 2013.

Badan Standardisasi Nasional. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan non-Gedung (SNI 1726:2012). Jakarta: BSN, 2012.

CSI. Analysis Reference Manual For SAP 2000, ETABS, SAFE, Csi Bridge. Berkeley: Computer and Structures Inc., 2013.

FEMA 356. Prestandard and Commentary for the Seismic Rehabilitation of Buildings. Washington, D. C. : Federal Emergency Management Agency, 2000.

Krawinkler, Helmut dan G. G. P. K. Seneviratna. “Pros and cons of a pushover analysis of seismic performance evaluation.” Engineering Structures ,1998: 452-464.