PENETAPAN KUALIFIKASI DESA TERTINGGAL UNTUK PERENCANAAN PROYEK KONSTRUKSI

Main Article Content

Winny Augustine
Basuki Anondho

Abstract

Pembangunan daerah tertinggal penting untuk mengurangi kesenjangan wilayah, daerah rawan bencana, serta meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman dan cakupan pelayanan dasar bidang pekerjaan umum dan permukiman untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan dan inklusif. Pembangunan daerah tertinggal tidak hanya meliputi aspek ekonomi, tetapi juga aspek sosial, budaya, dan keamanan (bahkan menyangkut hubungan antara daerah tertinggal dengan daerah maju). Sebelum pelaksanaan proyek dimulai ada baiknya dilakukan perencanaan terlebih dahulu yaitu dalam hal ini adalah penetapan kualifikasi daerah tertinggal. Setelah menetapkan kualifikasi daerah tertinggal, maka pengambilan keputusan untuk mengembangkan daerah tersebut dapat dilakukan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah menetapkan suatu model sederhana sebagai masukan alternatif penetapan desa tertinggal melalui penyederhanaan variabel. Penelitian ini mengembangkan model dari Kemen DPDTT dan menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Google Maps. Digunakannya data Google Maps berdasarkan studi literatur jurnal tentang dan dikarenakan terdapat data yang tidak tersedia dalam BPS. Melalui uji hipotesis mean sampel ganda yaitu Uji t Sampel Independen, menunjukkan bahwa model perhitungan yang telah disederhanakan ini dapat digunakan sebagai penetapan kualifikasi desa tertinggal. Sebagai hasil, desa-desa pada sampel populasi yang termasuk dalam kategori desa tertinggal adalah desa Tubuhue, desa Baturaja, kelurahan Bon Kawir, desa Tudi, desa Sambori, desa Air Periukan, desa Tobolang.

Article Details

Section
Articles

References

Amando, A. R., et al. (2018). “Planning Without Baseline Information: Delimination of Urban and Rural Settlements in Oe-Cusse Ambeno, Timor-Leste”. J. Urban Planning, ASCE, Vol. 144, No. 3.

Badan Pusat Statistik. Informasi Umum Tentang BPS. Tersedia di www: https://www.bps.go.id/menu/1/informasi-umum.html#masterMenuTab1, (16 Juni 2019).

Bappenas. Modul Penghitungan Indeks Pembangunan Desa (IPD). Jakarta, 2015.

Dimulyo, S. (2009). “Penggunaan Geographically Weighted Regression-Kriging untuk Klasifikasi Desa Tertinggal”. SNATI 2009, Yogyakarta, 20 Juni 2009, 1907-5022.

Ferreira, J. A. dan B. Condessa. (2012). “Defining expansion areas in small urban settlements – An application to the municipality of Tomar (Portugal)”. J. Urban Planning, Elsevier, Vol. 107 No. 03, 283-292.

Google. Maps JavaScript API. Tersedia di www: https://developers.google.com/maps/documentation/javascript/ maptypes#MapCoordinates (16 Juni 2019).

Harinaldi. (2005). Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Erlangga, Jakarta .

Hendrickson, Chris. Construction Planning. Tersedia di www: http://www.cmu.edu/cee/projects/PMbook/09_ Construction_Planning.html (04 Maret 2019).

Hidayat, A. Tutorial Uji Normalitas dengan SPSS Lengkap. Tersedia di www: https://www.statistikian.com/ 2013/02/uji-normalitas-pada-spss.html (17 Juni 2019).

Hidayat, A. Pengertian Dan Rumus Uji Saphiro Wilk – Cara Hitung. https://www.statistikian.com/2013/01/saphiro-wilk.html/amp (17 Juni 2019).

Kemen-DPDTT. (2016). Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Penentuan Indikator Penetapan Daerah Tertinggal Secara Nasional.

Kemen-DPDTT. (2018). Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019.

Lapin, L. L. (1983). Probability and Statistic for Modern Engineering.Wadsworth, Inc., California.

Levine, D. M., et al. (2011). Statistics for Managers Using Microsoft Excel Sixth Edition. Pearson Education, New Jersey.

Priadi, S. Pembangunan Infrastruktur Daerah Tertinggal. Tersedia di www: http://kulitdjeruk.blogspot.com/ 2016/02/pembangunan-infrastruktur-daerah.html (03 Maret 2019).

Santoso, Singgih. (2001). “SPSS versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional”. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Tafa, I. A., D. Suryadi, dan T. Pontia. (2018). “Analisis Tingkat Akurasi Global Positioning System Smartphone dalam Menentukan Titik Lokasi pada Google Map”. Jurnal Elektro, Universitas Tanjungpura.

Welch, B. L. (1947). “The Generalization Of 'Student's' Problem When Several Different Population Variances Are Involved”. Jurnal Biometrika, 34(1-2), 28–35.