ANALISIS PERBANDINGAN MUTU BETON DENGAN MENGGUNAKAN DAN TIDAK MENGGUNAKAN ZAT ADITIF
Main Article Content
Abstract
The typical time required for concrete to reach its full strength is 28 days. However, this period can be reduced by incorporating a chemical admixture into the concrete mix. One such admixture is Besmittel. The purpose of this study is to assess the impact of adding Besmittel to concrete and to compare the quality of concrete with and without admixture. A specific amount of Besmittel is mixed into the concrete and used to create test specimens. The effect of Besmittel on the concrete is evaluated by testing specimens at 7, 14, and 28 days. The test specimens are cube-shaped, with dimensions of 15 x 15 cm. A total of six test specimens were prepared, consisting of three samples with the admixture and three without. The amount of admixture added to the concrete is 0.2%. The specimens are tested at 7, 14, and 28 days of curing.
Abstrak
Waktu standar yang dibutuhkan beton untuk mencapai kekuatan maksimum 100% adalah 28 hari. Salah satu metode untuk mempercepat proses ini adalah dengan menambahkan bahan kimia ke dalam campuran beton. Salah satu bahan tambahan yang digunakan untuk tujuan ini adalah Besmittel. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan Besmittel pada beton serta membandingkan kualitas beton yang menggunakan aditif dengan yang tidak menggunakannya. Besmittel ditambahkan dalam jumlah tertentu ke dalam beton dan dijadikan sebagai benda uji. Pengaruh Besmittel pada beton dianalisis dengan menguji benda uji pada usia 7, 14, dan 28 hari. Benda uji beton berbentuk kubus dengan ukuran 15 x 15 cm. Sebanyak enam sampel benda uji disiapkan, terdiri dari tiga sampel yang diberi aditif dan tiga sampel yang tanpa aditif. Kadar Besmittel yang ditambahkan pada beton adalah 0,2%. Uji dilakukan pada beton dengan usia 7, 14, dan 28 hari.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under Jurnal Mitra Teknik Sipil (JMTS) Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Ariyani, N., & Sasongko, T. (2014). Pengaruh penggunaan besmittel untuk mempercepat kuat tekan beton. Majalah Ilmiah UKRIM, 1.
Arman, A., & Kumara, R. (2022). Pengaruh penambahan zat aditif terhadap kuat tekan beton dengan variasi kadar air. Ensiklopedia of Journal, 5(3), 1-8. doi:https://doi.org/10.33559/eoj.v5i3.1199
ASTM International. (2020). Standard specification for chemical admixtures for concrete (ASTM C494/C494M-17). https://www.astm.org/c0494_c0494m-17.html
Fernando, V., Hunggurami, E., & Sir, T. M. (2023). Pengaruh perawatan beton (curing) menggunakan water curing dan membrane curing terhadap kuat tekan beton. Jurnal Teknik Sipil, 12(2), 137-144.
Lendrian, R. H., Iskandar, D., & Dewi, S. U. (2022). Desain campuran beton mutu tinggi berbahan agregat lokal menggunakan admixture bestmittle tipe-E. JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil, 3(1), 219-224.
Mulyati, & Aulia, F. (2017). Pengaruh metode pengadukan beton terhadap kuat tekan beton. Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang, 4(1), 42-46. https://doi.org/10.21063/jts.2017.V401.042-46
Rahmat, R., Hendriyani, I., & Anwar, M. S. (2016). Analisis kuat tekan beton dengan bahan tambah reduced water dan accelerated admixture. INFO-TEKNIK, 17(2), 205-218. http://dx.doi.org/10.20527/infotek.v17i2.2497
Tjokrodimuljo, K. (2007). Teknologi beton. Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Winarto, S. (2017). Pemanfaatan serat ijuk sebagai material campuran dalam beton untuk meningkatkan kemampuan beton menahan beban tekan. UKaRsT, 1(1), 1-10. doi:https://doi.org/10.30737/ukarst.v1i1.79
Zamroni, Susanti, E., & Fitriyah, D. K. (2020). Pengaruh penggunaan zat aditif tipe C pada kekuatan tekan beton. Jurnal Teknik Sipil, 1(2). doi:https://doi.org/10.31284/j.jts.2020.v1i2.1419