ANALISIS KETAHANAN LENTUR DAN KELAYAKAN LINGKUNGAN PADA PELAT BETON FEROSEMEN BERBAHAN LIMBAH SANDBLASTING DAN FLY ASH

Main Article Content

Luqman Cahyono Cahyono
Wiwik Dwi Pratiwi
Dika Rahayu Widiana

Abstract

Presence of sandblasting waste produced from the shipbuilding industry and fly ash waste from industry and electric steam power plants in Indonesia is relatively high in quantity and has the potential to cause serious environmental pollution. This research aims to utilize sandblasting waste and fly ash into thin plate material applied to ferrocement concrete, where the silica and aluminum oxide content from fly ash replaces some of the cement, silica sand from sandblasting waste replaces sand, and additional wire mesh or wire mesh is added as reinforcement. The method used is a quantitative experiment, where the material to be used is tested for gradation, specific gravity, water absorption capacity, XRF, and TCLP. The finished ferrocement concrete is tested for flexural strength. The materials used in this research meet the gradation standards in SNI 03 2834 2000, the specific gravity and water absorption standards in SNI 03 1970 2008, as well as the XRF and TCLP test results which show that the B3 heavy metal content is Barium, Zinc and Copper. in sandblasting waste the value is below the quality standards of PP No. 22 of 2021 Appendix XI. All the results of the raw material characteristic tests used in this research are following regulations so that they can be used for ferrocement concrete mix designs. Furthermore, the mix design created has a composition with a ratio of 1 cement: 1.5 sandblasting waste, 1 cement: 1.5 sandblasting waste: 50 fly ash, 1 cement: 2 sandblasting waste, and 1 cement: 1 sandblasting waste: 50 fly ash. The flexural strength test results show that ferrocement concrete with 1 cement: 2 sandblasting waste has the highest average flexural strength, 18.87 MPa (K 100). This quality suits construction work that does not require too heavy vertical loads.


ABSTRAK


Keberadaan limbah sandblasting yang dihasilkan dari industri galangan kapal dan   limbah abu terbang atau fly ash dari industri dan PLTU di Indonesia jumlahnya relatif tinggi dan bersifat B3 yang berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan serius. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah sandblasting dan fly ash menjadi material pelat tipis diaplikasikan pada beton ferosemen, di mana kandungan silika dan  aluminium oksida dari fly ash menggantikan sebagian semen, pasir silika dari limbah sandblasting menggantikan pasir, dan diberi tambahan wiremesh atau kawat jala sebagai penguat. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuantitatif, di mana material yang akan digunakan diuji gradasi, berat jenis, daya serap air, XRF dan TCLP, lalu pada beton ferosemen yang sudah jadi dilakukan uji kuat lentur. Bahan-bahan yang diaplikasikan pada eksperimen ini memenuhi standar gradasi dalam SNI 03 2834 2000, standar berat jenis dan daya serap air dalam SNI 03 1970 2008, serta hasil uji XRF dan TCLP yang menunjukkan bahwa kandungan logam berat B3 berupa Barium, Seng, dan Copper dalam limbah sandblasting nilainya berada kurang dari baku mutu PP No. 22 Tahun 2021 Lampiran XI. Keseluruhan hasil uji karakteristik raw material yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan peraturan sehingga dapat dipakai untuk mix design beton ferosemen. Selanjutnya, mix design yang dibuat memiliki komposisi dengan rasio 1 semen : 1,5 limbah sandblasting, 1 semen : 1,5 limbah sandblasting : 50 fly ash, 1 semen : 2 limbah sandblasting, dan 1 semen : 1 limbah sandblasting : 50 fly ash. Hasil uji kuat lentur menunjukkan beton ferosemen dengan rasio 1 semen : 2 limbah sandblasting memiliki rata-rata kuat lentur tertinggi yaitu 18,87 MPa (K 100). Mutu tersebut cocok untuk pekerjaan konstruksi yang tidak memerlukan beban vertikal terlalu berat.

Article Details

Section
Articles

References

Abdillah, N., & Muhabbah, Z. (2019). Pemanfaatan limbah sandblasting pasir silika sebagai bahan pengganti agregat halus untuk campuran beton. Jurnal Unitek, 12(1), 10-16.

Alifiadi, R., & Slamet, A. (2022). Utilization of sandblasting waste as an alternative material for paving blocks. Jurnal Multidisiplin Madani, 2(12), 4399-4407.

Badan Standardisasi Nasional. (2008). Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus (SNI 03-1970-2008). http://sispk.bsn.go.id/SNI/DaftarList

Badan Standardisasi Nasional. (2002). Metode pengujian waktu ikat awal semen portland dengan menggunakan alat vicat untuk pekerjaan sipil (SNI 03-6827-2002). http://sispk.bsn.go.id/SNI/DaftarList

Badan Standardisasi Nasional. (2000). Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal (SNI 03-2834-2000). http://sispk.bsn.go.id/SNI/DaftarList

Cahyono, L. C., Sinta, Y. R. D., Jannah, N. R., Fikriyah, I. A., Anwar, P. N., Putri, D. R. S., & Utomo, A. P. (2023). Pemanfaatan limbah abu cangkang kemiri industri makanan sebagai substitusi agregat halus paving block. JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil, 6(3), 677-684.

Cheah, C. B., & Ramli, M. (2013). The structural behaviour of HCWA ferrocement–reinforced concrete composite slabs. Composites Part B: Engineering, 51, 68-78.

Darmono. (2006). Lingkungan hidup dan pencemaran: hubungannya dengan toksikologi senyawa logam. Universitas Indonesia.

Dewantara, F. A., Setiani, V., & Rizal, M. C. (2017). Perancangan tempat penyimpanan sementara (tps) limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) pada perusahaan galangan kapal. In Conference on Safety Engineering and Its Application: Vol. 1, No. 1 (pp. 220-225).

Nursabrina, A., Joko, T., & Septiani, O. (2021). Kondisi pengelolaan limbah B3 industri di Indonesia dan potensi dampaknya: studi literatur. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 13(1), 80-90.

Prasetyo, Y. E., & Widodo, S. (2015). Pengaruh cara perawatan terhadap kuat tekan dan kuat lentur high early strength fiber reinforced concrete. INERSIA lnformasi dan Ekspose Hasil Riset Teknik Sipil dan Arsitektur, 11(1), 46-52.

Qi, C., Weinell, C. E., Dam-Johansen, K., & Wu, H. (2021). A review of blasting waste generation and management in the ship repair industry. Journal of Environmental Management, 300, 113714.