ANALISIS PENGARUH ARUS DAN KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP KEBISINGAN PADA KAWASAN SD NEGERI 1 PALAPA BANDAR LAMPUNG
Main Article Content
Abstract
The increasing prevalence of transportation in Indonesia has led to a significant rise in the number of vehicles, resulting in increased noise levels in certain areas. One environmental zone affected by surrounding noise is schools. This study aims to determine the influence of traffic flow and vehicle speed on noise levels in school areas. It also seeks to identify whether the sound intensity at Palapa Public Elementary School 1 is still acceptable or has exceeded the threshold of 55 dB(A). The research was conducted through direct surveys over three days—Monday, Wednesday, and Friday—from 07:00 to 12:00. Sound Level Meters (SLMs) and equivalent continuous sound level (Leq) calculations were used to measure noise levels. Linear regression analysis and multiple correlations were employed, followed by F-tests and multicollinearity tests. Based on the research findings, it can be concluded that the multiple regression equation in mathematical models is represented as follows: At point 1: Y = 38.50 + 0.008 X1 (Light Vehicles) + 0.040 X2 (Heavy Vehicles) + 0.003 X3 (Motorcycles) + 0.250 X4 (Vehicle Speed), with an R-squared (r2) of 0.896 and r = 0.947. While at point 2: Y = 58.63 + 0.006 X1 (Light Vehicles) + 0.114 X2 (Heavy Vehicles) + 0.001 X3 (Motorcycles) + 0.019 X4 (Vehicle Speed), with an R-squared (r2) of 0.872 and r = 0.934. This indicates a very strong correlation between traffic flow (light vehicles, heavy vehicles, motorcycles) and vehicle speed with noise levels at the two observation points, as the correlation coefficient (r) falls between 0.90 – 1.00. Additionally, the noise level at Palapa Public Elementary School 1 on Jenderal Ahmad Yani Street in Bandar Lampung exceeds the allowable standard of 55 dB(A). Measures to reduce noise around the school could include installing signs prohibiting horn honking in front of the school and constructing noise barriers (soundproof walls) in front of the school. Additionally, planting vegetation in front of the school fence could help mitigate noise.
Abstrak
Semakin maraknya transportasi di Indonesia menyebabkan peningkatan jumlah angka kendaraan yang sangat tinggi dan memberi dampak yaitu meningkatnya tingkat kebisingan pada suatu kawasan. Salah satu zona lingkungan yang turut terkena pengaruh dengan adanya suara kebisingan di sekitarnya adalah sekolah. penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh arus dan kecepatan kendaraan terkait dengan tingkat kebisingan di wilayah sekolah. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengidentifikasi apakah intensitas suara di Sekolah Dasar Negeri 1 Palapa masih dapat diterima atau sudah melewati ambang batas yaitu 55 dB (A). Penelitian ini dilakukan survey secara langsung selama 3 hari, yaitu hari Senin, Rabu, dan Jumat, pada pukul 07.00-12.00. Penelitian ini menggunakan Alat Sound Level Meter (SLM) serta perhitungan leq untuk mengukur tingkat kebisingan, dan menggunakan analisis regresi linear dan korelasi berganda kemudian diuji dengan uji F dan uji multikolinearitas. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model matematis persamaan regresi berganda ditunjukkan dalam bentuk persamaan di titik 1, Y = 38,50 + 0,008 X1 (Kendaraan Ringan) + 0,040 X2 (Kendaraan Berat) + 0,003 X3 (Sepeda Motor) + 0,250 X4 (Kecepatan Kendaraan), r2 = 0,896, dan r = 0,947. Sedangkan pada titik 2 yaitu Y = 58,63 + 0,006 X1 (Kendaraan Ringan) + 0,114 X2 (Kendaraan Berat) + 0,001 X3 (Sepeda Motor) + 0,019 X4 (Kecepatan Kendaraan), r2 = 0,872 dan r = 0,934. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai korelasi pada 2 titik pengamatan memiliki hubungan yang sangat kuat antara arus lalu lintas (kendaraan ringan, kendaraan berat, sepeda motor) dan kecepatan kendaraan terhadap kebisingan, karena nilai r terletak antara 0,90 – 1,00. Selain itu, tingkat kebisingan pada kondisi exsisting Sekolah Dasar Negeri 1 Palapa Jalan Jenderal Ahmad Yani Bandar lampung telah melampaui standar baku mutu yang diizinkan yaitu diatas 55 dB(A). Pengendalian untuk mengurangi kebisingan di sekitar sekolah dapat berupa pemberian rambu larangan membunyikan klakson di depan sekolah, perlu dibuat dinding penahan kebisingan (dinding peredam suara) di depan sekolah. Selain itu perlu ditanam tumbuhan di depan pagar sekolah.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under Jurnal Mitra Teknik Sipil (JMTS) Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Anindya, A. R., Maryunani, W. P., & Amin, M. (2021). Analisis pengaruh kecepatan dan volume kendaraan terhadap kebisingan di suatu kawasan. Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil, 2(1), 1-8.
Fatimah, S. (2019). Pengantar Transportasi. Myria Publisher.
Irawan, R. S. (2014). Penurunan Tingkat Kebisingan Jalan Raya dengan Menggunakan Beberapa Jenis Pagar. Institut Pertanian Bogor
Kurnia, C. (2022). Pemetaan Tingkat Kebisingan di SD Negeri 1 Beringin Raya Kemiling Bandar Lampung. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 14, 147-156.
PKJI. (2014). Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014. Kementrian Pekerjaan Umum.
Rahmatunnisa, F. G. (2017). Analisis Pengaruh Volume dan Kecepatan Kendaraan Terhadap Tingkat Kebisingan Pada Jalan Dr. Djunjunan di Kota Bandung. Industrial Research Workshop and National Seminar Politeknik Negeri Bandung, 42-51.
Setyorini, R. P. (2015). Reduksi Kebisingan Akibat Lalu Lintas Menggunakan Pagar dan Dinding dari Material Lokal. Institut Pertanian Bogor.
Suwardjoko, P. (2002). Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 10-14.
Syaiful, L. A. (2015). Analisis Pengaruh Kecepatan Lalu Lintas Terhadap Kebisingan Yang Ditimbulkan Kendaraan Bermotor. Jurnal Rekayasa Sipil, 4, 13-19.