THE IMPORTANCE OF SOCIALIZATION OF POSYANDU TO IMPROVE POSYANDU VISITING, KNOWLEDGE, AND COMMUNITY ATTITUDE TO IMPROVE IMMUNIZATION ACHIEVEMENTS

Main Article Content

Welhan Chau
Yohanes Firmansyah

Abstract

Data from WHO shows that every year in the world, there are 1.5 million infant deaths one week old and 1.4 million stillbirths due to not getting immunized. Infant Mortality Rate (IMR) is one of the most critical indicators that determine the degree of health and welfare of a community. This research was conducted to assess the importance of the socialization of posyandu activities and the role of cadres to invite citizens to come to Posyandu because one of the factors that encourage the completeness of immunization is the presence of mothers to Posyandu in addition to other factors that might play a role such as mothers' knowledge and attitudes towards immunization. The design of this study is a quantitative analytic cross-sectional approach carried out in Posyandu Teratai 1, in the January 2020 period. The sample of this study is all mothers who have 5-year-old babies who are in the coverage area of the Posyandu Teratai 1. The independent variable is the routine or non-routine of the respondents present during the implementation of Posyandu Teratai 1, their knowledge and attitudes towards immunization. The dependent variable in this study is the child's immunization status—the statistical analysis used Chi-square with Yates Correction or Fisher Exact alternative test. Results Statistical test results show that routine attendance at the Posyandu (p-value <0.001) plays a substantial role in completing immunization. While knowledge and attitudes do not represent a significant role, but they still have a particular influence on the completeness of immunization (p-values: 0.098 and 0.240). A factor that has a role in increasing the number of immunization outcomes in an area is to encourage the presence of mothers to come to Posyandu routinely.

 

Abstrak

Data WHO menunjukkan bahwa setiap tahun di dunia terdapat 1,5 juta kematian bayi usia satu minggu dan 1,4 juta bayi lahir mati karena tidak diimunisasi. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator terpenting yang menentukan derajat kesehatan dan kesejahteraan suatu masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk menilai pentingnya sosialisasi kegiatan posyandu dan peran kader untuk mengajak warga datang ke posyandu karena salah satu faktor yang mendorong kelengkapan imunisasi adalah kehadiran ibu ke posyandu disamping faktor lain yaitu mungkin memainkan peran seperti pengetahuan dan sikap ibu terhadap imunisasi. Desain penelitian ini adalah kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan di Posyandu Teratai 1 periode Januari 2020. Sampel penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi berusia 5 tahun yang berada di wilayah cakupan Posyandu Teratai 1. Variabel bebasnya adalah rutin atau tidak rutinnya responden yang hadir selama pelaksanaan Posyandu Teratai 1, pengetahuan dan sikap mereka terhadap imunisasi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah status imunisasi anak—analisis statistik menggunakan uji Chi-square dengan Yates Correction atau uji alternatif Fisher Exact. Hasil Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kehadiran rutin di Posyandu (p-value <0,001) berperan penting dalam menyelesaikan imunisasi. Sedangkan pengetahuan dan sikap tidak memiliki peran yang signifikan, tetapi masih memiliki pengaruh khusus terhadap kelengkapan imunisasi (p-values: 0,098 dan 0,240). Salah satu faktor yang berperan dalam peningkatan angka luaran imunisasi di suatu daerah adalah mendorong kehadiran ibu untuk datang ke posyandu secara rutin.

 

Kata kunci: imunisasi; posyandu; kader; pengetahuan; kehadiran

Article Details

Section
Articles

References

Bennett, S. (2016). who | global health observatory (gho) data. In Who.

Dillyana, T. A., & Nurmala, I. (2019). Correlation of knowledge, attitude and mother perception with basic immunization status in wonokusumo. Jurnal Promkes, 7(1), 68–78. https://doi.org/10.20473/jpk.V7.I1.2019.68

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. (2013). Modul pelatihan imuniasi bagi petugas puskesmas.

Direktorat Surveilens, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra Direktorat, D. J. P. & P. K. R. (2015). Program immunisasi ibu hamil, bayi dan batita di Indonesia. 23–25.

Effendi. (1998). Panduan kader dalam kegitan posyandu (1st ed.). PT Rineka Cipta.

Erlita, C., & Putri, E. (2018). Hubungan Pengetahuan dengan sikap dalam pemberian imunisasi dasar lengkap pada ibu yang memiliki bayi 0-9 bulan. Jurnal Kebidanan, 8(1), 125–133. https://doi.org/10.33486/jk.v8i1.27

Ervina, L. (2013). Gambaran pelaksanaan program posyandu dan status imunisasi balita di wilayah kerja puskesmas suak ribee kecamatan johan pahlawan kabupaten aceh barAT [Universitas Teuku Umar]. http://repository.utu.ac.id/641/1/BAB I_V.pdf

Istawati, R. (2019). Faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar di puskesmas rawat inap simpang tiga. 8.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Situasi dan analisa imunisasi (pp. 1–8).

Rencana strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019., Pub. L. No. Kepmenkes RI No.HK.02.02/MENKES/52/2015 (2015).

Kementrian Kesehatan. (2014). Profil kesehatan indonesia tahun 2013. In Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. https://doi.org/351.770.212 Ind P

Penyelenggaraan imunisasi. Permenkes No.42/2013, Pub. L. No. Permenkes No.42/2013 (2013).

Prihanti, G. S., Rahayu, M. P., & Abdullah, M. N. (2016). Faktor – faktor yang mempengaruhi status kelengkapan imunisasi dasar diwilayah kerja puskesmas x kota kediri. Saintika Medika, 12(2), 120. https://doi.org/10.22219/sm.v12i2.5276

Rahmawati, A. I., & Umbul, C. (2014). Faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar di kelurahan krembangan utara. Jurnal Berkala Epidemiologi, 2, 59–70.

Rahmi, H. (2019). Analisis beberapa faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada bayi dalam pencapaian universal child immunization (uci) di wilayah kerja puskesmas meurah dua kabupaten pidie jaya tahun 2019 [Hasil Telusur Hasil web Universitas Muhammadiyah Aceh – UNMUHA]. In Unmuha Repository. http://repository.unmuha.ac.id:8080/xmlui/handle/123456789/205

Septianingtyas, W., Soesetijo, F., & Widi, R. (2018). Pengaruh dukungan kader dalam imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja puskesmas jelbuk dan klatakan, kabupaten jember. Multidisciplinary Journal Published, 1(1), 21–24. https://doi.org/https://doi.org/10.19184/multijournal.v1i1.8593

Soedirdja. (2001). Pedoman umum revitalisasi posyandu (departemen dalam negeri dan otonomi daerah (ed.); 1st ed.). Departemen dalam Negeri dan Otonomi Daerah.

Susanti, L. W. (2011). Hubungan peran kader posyandu dengan kelengkapan imunisasi dasar di desa kwarasan, sukoharjo. [Universitas Sebelas Maret]. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/24006/Hubungan-Peran-Kader-Posyandu-Dengan-Kelengkapan-Imunisasi-dasar-di-desa-kwarasan-sukoharjo

Triana, v. (2017). faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi tahun 2015. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(2), 123. https://doi.org/10.24893/jkma.v10i2.196

Wahidin, W. (2018). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kunjungan ibu dengan anak balita ke posyandu dalam kegiatan penimbangan di wilayah kerja puskesmas suradita kecamatan cisauk kabupaten tangerang. Jurnal JKFT, 2(2), 29. https://doi.org/10.31000/jkft.v2i1.693

World Health Organization. (2014). Global health observatory (gho): the data repository. World Health Organization.