ANALISIS INTERAKSI KERUANGAN DALAM MENDUKUNG OPTIMALISASI PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH KEPULAUAN

Main Article Content

Nasrul Abdullah
Nur Syam
Fadhil Surur

Abstract

This study aims to analyze spatial interactions in supporting the development of regional potential in West Halmahera Regency, Tidore Islands City and Ternate City.  Spatial interactions are very influential in the development of regional potential.  Spatial interactions that occur through complementary processes, transferability and intervening opportunities then develop towards the establishment of cooperation systems between regions.  This paper uses a combination of quantitative approaches.  Data obtained through observation, surveys, and documentation.  The accumulation of potentials and regional problems as the basis of the linkages in regional development.  Spatial interaction development of dominant potential develops in Ternate City and the support of more adequate transportation facilities and infrastructure reconditions the position of Ternate City as a market area, Tidore Islands City and West Halmahera Regency as generating areas or potential areas.  Spatial interactions that take place physically, economically and socially are more dominant towards Ternate City, and are reciprocal, showing disparity in services between cities and between regions within a single system of regional potential development in the Province

 

 Keywords: Interaction, Spatial, islands;  Ternate City;  West Halmahera;  Tidore City;

 

Abstrak

Interaksi keruangan sangat berpengaruh dalam pengembangan potensi wilayah. Interaksi keruangan terjadi melalui proses komplementaris, transferabilitas dan intervening opportunities kemudian berkembang kearah pembentukan sistem kerja sama antar wilayah. Potensi wilayah di Provinsi Maluku Utara dapat dimaksimalkan dengan meningkatkan hubungan antarwilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi keruangan dalam mendukung pengembangan potensi wilayah pada Kabupaten Halmahera Barat, Kota Tidore Kepulauan dan Kota Ternate. Tulisan ini menggunakan gabungan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis LQ dan analisis gravitasi. Data diperoleh melalui observasi, survai, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akumulasi potensi dan permasalahan wilayah sebagai dasar keterkaitan dalam pengembangan wilayah. Selanjutnya interaksi keruangan pengembangan potensi dominan berkembang pada Kota Ternate dan dukungan sarana dan prasarana transportasi yang lebih memadai merekondisi posisi Kota Ternate sebagai wilayah pasar, Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Barat sebagai wilayah pembangkit atau wilayah potensial. Interaksi keruangan yang berlangsung secara fisik, ekonomi dan sosial yang lebih dominan kearah Kota Ternate, dan bersifat timbal balik, menunjukkan disparitas pelayanan antarkota dan antarwilayah dalam satu kesatuan sistem pengembangan potensi wilayah di Provinsi

Article Details

Section
Articles

References

Analisis Pusat Pelayanan dan Inetraksi Keruangan di Kabupaten Bojonegoro. (2020). Jurnal Geografi, 75-82.

Hansen, W. G. (1959). How accessibility shapes land use. Journal of the American Institute of planners, 73-76.

Kuncoro, A. (2003). Microeconomic determinants of economic growth in East Asia. Economics and Finance in Indonesia, 52.

Murty. (2000). Ekonomi Kependudukan. Jakarta: Erlangga.

Mustafa, A., Manaf, M., & Salim, A. (2018). Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Tanete dan Implikasinya Terhadap Pelayanan Transportasi. URSJ, 1-9.

Myrdal, G. (1957). Economic Theory and Under-developed regions. Australia: Tylor .

Rendra, M. I., & Fitriansyah, H. (2020). Analisis Pusat Pelayanan dan Inetraksi Keruangan di Kabupaten Bojonegoro. Geografi UNP, 73-82.

Restuadi, E., & Panuju, D. R. (2011). Perencanaan dan Pengembangan wilayah. Bogor: Obor Kemajuan.

Rohani. (2016). Analisis Potensi Penduduk dengan Menggunakan Model Gravitasi di Kota Medan. JUPIIS; Jurnal Pendidikan .

Sitorus, S. R. (2012). Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan dan Perkembangan Wilayah di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 21-28.

Trinada, R. A., & Santoso, E. B. (2013). Penentuan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketertinggalan Kawasan Kabupaten Pamekasan. Jurnal Teknik ITS, 226-229.

Umanailo, H. A., Franklin, P. J., & Waani, J. O. (2017). Perkembangan Pusat Kota Ternate (Studi Kasus Kecamatan Ternate Tengah). Spasial, 222-233.