Penggunaan Dinding Silang Pada Galian Dalam Di Tanah Sangat Lunak: Studi Kasus Proyek Apartemen DI Jalan Kebun Sirih Jakarta

Main Article Content

Oktaffian Widjaja
Chaidir Anwar Makarim

Abstract

Deep excavation in areas with very soft clay deposits need a good soil retaining system and excavation method. Using a diapraghm wall as a soil retaining system for deep excavation is a good choice can be done. Diapraghm wall is expected to limit the movement that occurs in the retaining walls and avoid leaks that occur in walls, this is needed to minimize damage to adjacent buildings. The top down excavation method by utilizing the basement floor as lateral resistance can be carried out to reduce the movement that occurs on the ground. In very soft soil areas with excavation distances to neighbors very close, the movement on the ground must be limited to minimize damage to adjacent buildings. Cross walls can be used to reduce the movement that occurs on the ground. Analysis of finite element with using the Plaxis program was carried out to investigate the performance of the retaining wall. From the results of the analysis conducted shows that using a cross wall at a location below the raft pile can be reduced the movement that occurs in the retaining wall and the excavation stages can be reduced.

 

Keywords: cross wall; deep excavation; diapraghm wall; very soft soil

 

ABSTRAK

Galian dalam pada daerah dengan endapan tanah liat sangat lunak yang cukup dalam diperlukan sistem penahan tanah dan metode galian yang direncanakan dengan baik. Menggunakan dinding dipraghm sebagai sistem penahan tanah untuk galian dalam merupakan pilihan yang dapat dilakukan. Penggunaan dinding diapraghm diharapkan dapat membatasi pergerakan yang terjadi pada dinding dan menghindari kebocoran yang yang terjadi pada dinding penahan tanah karena sistem pengecoran yang saling mengunci dan pertemuan antara panel dinding dapat dipasang waterstop, hal ini diperlukan untuk menghindari kerusakan pada bangunan yang berdekatan dengan daerah galian. Metode galian top down yaitu galian bertahap dengan memanfaatkan lantai besmen sebagai tahanan lateral dapat dilakukan untuk mengurangi pergerakan yang terjadi pada tanah. Pada daerah tanah sangat lunak dengan jarak galian dengan tetangga sangat berdekatan pergerakan pada tanah harus dibatasi untuk meminimalkan kerusakan pada bangunan yang berdekatan. Dinding silang merupakan sistem tahanan lateral yang dapat dipergunakan untuk mengurangi pergerakan yang terjadi pada tanah. Analisis elemen hingga menggunakan program Plaxis 2D dilakukan untuk mengetahui kinerja dinding penahan tanah dan pergerakan yang terjadi. Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan dinding silang yang terletak pada di bawah raft pile dapat menurunkan pergerakan yang terjadi pada dinding penahan tanah dan tahapan galian dapat dikurangi.

 

Article Details

Section
Articles

References

Bowles, J. E. (1984). Physical and Geotechnical Propoerties Of Soilnd Structures. McGraw-Hill, Inc.

Coduto, D. P., Kitch, William A., Yeung, Man-chu R. (2014). Foundation Design: Principles And Practices Third Edition. Person Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey.

Choiriyah, S. (2015). Analisis Pekerjaan Basement Pada Metode Top Down Dengan Alat Berat Ditinjau dari Aspek Teknik, Waktu, dan Biaya. Jurnal Teknik Sipil Untag, Surabaya

Das, B.M. (2007). Fundamentals of Geotechnical Engineering. Third Edition. Chris Carson, United States.

Dunn, I.S., Anderson, L.R., Kiefer, F.W. (1980). Dasar-dasar Analisis Geoteknik, John Wiley & Sons

Huang, A.B., Yu, H.S. (2018) Foundation Engineering Analysis & Design. CRC Press Taylor & Francis Group.

Makarim, C.A. (2002). Distribution of Soft Soil In Jakarta Area: Characteristic, Thickness and Its Potential Long Term Settlement. Universitas Tarumanegara, Jakarta

Lambe, T.W. dan Whitman, R.V. (1969). Soil Mechanics. John Wiley and Son Inc. New York

Liong, G.T. (2013). Some Notes on The Application of Geotechnical Finite Element Method in Analyzing Excavation Problems.

Ou, C.Y. dan Lim, A. (2018). Use of Strut Free Systems in Deep Excavations. Prosiding 20th Asian Geotechnical Conference, Pertemuan Ilmiah Tahunan HATTI, Jakarta

Ou, C.Y. (2006). Deep Excavation Theory and Practice, Taylor & Francis Group, London, UK.

Poulos, H.G. and Davis, E.H. (1980). Pile Foundation Analysis and Design. John Wiley and Sons, Inc. Canada

Punmia, B. C. (1981). Soil Mechanics and Foundations Six Edition. Standard Book House, Delhi.

SNI 8460:2017. (2017). Persyaratan Perancangan Geoteknik. Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Rajapakse, R. (2016). Geotechnical Engineering Calculation and Rules of Thumb. 2nd edition. Butterworth-Heinermann. USA

Terzaghi, Karl, P., Ralph, B. (1967). Soil Mechanics in Engineering Practice Second Editions. Willey International Edition.

Wang, Zih Yun, Hsiung B.C.B., Hsieh, H.S., Ge, Louis. (2018). Effects of Cross Wall to System Stiffness of Deep Excavations in Clay. Prosiding 20th Asian Geotechnical Conference, Pertemuan Ilmiah Tahunan Hatti, Jakarta

Xiao, M. (2015). Geotechnical Engineering Design, Willey Blackwell, John Wiley & Sons, Ltd.