KONSERVASI FINISHING FURNITUR BERLANGGAM GOTHIC

Abstract

Gereja Santo Yusup atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gereja Gedangan merupakan salah satu bangunan konservasi di kota Semarang yang berusia lebih dari 147 tahun. Gereja Santo Yusuf ini memiliki beberapa jenis furnitur yang usianya sama dengan usia bangunan Gereja. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi terhadap aktivitas konservasi terhadap furnitur, menentukan jenis kayu yang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan furnitur dan menentukan upaya konservasi yang benar. Gereja ini merupakan salah satu bangunan cagar budaya berdasarkan data yang ada di Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya dengan NOMOR RNCB 20160808.02.001160 berdasar SK Bupati No 646/50/1992. Pada Sistem Registrasi Nasional tercatat sebagai Gereja St. Yusuf dan Pasturan. Metode yang dilakukan melalui observasi terhadap kondisi furnitur dan wawancara terhadap beberapa orang yang terlibat langsung dalam perawatan furnitur dan orang yang mengetahui sejarah. Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung kondisi furnitur yang ada. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa furniture yang tidak bersinggungan langsung dengan orang memiliki tingkat keawetan finishing yang lebih baik. Kerusakan permukaan finishing banyak ditemukan pada bangku Gereja, hal ini disebabkan karena bangku Gereja langsung bersinggungan dengan Jemaat Gereja. Jemaat Gereja juga menggunakan Gereja untuk melakukan peribadatan dengan tema-tema khusus sesuai Jadwal Liturgi Gereja yang berlaku. Proses konservasi finishing furnitur dilakukan dengan membuat panduan perbaikan finishing furnitur.