STUDI TRANSFORMASI-ADAPTASI RUANG KOTA DI KAWASAN PUSAT BISNIS KARET KUNINGAN, JAKARTA

Main Article Content

Irene Syona Darmady

Abstract

Karet Kuningan area is an area dominated by various business and commercial centers. The development of Karet Kuningan area is large scale with an average building intensity exceeding 100,000 m2, land tenure above 20,000 m2, and trillions of rupiah investment costs. When viewed from the activities of urban space utilization, land utilization in the Karet Kuningan area is a physical transformation of urban space that was born due to external factors (government policy and the private sector - real estate). The dominance of large-scale development in the Karet Kuningan area has in fact led to the dynamics of functional and physical changes in the surrounding residential areas to adapt. One form of adaptation effort that can be observed is the emergence of various "micro" scale development models such as the provision of houses / boarding houses in Kampung Karet Kuningan as one of the residential areas in the Karet Kuningan business center. This study was conducted with the aim of getting a picture of the interrelationship of how the dynamics of the relationship of change occur. The study uses qualitative approach with descriptive analysis method. Mapping of land use, the intensity of commercial buildings in the Karet Kuningan area, and the survey of boarding room growth are used as one step to acquire the image of relationship / pattern of transformation and spatial adaptation. As a result, the image that the massive commercial development and physical transformation of the Karet Kuningan area was also followed by the progressive growth of the boarding house business in the surrounding residential area was acquired.
Keywords: Adaptation, Transformation, Commercial, Kampung, Boarding House.



Kawasan Karet Kuningan merupakan salah satu area yang keberadaannya didominasi oleh berbagai pusat bisnis dan komersial. Karakter pengembangan di kawasan Karet Kuningan adalah berskala besar dengan rata-rata intensitas bangunan melebihi 100.000 m2, penguasaan lahan diatas 20.000 m2, dan biaya investasi triliunan rupiah. Apabila ditinjau dari aktivitas pemanfaatan ruang kota, maka pemanfaatan lahan yang terjadi di kawasan Karet Kuningan adalah sebuah transformasi fisik ruang kota yang lahir oleh karena adanya dorongan faktor eksternal (kebijakan pemerintah dan sektor swasta—real estat). Dominasi pengembangan skala besar pada kawasan Karet Kuningan nyatanya menimbulkan adanya dinamika perubahan fungsi serta fisik pada area permukiman disekitarnya untuk beradaptasi. Salah satu bentuk upaya adaptasi yang dapat diamati adalah timbulnya berbagai model pengembangan skala “mikro” seperti penyediaan rumah/ kamar kos di Kampung Karet Kuningan sebagai salah satu area permukiman di kawasan pusat bisnis Karet Kuningan. Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapat gambaran keterkaitan tentang bagaimana dinamika hubungan perubahan tersebut terjadi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Pemetaan terkait pemanfaatan lahan, intensitas bangunan komersial di kawasan Karet Kuningan, serta survey pertumbuhan kamar kos digunakan sebagai salah satu tahapan untuk mendapat gambaran hubungan/ pola transformasi dan adaptasi secara spasial. Hasilnya, didapat gambaran bahwa perkembangan komersial yang terjadi secara masif dan mentransformasi fisik kawasan Karet Kuningan turut diikuti oleh pertumbuhan usaha kamar kos secara progresif pada area permukiman disekitarnya.

Kata kunci: Adaptasi, Transformasi, Komersial, Kampung, Rumah Kos.

Article Details

Section
Articles

References

Castro, C. Pinilla. (2006). Pondering Planning and Emerging Approaches to Produce Urban Transformation to Meet Contemporary Demands. Dalam Urban Transformations and Sustainability, oleh F. van der Hoeven dan H. J. Rosemann, 81-93. Delft: Delft University Press.

Ernawi, S.Imam. (2010). Morfologi –Transformasi dalam Ruang Perkotaan yang Berkelanjutan. Dalam Seminar dengan tema “Morfologi – Transformasi dalam Ruang Perkotaan yang Berkelanjutan”, yang diselenggarakan oleh Program Pasca Sarjana – Universitas Diponegoro (UNDIP) – Indonesia, 20 November 2010 di Semarang - Indonesia.

Harvey, David. (1981). The Urban Process under Capitalism: A Framework for Analysis. In Urbanization and Urban Planning in Capitalist Society, edited by Michael Dear and Allen Scott, pp. 91-121. New York: Methuen.

Harvey, David. (2012). Rebel Cities. London: Verso.

Kivel, Philip.(2003). Land and the City, Patterns and Processes of Urban Change. Taylor and Francis e Library. www.ndri.ir/Sites/Files/519/LAND%20AND%20THE%20CITY.pdf

Diunduh 20 Desember 2017

Pratipodyo, P. W. (2014). Transformasi Kegiatan Ekonomi dan Spasial Fisik Perkampungan Karet Kuningan Sebagai Akibat dari Perkembangan Komersial dan Kebijakan Pemerintah . Jakarta: Tesis Magister Teknik Perencanaan.

Santoso, Jo. (2006). Kota Tanpa Warga. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Santoso, Jo. (2015). Pengembangan Urban Metropolitan Jakarta: Transformasi dan Adaptasi. Jakarta: Pusat Studi Metropolitan-UrbanLab.

Silver, C. (2008). Planning in Megacity: Jakarta in The Twentieth Century. London: Routledge.

Siulan. Wawancara oleh Irene Syona, (Mei 2017)

Wanlie. Wawancara oleh Irene Syona, (Mei 2017)