AUDIT KESELAMATAN JALAN UNTUK JALAN TOL YANG OPERASIONAL DI BAWAH 1 TAHUN

Main Article Content

Ni Luh Shinta Putu Eka Setyarini
Aniek Prihatiningsih
Liana Fentani Natalia Sianturi
Stephen Deprianto Gea

Abstract

The imbalance population and number of vehicles increasing from year to year with number of roads causing traffic jam. Build toll road is the government's effort to solve traffic jam. The construction of toll roads that carried out by Government is expected to be able reduce traffic jam on arterial roads but in reality, does not reduce traffic jam even though traffic jam still exist on toll roads. Traffic jam causes stress and fatigue and can lead to traffic accidents. Indonesia has a much higher mortality rate compared to other countries. Traffic accidents are influenced by three main factors: human factors, vehicle factors, and road factors. To improve road safety and high number of deaths each year, it will be carried out research by direct observation using the Road Safety Audit (RSA) form of the Kunciran-Serpong Toll Road. The result of this research by direct observation on Kunciran-Serpong Toll Road in general there are still many shortcomings, such as various types of road damage and pavement, there are no signs to bend to the left or right, the drainage system is not good on several roads, and the median is not good because not all segments get fenced.

 

Keywords: Traffic Jam; Accident, Toll; Road Safety Audit

Abstrak

Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk maka jumlah kendaraanpun terus berkembang dari tahun ke tahun, sedangkan panjang ruas jalan tidak dapat menyusul secara signifikan, hal ini mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas. Upaya pemerintah mengurangi kemacetan dengan membangun jalan Tol yang diharapkan untuk mampu mengurangi kemacetan yang ada di jalan arteri. namun pada kenyataannya tidak mengurangi kemacetan bahkan jalan tol saat ini juga mengalami kemacetan. Beberapa jalan tol dibangun untuk mengurangi kemacetan yang ada di ruas jalan tol yang lama, karena apabila tidak dikurangi maka kemacetan menyebabkan stres dan lelah fisik, mengurangi produktifitas yang akhirnya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Indonesia memiliki tingkat kematian yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara lainnya di ASEAN. Kecelakaan lalu lintas dipengaruhi tiga faktor utama yaitu faktor manusia, faktor kendaraan, dan faktor jalan. Dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan jalan dan mengurangi angka kematian setiap tahunnya maka dilaksanakan observasi langung dengan mengunakan formulir Audit Keselamatan Jalan (AKJ) atau Road Safety Audit (RSA) pada ruas jalan tol operasional. Hasil dari observasi langung pada ruas jalan tol operasional di bawah 1 tahun secara umum masih terdapat banyak kekurangannya, seperti berbagai jenis kerusakan jalan terutama pada perkerasan, tidak adanya rambu peringatan tikungan ke kiri maupun ke kanan dan beberapa rambu lainnya, kecepatan eksisting yang lebih besar dari kecepatan rencana, dan median yang kurang baik karena tidak semua ruas terdapat pembatas

Article Details

Section
Articles

References

Indikator Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Tol Menurut Ruas Jalan. (2018). Dipetik Februari 28, 2020, dari Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta:

https://jakarta.bps.go.id/dynamictable/2020/01/20/155/9-1-19-indikator-kecelakaan-lalu-lintas-di-jalan-tol-menurut-ruas-jalan.html

Madeline, S. J. (2019). Audit Keselamatan Jalan Tol Palimanan-Pejagan.

Mahardika, A., Widodo, W., & Widianti, A. (2015). Audit Keselamatan Jalan Simpang Kronggahan-Simpag Monjali.

Mulyono, A. T., Kushari, B., & Gunawan, H. E. (2009). Audit Keselamatan Infrastruktur Jalan (Studi Kasus Jalan Nasional KM 78-KM 79 Jalur Pantura Jawa, Kabupaten Batang). Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Teknik Sipil.

Mustikarani, W., & Suherdiyanto. (2016). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kemacetan Lalu Lintas Di Sepanjang Jalan H Raisa Rahman (Sui Jawi) Kota Pontianak.

Organization, W. H. (2018). Global status report on road safety 2018. France: World Health Organization.

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas. (2014). Menteri Perhubungan Republik Indonesia.

__(2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol.

Puslitbang. (2013, Maret 4). Diambil kembali dari www.dephub.go.id

Sediono, W., & Handoko, D. (2004). Pemodelan dan Simulasi Antrian Kendaraan di Gerbang Tol.

Setiawan, D., & Asima, M. (2019). Pemetaan Risiko Kecelakaan Lalu Lintas di Ruas Jalan Tol Cipularang. Jurnal Teknik Sipil.

Setyarini, N. (2019). Persepsi Pengemudi Terhadap Bangunan Pelengkap Jalan Di Tol Cipularang. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia.

Standar Konstruksi dan Bangunan tentang Geometri Jalan Bebas Hambatan untuk Jalan Tol. (2009). Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.

Suwarto, F., & Nugroho, A. (2019). Audit Keselamatan Jalan sebagai Dasar Implementasi Perencanaan Karakteristik Jalan. Jurnal Proyek Teknik SIpil.

Wijnen, W., & Stipdonk, H. (2016). Social costs of road crashes: An international analysis. Accident Analysis and Prevention, 97-106.

Zanuardi, A., & Suprayitno, H. (2018). Analisa Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya melalui Pendekatan Knowledge Discovery in Database. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur dan Fasilitas.